Suku Bunga AS Dipangkas untuk Ketiga Kalinya, The Fed Dibayangi Ketakutan

Kamis, 31 Oktober 2019 - 10:07 WIB
Suku Bunga AS Dipangkas...
Suku Bunga AS Dipangkas untuk Ketiga Kalinya, The Fed Dibayangi Ketakutan
A A A
WASHINGTON - Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve alias The Fed kembali memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan alias fed fund rate (FFR) sebesar 25 basis point. Kebijakan pengurangan suku bunga ini menjadi yang ketiga kalinya sepanjang tahun ini, dimana The Fed masih dibayangi ketakutan perang dagang berkepanjangan bisa menggerus perekonomian domestik.

Lantaran itu, The Fed berharap tren suku bunga rendah bisa melindungi perekonomian dari dampak perang dagang AS dan China serta perlambatan global. Sebelumnya, pada Juli lalu, The Fed menurunkan suku bunga acuan untuk pertama kali sejak 2008. Kali ini The Fed memangkas suku bunga menjadi ke kisaran 1,5% hingga 1,75%. Pemangkasan ini terjadi setelah komite menyimpulkan dalam pertemuan, sebagian besar kebijakan sejalan dengan ekspektasi pasar.

Keputusan diambil saat pertumbuhan ekonomi AS melambat ke level 1,9% secara tahunan. Ketua The Fed Jerome Powell menyoroti risiko-risiko perlambatan pertumbuhan global, perkembangan kebijakan perdagangan, serta tekanan inflasi yang diredam. "Kami merasa bahwa kebijakan ini sangat baik," katanya pada konferensi pers di Washington pada akhir pertemuan dua hari Fed.

Sejak pertemuan terakhir, ia mengatakan risiko terhadap perekonomian telah surut, merujuk kesepakatan "fase satu" antara AS dan China serta berkurangnya peluang Brexit berakhir tanpa kesepakatan. Powell memberikan sinyal tidak akan kembali mengubah suku bunga, terkecuali kondisi ekonomi memburuk secara tidak terduga. "Kita melihat sikap kebijakan saat ini sebagai kemungkinan dari segala situasi," katanya.

"Kami mengambil langkah ini untuk membantu menjaga ekonomi AS tetap kuat dalam menghadapi perkembangan global dan untuk menyediakan beberapa jaminan terhadap risiko yang sedang berlangsung," kata Ketua Fed.

Sinyal Ekonomi

Pengurangan suku bunga diambil setelah delapan pembuat kebijakan memilih mendukung mengurangi tingkatan. Sementara dua lainnya menentang kebijakan suku bunga rendah dan lebih memilih untuk menahan. Hal ini mencerminkan sinyal ekonomi bisa bergerak variatif.

Meskipun pengeluaran rumah tangga kuat, investasi bisnis dan ekspor tetap lemah, dan output atau keluaran manufaktur telah menurun selama setahun terakhir, kata Powell. "Pertumbuhan yang lambat di luar negeri dan perkembangan perdagangan telah membebani sektor-sektor itu," kata dia.

Selama 12 bulan hingga Agustus, inflasi keseluruhan dan inflasi untuk barang-barang selain makanan dan energi berjalan di bawah target 2,0% The Fed, kata ketua The Fed, mencatat bahwa total inflasi pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) adalah 1,4% dan inflasi inti 1,8%.

Ekonomi Amerika Serikat berkembang pada tingkat tahunan sebesar 1,9% pada kuartal ketiga tahun 2019, sedikit lebih rendah dari tingkat pertumbuhan 2,0% pada kuartal kedua, seperti dilaporkan Departemen Perdagangan. Ini menandai perlambatan lebih lanjut dari tingkat pertumbuhan 3,1% di kuartal pertama.

Manufaktur dan investasi bisnis terus turun, saat perusahaan bergulat dengan ketidakpastian yang dihasilkan oleh perang tarif AS dan China serta konflik perdagangan lainnya. Pertumbuhan ekonomi global melambat dan inflasi juga tetap lebih rendah dari yang Fed inginkan, kekhawatiran mencuat bahwa pemotongan lebih lanjut akan memicu penurunan harga.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1231 seconds (0.1#10.140)