Transformasi Bank Yudha Bhakti Menuju Perbankan Digital
A
A
A
JAKARTA - Perkembangan teknologi informasi saat ini berkembang dengan pesat dan kompetisi di industri keuangan pun semakin ketat. Menyadari akan hal itu PT Bank Yudha Bhakti Tbk (Perseroan) menggandeng salah satu financial technologi (fintech) Akulaku pada awal tahun 2019. Hal itu di lakukan untuk mengembangkan bisnis serta bertransformasi menuju perbankan digital sebagai salah satu bentuk penyesuaian diri agar tidak tertinggal dengan kemajuan industri keuangan saat ini.
Saat ini kepemilikan saham Akulaku melalui PT Akulaku Silvvr Indonesia (per 29 November 2019) sebesar 24,08 persen yang merupakan pemegang saham mayoritas Perseroan. Dengan dukungan dari pemegang saham baru tersebut maka semakin kuat Komitmen Bank Yudha Bhakti untuk terus melakukan pengembangan perbankan digital.
Tepat pada hari ini, Senin 30 Desember 2019 Perseroan mengundang rekan–rekan Media dalam rangka memperkenalkan produk unggulan yakni HAY (Hands Application By Yudha Bhakti) Mobile banking, HAY Tabungan Online dan HAY Kredit Pegawai Aktif (KPA) Online.
Aplikasi digital ini memungkinkan nasabah untuk memperoleh informasi keuangan, melakukan transaksi keuangan, pembayaran online, pembukaan tabungan serta pengajuan pembiayaan secara online. Diharapkan apabila telah memperoleh persetujuan OJK pada tahun 2020 aplikasi-aplikasi tersebut yang saat ini tengah dikembangkan akan terintegrasi dalam satu aplikasi yaitu HAY.
Untuk lebih mengoptimalkan fasilitas pengajuan pembiayaan, nasabah Perseroan yang mayoritas berasal dari kalangan pensiunan TNI, Polri, ASN maupun Swasta juga dapat mengakses fasilitas pembiayaan online melalui aplikasi tersebut. Hal ini merupakan bentuk optimalisasi produk pembiayaan Perseroan yang telah berpengalaman lebih dari 30 tahun dalam mengelola bisnis ritel konsumer.
Hingga September 2019 portofolio Perseroan mencapai ±3 triliun rupiah melalui produk andalannya yaitu Kredit Purna Bhakti Pensiun (KPBP), Kredit Pra Pensiun (KPP) serta Kredit Pegawai Aktif (KPA).
Melalui aplikasi HAY ini nasabah Perseroan dapat merasakan layanan digital banking Experience yang dapat mempermudah transaksi keuangan nasabah. Pengembangan aplikasi ini selaras dengan semangat spirit of change Bank Yudha Bhakti untuk bertransformasi menjadi Bank Digital. Aplikasi ini juga merupakan wujud komitmen Perseroan pada transformasi digital khususnya dalam usaha meningkatkan layanan dan produk pembiayaan online kepada nasabah. Dengan aplikasi ini dapat mengakomodir kebutuhan mereka dalam mengakses produk pinjaman yang terintegrasi
Dengan layanan mobile banking. Diharapkan dengan hadirnya produk dan layanan digital Banking ini dapat menjadi salah satu amunisi Perseroan untuk menjangkau masyarakat umum.
Berdasarkan laporan keuangan triwulan periode September 2019 PT Bank Yudha Bhakti Tbk (Perseroan) memperoleh laba bersih sebesar Rp12,69 miliar. Pada periode yang Sama Perseroan mencatat pertumbuhan dari segi asset sebesar Rp5,2 triliun dari Rp4,8 triliun pada periode September2018 (yoy). Serta Peningkatan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga periode yang sama sebesar Rp4,1 triliun dari Rp3,9 triliun periode September 2018.
Kinerja kredit perseroan pada September 2019 terjadi penurunan Diposisi Rp3,8 triliun dibanding pada periode September 2018 sebesar Rp4 triliun, akibat dari lebih selektifnya perseroan dalam penyaluran dana pembiayaan sebagai salah satu langkah kehati–hatian dan mitigasi risiko kredit.
