Budi Karya Paparkan Indonesia Maju Melalui Tiga Kata
A
A
A
JAKARTA - Tantangan, gembira, dan optimisme jadi tiga kata yang dipilih Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi untuk menggambarkan tugas yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo kepadanya dalam rangka mewujudkan Indonesia Maju.
Hal tersebut ia sampaikan saat menghadiri diskusi Forum A1 "Makmur dan Terhubung dengan Infrastruktur" yang diadakan oleh Inisiator Indonesia di Restoran Seribu Rasa, Menteng, Jakarta Pusat.
"Kami (para menteri Presiden Jokowi) selalu merasa tertantang dengan tugas-tugas yang sudah diberikan oleh presiden. Ibaratnya kalau mau menghadapi ujian, adrenalin dipacu terus. Tapi itu membuat kita jadi betul-betul serius menjalankan apa yang menjadi visi presiden untuk Indonesia Maju," kata Budi Karya, Jumat (15/11/2019).
Sosok yang kembali dipercaya menjadi Menteri Perhubungan di Kabinet Indonesia Maju ini, juga menyatakan bahwa pekerjaan yang diberikan padanya juga menumbuhkan perasaan gembira. Misalnya, ketika diberikan tanggung jawab menggarap lima destinasi wisata super prioritas atau dikenal dengan Bali Baru yang ditargetkan selesai akhir 2020.
"Misalnya di Labuan Bajo, Kementerian Perhubungan tentu harus menyiapkan bandara baru, akses menuju lokasi wisata, dan satu pelabuhan baru. Ketika berkunjung ke sana, pemandangannya indah dan menggembirakan. Dari perasaan gembira ini muncul ide-ide orisinil dan inspiratif untuk menyelesaikan tugas kami," kata Budi Karya.
Optimisme juga jadi hal yang selalu mengiringi kerja Kementerian Perhubungan di bawah Budi Karya. Hal ini merujuk pada kerja cepat dan efektif yang selalu diinginkan oleh Presiden Jokowi dilakukan oleh para menterinya.
"Dulu waktu saya masih kerja di DKI, puluhan tahun kita tak pernah terpikir di Jakarta akan ada MRT. Tapi pak Jokowi (waktu itu menjabat Gubernur DKI) hanya butuh dua-tiga bulan untuk memastikan Jakarta harus punya MRT. Akhirnya muncul optimisme, dan kita pun langsung memulai pengerjaan MRT ini," kata Budi Karya yang pernah menjabat sebagai Direktur Utama BUMD DKI, PT Pembangunan Jaya Ancol dan PT Jakarta Propertindo.
Menurut Budi, rasa optimis itu kembali muncul saat Presiden Joko Widodo juga memberikan amanat terkait pembangunan ibu kota baru. Menurut Presiden, ibu kota baru akan mengusung konsep compact city, smart city, dan green city.
"Ini ide yang sangat menantang, kami juga jadi tertantang untuk mengerjakannya. Yang pasti Kemenhub optimis kami bisa memastikan bahwa bandaranya nanti akan terkoneksi, transportasi publiknya berupa kereta listrik dan kendaraan listrik ada untuk bisa memudahkan aksesibilitas ibu kota baru ini," katanya.
Menhub juga memiliki target menjadi orang pertama yang akan mengajak Presiden Joko Widodo naik kereta listrik di ibu kota baru nanti. "Saya akan siapkan dan segera mengajak Pak Presiden naik kereta listrik baru di sana," katanya.
Diskusi ini juga menghadirkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan secara khusus mendatangkan Presiden Joko Widodo yang mengungkapkan rencana-rencana besar menuju target Indonesia Maju 2045.
Hal tersebut ia sampaikan saat menghadiri diskusi Forum A1 "Makmur dan Terhubung dengan Infrastruktur" yang diadakan oleh Inisiator Indonesia di Restoran Seribu Rasa, Menteng, Jakarta Pusat.
"Kami (para menteri Presiden Jokowi) selalu merasa tertantang dengan tugas-tugas yang sudah diberikan oleh presiden. Ibaratnya kalau mau menghadapi ujian, adrenalin dipacu terus. Tapi itu membuat kita jadi betul-betul serius menjalankan apa yang menjadi visi presiden untuk Indonesia Maju," kata Budi Karya, Jumat (15/11/2019).
Sosok yang kembali dipercaya menjadi Menteri Perhubungan di Kabinet Indonesia Maju ini, juga menyatakan bahwa pekerjaan yang diberikan padanya juga menumbuhkan perasaan gembira. Misalnya, ketika diberikan tanggung jawab menggarap lima destinasi wisata super prioritas atau dikenal dengan Bali Baru yang ditargetkan selesai akhir 2020.
"Misalnya di Labuan Bajo, Kementerian Perhubungan tentu harus menyiapkan bandara baru, akses menuju lokasi wisata, dan satu pelabuhan baru. Ketika berkunjung ke sana, pemandangannya indah dan menggembirakan. Dari perasaan gembira ini muncul ide-ide orisinil dan inspiratif untuk menyelesaikan tugas kami," kata Budi Karya.
Optimisme juga jadi hal yang selalu mengiringi kerja Kementerian Perhubungan di bawah Budi Karya. Hal ini merujuk pada kerja cepat dan efektif yang selalu diinginkan oleh Presiden Jokowi dilakukan oleh para menterinya.
"Dulu waktu saya masih kerja di DKI, puluhan tahun kita tak pernah terpikir di Jakarta akan ada MRT. Tapi pak Jokowi (waktu itu menjabat Gubernur DKI) hanya butuh dua-tiga bulan untuk memastikan Jakarta harus punya MRT. Akhirnya muncul optimisme, dan kita pun langsung memulai pengerjaan MRT ini," kata Budi Karya yang pernah menjabat sebagai Direktur Utama BUMD DKI, PT Pembangunan Jaya Ancol dan PT Jakarta Propertindo.
Menurut Budi, rasa optimis itu kembali muncul saat Presiden Joko Widodo juga memberikan amanat terkait pembangunan ibu kota baru. Menurut Presiden, ibu kota baru akan mengusung konsep compact city, smart city, dan green city.
"Ini ide yang sangat menantang, kami juga jadi tertantang untuk mengerjakannya. Yang pasti Kemenhub optimis kami bisa memastikan bahwa bandaranya nanti akan terkoneksi, transportasi publiknya berupa kereta listrik dan kendaraan listrik ada untuk bisa memudahkan aksesibilitas ibu kota baru ini," katanya.
Menhub juga memiliki target menjadi orang pertama yang akan mengajak Presiden Joko Widodo naik kereta listrik di ibu kota baru nanti. "Saya akan siapkan dan segera mengajak Pak Presiden naik kereta listrik baru di sana," katanya.
Diskusi ini juga menghadirkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan secara khusus mendatangkan Presiden Joko Widodo yang mengungkapkan rencana-rencana besar menuju target Indonesia Maju 2045.
(ven)