Saingi Kpop, Wishnutama Dorong Pengembangan Dangdut
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama (Menparekraf) Wishnutama menegaskan, bakal terus mendorong industri kreatif di Indonesia dengan memperbanyak konten lokal. Salah salah yang menjadi perhatiannya adalah industri dangdut yang menurutnya bisa menyaingi industri Kpop yang dimiliki Korea Selatan.
Menurutnya industri kreatif dangdut juga banyak diminati oleh beberapa pelaku konten. "Lokal konten kelihatan, Kpop memang lebih hebob. Tapi percaya sama saya, lebih heboh kalo nonton dangdut," ujar Wishnutama saat menggelar diskusi bersama Kadin bertajuk 'Dialog Nasional Ekonomi Kreatif' di Jakarta, Kamis (7/11/2019).
Sementara itu terang dia, industri film Indonesia juga tidak kalah hebat dengan Hollywood. Ditambah terang dia penonton Indonesia masih banyak digemari dan mempunyai pasar tersendiri. "Titanic memang keren, tapi film Indonesia masih banyak yang nonton," jelasnya
Untuk itu dia menekankan bakal melakukan kerja sama dengan beberapa pelaku industri kreatif. Salah satu kuncinya adalah kedaulatan dalam pengembangan ekonomi kreatif agar lebih dikenal di luar negeri.
Ia sempat menyebut angka 20% untuk jumlah konten lokal Indonesia bagi pelaku asing yang ingin masuk dalam industri kreatif nasional. "Jadi kuncinya kedaulatan data. Kalau mau masuk Indonesia bikin dong Indonesia 20%. Kerjasama dong dengan lokal konten," paparnya.
Menurutnya industri kreatif dangdut juga banyak diminati oleh beberapa pelaku konten. "Lokal konten kelihatan, Kpop memang lebih hebob. Tapi percaya sama saya, lebih heboh kalo nonton dangdut," ujar Wishnutama saat menggelar diskusi bersama Kadin bertajuk 'Dialog Nasional Ekonomi Kreatif' di Jakarta, Kamis (7/11/2019).
Sementara itu terang dia, industri film Indonesia juga tidak kalah hebat dengan Hollywood. Ditambah terang dia penonton Indonesia masih banyak digemari dan mempunyai pasar tersendiri. "Titanic memang keren, tapi film Indonesia masih banyak yang nonton," jelasnya
Untuk itu dia menekankan bakal melakukan kerja sama dengan beberapa pelaku industri kreatif. Salah satu kuncinya adalah kedaulatan dalam pengembangan ekonomi kreatif agar lebih dikenal di luar negeri.
Ia sempat menyebut angka 20% untuk jumlah konten lokal Indonesia bagi pelaku asing yang ingin masuk dalam industri kreatif nasional. "Jadi kuncinya kedaulatan data. Kalau mau masuk Indonesia bikin dong Indonesia 20%. Kerjasama dong dengan lokal konten," paparnya.
(akr)