Enggan Komentari Jiwasaraya, Menteri Erick: Nanti Ada Waktunya
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir enggan mengomentari saat ditanya soal kondisi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) saat acara UMKM Export Brilianpreneur 2019. Dia lebih menginginkan para wartawan menanyakan seputar UMKM karena menurutnya, pembahasan Jiwasraya akan ada waktunya sendiri.
"Melebar-lebar, nanti ada waktunya. Ini kita bahas UMKM," ujar Menteri Erick Thohir saat acara UMKM Export Brilianpreneur 2019 di Senayan JCC, Jakarta, Jumat (20/12/2019).
Sementara itu sebelumnya dari pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus menagih janji Jiwasraya untuk melakukan perbaikan. Juru Bicara OJK Sekar Putih Djarot telah mengingatkan Jiwasraya untuk mengevaluasi produk saving plan dan menyesuaikan guaranted return sesuai dengan kemampuan pengelolaan investasi Perusahaan.
"Dalam hal Jiwasraya akan menghentikan seluruh produk saving plan, maka perlu memperhatikan kondisi likuiditas perusahaan," ujar Sekar di Jakarta kemarin.
Dia pun meminta Jiwasraya tetap harus menyiapkan langkah-langkah perbaikan jangka panjang yang berkelanjutan (sustainable). "Apabila tidak menggunakan mekanisme financial reinsurance, kondisi Jiwasraya masih defisit sebesar Rp5,2 triliun," jelasnya.
Adapun salah satu rencana penyehatan yang telah dilaksanakan oleh Jiwasraya adalah pembentukan anak perusahaan PT Asuransi Jiwasraya Putra. Terhadap rencana tersebut, OJK telah mengeluarkan izin usaha dan terus melakukan pemantauan persiapan operasionalnya.
"Berkenaan dengan langkah-langkah lain yang telah ditetapkan dalam RPK, OJK mendorong manajemen Jiwasraya untuk dapat merealisasikanya sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan termasuk memperoleh persetujuan dari pemegang saham (Kementerian BUMN) atas masing-masing langkah yang telah ditetapkan," papar Sekar.
"Melebar-lebar, nanti ada waktunya. Ini kita bahas UMKM," ujar Menteri Erick Thohir saat acara UMKM Export Brilianpreneur 2019 di Senayan JCC, Jakarta, Jumat (20/12/2019).
Sementara itu sebelumnya dari pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus menagih janji Jiwasraya untuk melakukan perbaikan. Juru Bicara OJK Sekar Putih Djarot telah mengingatkan Jiwasraya untuk mengevaluasi produk saving plan dan menyesuaikan guaranted return sesuai dengan kemampuan pengelolaan investasi Perusahaan.
"Dalam hal Jiwasraya akan menghentikan seluruh produk saving plan, maka perlu memperhatikan kondisi likuiditas perusahaan," ujar Sekar di Jakarta kemarin.
Dia pun meminta Jiwasraya tetap harus menyiapkan langkah-langkah perbaikan jangka panjang yang berkelanjutan (sustainable). "Apabila tidak menggunakan mekanisme financial reinsurance, kondisi Jiwasraya masih defisit sebesar Rp5,2 triliun," jelasnya.
Adapun salah satu rencana penyehatan yang telah dilaksanakan oleh Jiwasraya adalah pembentukan anak perusahaan PT Asuransi Jiwasraya Putra. Terhadap rencana tersebut, OJK telah mengeluarkan izin usaha dan terus melakukan pemantauan persiapan operasionalnya.
"Berkenaan dengan langkah-langkah lain yang telah ditetapkan dalam RPK, OJK mendorong manajemen Jiwasraya untuk dapat merealisasikanya sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan termasuk memperoleh persetujuan dari pemegang saham (Kementerian BUMN) atas masing-masing langkah yang telah ditetapkan," papar Sekar.
(akr)