Mengejutkan, Ekonomi AS di Kuartal IV 2023 Tumbuh Lebih Cepat dari Perkiraan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ekonomi Amerika Serikat (AS) tumbuh lebih cepat dari perkiraan pada kuartal IV tahun 2023, didorong oleh pengeluaran rumah tangga dan pemerintah yang solid. Berdasarkan data Departemen Perdagangan, ekonomi terbesar di dunia tumbuh 3,3% secara tahunan selama tiga bulan terakhir hingga Desember 2023.
Pertumbuhan tersebut memang menyusut dari kuartal sebelumnya pada level 4,9%, tetapi jauh lebih cepat dari proyeksi analis yakni di angka 2%.Untuk sepanjang tahun 2023, ekonomi AS tumbuh 2,5% atau naik dari 1,9% pada tahun 2022.
Angka-angka tersebut mengakhiri tahun yang ditandai oleh ketahanan ekonomi tak terduga, bahkan ketika bank sentral AS menaikkan biaya pinjaman secara tajam dan inflasi mulai mereda.
"Bagaimanapun Anda memotongnya, laporan ini membatasi satu tahun kinerja pertumbuhan ekonomi yang luar biasa," kata Olu Sonola, kepala ekonomi regional AS di Fitch Ratings.
"Momentum pertumbuhan ekonomi memasuki 2024 terlihat sangat baik," sambungnya.
Angka-angka ini menjadi angin segar bagi Presiden AS Joe Biden, yang telah berjuang meyakinkan publik bahwa ekonomi Amerika tetap sehat, usai tergerus karena adanya guncangan pandemi.
Banyak ekonom memperkirakan pengeluaran rumah tangga akan terkikis, aktivitas bisnis lesu saat menghadapi biaya pinjaman yang lebih mahal. Disamping itu ada juga kekhawatiran terjadinya krisis.
Tetapi skenario itu belum terwujud, disaat yang sama sementara itu ada peningkatan pertumbuhan upah, dan insentif pemerintah menjadi bantalan.
Di Wall Street, gambaran yang membaik telah menimbulkan spekulasi bahwa Federal Reserve (bank sentral AS), yang sebelumnya agresif menaikkan suku bunga untuk melawan inflasi, mungkin mulai berbalik arah.
Namun para analis mengatakan, kekuatan ekonomi yang digambarkan dalam laporan produk domestik bruto (PDB) akan mengurangi tekanan pada bank.
"Mereka yang mencari petunjuk bahwa Federal Reserve siap untuk mengambil sikap terhadap suku bunga akan sangat kecewa," kata Sophie Lund-Yates, analis ekuitas utama di Hargreaves Lansdown.
Pertumbuhan tersebut memang menyusut dari kuartal sebelumnya pada level 4,9%, tetapi jauh lebih cepat dari proyeksi analis yakni di angka 2%.Untuk sepanjang tahun 2023, ekonomi AS tumbuh 2,5% atau naik dari 1,9% pada tahun 2022.
Angka-angka tersebut mengakhiri tahun yang ditandai oleh ketahanan ekonomi tak terduga, bahkan ketika bank sentral AS menaikkan biaya pinjaman secara tajam dan inflasi mulai mereda.
"Bagaimanapun Anda memotongnya, laporan ini membatasi satu tahun kinerja pertumbuhan ekonomi yang luar biasa," kata Olu Sonola, kepala ekonomi regional AS di Fitch Ratings.
"Momentum pertumbuhan ekonomi memasuki 2024 terlihat sangat baik," sambungnya.
Angka-angka ini menjadi angin segar bagi Presiden AS Joe Biden, yang telah berjuang meyakinkan publik bahwa ekonomi Amerika tetap sehat, usai tergerus karena adanya guncangan pandemi.
Banyak ekonom memperkirakan pengeluaran rumah tangga akan terkikis, aktivitas bisnis lesu saat menghadapi biaya pinjaman yang lebih mahal. Disamping itu ada juga kekhawatiran terjadinya krisis.
Tetapi skenario itu belum terwujud, disaat yang sama sementara itu ada peningkatan pertumbuhan upah, dan insentif pemerintah menjadi bantalan.
Di Wall Street, gambaran yang membaik telah menimbulkan spekulasi bahwa Federal Reserve (bank sentral AS), yang sebelumnya agresif menaikkan suku bunga untuk melawan inflasi, mungkin mulai berbalik arah.
Namun para analis mengatakan, kekuatan ekonomi yang digambarkan dalam laporan produk domestik bruto (PDB) akan mengurangi tekanan pada bank.
"Mereka yang mencari petunjuk bahwa Federal Reserve siap untuk mengambil sikap terhadap suku bunga akan sangat kecewa," kata Sophie Lund-Yates, analis ekuitas utama di Hargreaves Lansdown.
(akr)