Gonta-Ganti Direksi Bisa Ganggu Pencapaian Target BUMN

JAKARTA - Pengamat ekonomi energi dari Univeristas Gajah Mada (UGM) Fahmy Radhi meminta supaya Kementerian BUMN tidak dengan gampang melakuan perombakan jabatan direksi dan komisaris di perusahaan-peruasahaan milik negara.

Sebaliknya, masa jabatan direksi dan komisaris perlu diatur dan dirumuskan dengan benar agar manajemen dapat bekerja dengan baik dan memberikan hasil seperti yang diharapkan.

"Merumuskan jangka waktu jabatan direksi penting dilakukan supaya direksi dapat bekerja dengan tenang sesuai jangka waktu yang ditetapkan. Pasalnya, selama ini tidak efektif karena seringnya melakukan pergantian direksi," ujar dia saat dihubungi, di Jakarta, Rabu (27/11/2019).

Menurut dia, seringnya pergantian direksi justru akan mengganggu kinerja BUMN. Pergantian mendadak direksi, kata dia, hanya bisa dilakukan apabila melakukan pelanggaran berat.

Tidak hanya itu, komisaris juga harus merumuskan apprasial performance standard untuk penilaian terhadap direksi. "Standar itu digunakan sebagai dasar penentuan tantiem direksi dan usulan untuk mempertahankan direksi ke menteri BUMN," jelasnya.