Teten Masduki: Kualitas Cangkul Lokal Lebih Baik dari Produk China

Minggu, 24 November 2019 - 01:13 WIB
Teten Masduki: Kualitas...
Teten Masduki: Kualitas Cangkul Lokal Lebih Baik dari Produk China
A A A
JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengungkapkan bahwa kualitas cangkul buatan lokal masih lebih baik ketimbang cangkul impor dari China. Masalahnya terang dia, hanya antara produk UMKM dengan pasar tidak terhubung.

"Tadi saya lihat langsung dan bandingkan langsung antara produk cangkul lokal dengan buatan China. Ternyata, produk kita secara kualitas masih lebih baik," ujar Teten di Jakarta, Sabtu (23/11/2019).

Sambung dia menambahkan, para perajin di Cibatu tidak terhubung dengan pasar, diantaranya pasar belanja pemerintah dan pasar lainnya. "Ini tidak boleh terjadi lagi. Masak cangkul saja impor. Saya sebagai Menkop dan UKM harus melindungi produk UMKM. Saya akan melindungi produk UMKM jangan kalah bersaing di negeri sendiri. Bukan hanya cangkul, melainkan produk alat pertanian lainnya," tegasnya.

Dalam dialog tersebut, Teten mendengar ada beberapa masalah. Di antaranya, masalah bahan baku yang tidak stabil, ada persoalan dengan standar produk, ada persoalan dalam pengembangan usaha dalam skala besar, dan sebagainya. "Sisi pembiayaan saya pikir tidak ada masalah. Kita ada KUR dengan plafon sebesar Rp190 triliun dan bunga murah 6%," ucap Teten.

Lebih lanjut Teten berjanji akan bicara dengan Kementerian PUPR, Kementerian Pertanian, dan kementerian lain, bila membutuhkan cangkul. "Selain pasar pemerintah, produk UMKM harus juga masuk ke pasar online, harus sudah digitalisasi. Kami akan beri pelatihan agar produk UMKM di Cibatu ini bisa go online, supaya marketplace-nya lebih luas lagi," jelasnya.

Di samping itu sambung Teten, pihaknya juga akan bersinergi dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk menjadikan kawasan Cibatu sebagai Pilot Project pengembangan produk UMKM, khususnya produk alat-alat pertanian. "Skala usaha UMKM harus naik kelas, dari kecil ke menengah. Namanya jangan industri kecil terus, harus tumbuh," ucap Teten lagi.

Diharapkan olehnya agar para perajin pandai besi di Cibatu bisa bergabung atau membentuk sebuah wadah bernama koperasi. "Sehingga, dalam menyalurkan pembiayaan, tidak lagi satu persatu ke masing-masing perajin, tapi langsung melalui koperasi," ujar Menkop dan UKM.

Teten pun menegaskan bahwa pihaknya kini melakukan pendekatan secara kolektif, kluster, kelompok, berdasarkan jenis produk, wilayah, dan sentra-sentra produksi. "Dengan cara tersebut, Insya Allah, akan ada percepatan pertumbuhan UMKM di Indonesia," paparnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1155 seconds (0.1#10.140)