Gubernur BI Perkirakan Inflasi Capai 0,42%
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat inflasi pada minggu ketiga bulan Desember 2019 diperkirakan akan tumbuh rendah yaitu pada angka 0,42% secara bulanan (month-on-month/mom) atau 2,8% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan, data itu merupakan konfirmasi dari data sebelumnya yang menyebut inflasi di bulan Desember akan cenderung lebih rendah dari rata-rata selama lima tahun ini.
"Atas dasar survei pantauan harga sampai dengan minggu ketiga kita perkirakan inflasi di bulan Desember itu rendah yaitu 0,42% secara bulanan atau secara tahunannya 2,8%," kata Perry di Jakarta, Kamis (20/12/2019).
Dengan begitu, Perry menyebut inflasi akhir tahun diharapkan akan lebih rendah dari 3,1%. Begitu pun berdasarkan survei pemantauan harga dari BI yang menyatakan sampai dengan minggu ketiga akhir tahun ini inflasi tercatat di 2,8%.
Sementara itu, sesuai dengan pola musimannya, di bulan Desember akan ada beberapa tekanan harga antara lain mengenai tarif angkutan udara 0,05%. "Itu wajar biasannya di akhir tahun, hari raya keagamaan natal dan tahun baru di akhir tahun ada kencenderungan tarif angkutan udara naik, catatan kami 0,05%," katanya.
Selain itu, harga bahan makanan seperti telur ayam akan terjadi inflasi. Namun, ada beberapa komoditas pangan lain seperti cabai merah dan cabai rawit yang terjadi deflasi. "Tapi juga kita catat masih ada komoditas pangan yang deflasi yaitu cabai merah deflasi 0,07% dan juga cabai rawit deflasi 0,03%," jelasnya.
Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan, data itu merupakan konfirmasi dari data sebelumnya yang menyebut inflasi di bulan Desember akan cenderung lebih rendah dari rata-rata selama lima tahun ini.
"Atas dasar survei pantauan harga sampai dengan minggu ketiga kita perkirakan inflasi di bulan Desember itu rendah yaitu 0,42% secara bulanan atau secara tahunannya 2,8%," kata Perry di Jakarta, Kamis (20/12/2019).
Dengan begitu, Perry menyebut inflasi akhir tahun diharapkan akan lebih rendah dari 3,1%. Begitu pun berdasarkan survei pemantauan harga dari BI yang menyatakan sampai dengan minggu ketiga akhir tahun ini inflasi tercatat di 2,8%.
Sementara itu, sesuai dengan pola musimannya, di bulan Desember akan ada beberapa tekanan harga antara lain mengenai tarif angkutan udara 0,05%. "Itu wajar biasannya di akhir tahun, hari raya keagamaan natal dan tahun baru di akhir tahun ada kencenderungan tarif angkutan udara naik, catatan kami 0,05%," katanya.
Selain itu, harga bahan makanan seperti telur ayam akan terjadi inflasi. Namun, ada beberapa komoditas pangan lain seperti cabai merah dan cabai rawit yang terjadi deflasi. "Tapi juga kita catat masih ada komoditas pangan yang deflasi yaitu cabai merah deflasi 0,07% dan juga cabai rawit deflasi 0,03%," jelasnya.
(ind)