IHSG Ditutup Merangkak Naik Saat Bursa Asia Mixed
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan, Selasa (29/10/2019) ditutup merangkak naik, setelah bergerak naik turun sepanjang hari ini. Hingga akhir sesi, IHSG berdiri kokoh pada level 6,281.14 dengan tambahan 15.75 poin yang setara 0.25%.
Tren positif bursa saham Tanah Air terlihat sejak pembukaan dengan peningkatan 0,04% ke level 6.267,68. Namun sempat menyusut pada sesi siang, usai kehilangan 2,27 poin atau -0.04% ke level 6.263,11 saat kemarin bertengger di 6.265,38.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp10,01 triliun dengan 21,67 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp534,70 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp3,19 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp2,65 triliun. Tercatat sebesar 204 saham menguat, 233 melemah dan 172 stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) lebih tinggi Rp1.225 menjadi Rp18.750, PT Maha Properti Indonesia Tbk. (MPRO) naik Rp240 ke posisi Rp1.465 serta Waran Seri I Nusantara Almazia Tbk. (NZIA-W) meningkat Rp104 menjadi Rp352.
Sementara saham-saham dengan pelemahan yakni PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) turun Rp750 menjadi Rp54.825, Waran Seri I Surya Fajar Capital Tbk. (SFAN-W) menyusut Rp370 menjadi Rp590 dan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. (IPCC) berkurang Rp180 ke level Rp940.
Di sisi lain seperti dilansir CNBC, pasar utama Asia berakhir mixed alias variatif pada perdagangan, Selasa ketika investor masih memantau perkembangan lanjutan perdagangan AS dan China menuju kesepakatan. Indeks Nikkei Jepang naik 0,47% di akhir sesi menjadi 22.974,13 saat indeks Topix memperoleh tambahan 0,86% ke 1.662,68.
Selanjutnya indeks Kospi di Korea Selatan ditutup sedikit lebih rendah pada 2.092,69 ketika bursa patokan Australia yakni ASX naik secara fraksional untuk mengakhiri hari kedua pekan ini menjadi 6.745,40. Berbanding terbalik, indeks Hang Seng di Hong Song justru melemah 0,39% dengan saham HSBC jatuh hingga 1,24%.
Tren negatif juga terlihat pada saham daratan China dipimpin kejatuhan Komposit Shanghai sebesar 0,87% untuk berada di sekitar level 2.954,18 dan Komposit Shenzhen juga menurun 0,938% menjadi 1.642,68. Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia di luar Jepang diperdagangkan 0,23% lebih tinggi.
Tren positif bursa saham Tanah Air terlihat sejak pembukaan dengan peningkatan 0,04% ke level 6.267,68. Namun sempat menyusut pada sesi siang, usai kehilangan 2,27 poin atau -0.04% ke level 6.263,11 saat kemarin bertengger di 6.265,38.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp10,01 triliun dengan 21,67 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp534,70 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp3,19 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp2,65 triliun. Tercatat sebesar 204 saham menguat, 233 melemah dan 172 stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) lebih tinggi Rp1.225 menjadi Rp18.750, PT Maha Properti Indonesia Tbk. (MPRO) naik Rp240 ke posisi Rp1.465 serta Waran Seri I Nusantara Almazia Tbk. (NZIA-W) meningkat Rp104 menjadi Rp352.
Sementara saham-saham dengan pelemahan yakni PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) turun Rp750 menjadi Rp54.825, Waran Seri I Surya Fajar Capital Tbk. (SFAN-W) menyusut Rp370 menjadi Rp590 dan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. (IPCC) berkurang Rp180 ke level Rp940.
Di sisi lain seperti dilansir CNBC, pasar utama Asia berakhir mixed alias variatif pada perdagangan, Selasa ketika investor masih memantau perkembangan lanjutan perdagangan AS dan China menuju kesepakatan. Indeks Nikkei Jepang naik 0,47% di akhir sesi menjadi 22.974,13 saat indeks Topix memperoleh tambahan 0,86% ke 1.662,68.
Selanjutnya indeks Kospi di Korea Selatan ditutup sedikit lebih rendah pada 2.092,69 ketika bursa patokan Australia yakni ASX naik secara fraksional untuk mengakhiri hari kedua pekan ini menjadi 6.745,40. Berbanding terbalik, indeks Hang Seng di Hong Song justru melemah 0,39% dengan saham HSBC jatuh hingga 1,24%.
Tren negatif juga terlihat pada saham daratan China dipimpin kejatuhan Komposit Shanghai sebesar 0,87% untuk berada di sekitar level 2.954,18 dan Komposit Shenzhen juga menurun 0,938% menjadi 1.642,68. Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia di luar Jepang diperdagangkan 0,23% lebih tinggi.
(akr)