Perseroan juga telah melakukan kolaborasi produk dengan Akulaku dalam produk pendanaan dan pembiayaan. Hingga September 2019 produk pendanaan kolaborasi ini telah menempatkan dana sebesar Rp126 miliar.
Sementara pada produk pembiayaan, Perseroan berkolaborasi dalam kredit chanelling yang telah menyalurkan dana sebesar Rp220 miliar. Kolaborasi ini pun memberi pengaruh positif pada peningkatan nasabah Perseroan yaitu sekitar 300 ribu akun/nasabah pada segmen ritel yang tidak menutup kemungkinan ke depannya akan terus bertambah.
Terkait kinerja ratio keuangan Perseroan khususnya NPLGross yang mengalami penurunan dari 5,39 persen pada periode September 2018 dan pada periode September 2019, menjadi 4,72 persen. Pada periode yang sama rasio RIM/LFR Perseroan berada diposisi 93,07 persen yang mengalami perbaikan disbanding periode tahun sebelumnya (yoy) diangka 101,91 persen.
Disisi permodalan Perseroan (KPMM) mengalami pertumbuhan sebesar 46,18 persen atau sebesar Rp937 M dari Rp641 M pada periode September 2018 (YoY). Adapun terkait dengan rencana penambahan modal untuk dapat naik kelas menjadi Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) II, Perseroan berencana akan melaksanakan Penawaran Umum Terbatas III (PUT III) kepada pemegang saham Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), dengan jumlah saham yang ditawarkan sebanyak-banyaknya 3 Miliar lembar saham. Diharapkan aksi korporasi tersebut dapat terlaksana pada tahun 2020.
Dengan bersinerginya Perseroan dengan Akulaku sebagai investor baru dengan latar belakang bisnis fintech, diharapkan dapat menciptakan kolaborasi antara perbankan dan fintech yang penuh terobosan dan tentunya inovatif dalam digitalisasi perbankan. Sinergi tersebut diharapkan dapat mempermudah nasabah untuk mengakses produk dan layanan Perseroan sehingga dapat meningkatkan kepuasan nasabah.
Saat ini kepemilikan saham Akulaku melalui PT Akulaku Silvvr Indonesia (per 29 November 2019) sebesar 24,08 persen yang merupakan pemegang saham mayoritas Perseroan. Dengan dukungan dari pemegang saham baru tersebut maka semakin kuat Komitmen Bank Yudha Bhakti untuk terus melakukan pengembangan perbankan digital.
Tepat pada hari ini, Senin 30 Desember 2019 Perseroan mengundang rekan–rekan Media dalam rangka memperkenalkan produk unggulan yakni HAY (Hands Application By Yudha Bhakti) Mobile banking, HAY Tabungan Online dan HAY Kredit Pegawai Aktif (KPA) Online.
Aplikasi digital ini memungkinkan nasabah untuk memperoleh informasi keuangan, melakukan transaksi keuangan, pembayaran online, pembukaan tabungan serta pengajuan pembiayaan secara online. Diharapkan apabila telah memperoleh persetujuan OJK pada tahun 2020 aplikasi-aplikasi tersebut yang saat ini tengah dikembangkan akan terintegrasi dalam satu aplikasi yaitu HAY.
Untuk lebih mengoptimalkan fasilitas pengajuan pembiayaan, nasabah Perseroan yang mayoritas berasal dari kalangan pensiunan TNI, Polri, ASN maupun Swasta juga dapat mengakses fasilitas pembiayaan online melalui aplikasi tersebut. Hal ini merupakan bentuk optimalisasi produk pembiayaan Perseroan yang telah berpengalaman lebih dari 30 tahun dalam mengelola bisnis ritel konsumer.
Hingga September 2019 portofolio Perseroan mencapai ±3 triliun rupiah melalui produk andalannya yaitu Kredit Purna Bhakti Pensiun (KPBP), Kredit Pra Pensiun (KPP) serta Kredit Pegawai Aktif (KPA).
Melalui aplikasi HAY ini nasabah Perseroan dapat merasakan layanan digital banking Experience yang dapat mempermudah transaksi keuangan nasabah. Pengembangan aplikasi ini selaras dengan semangat spirit of change Bank Yudha Bhakti untuk bertransformasi menjadi Bank Digital. Aplikasi ini juga merupakan wujud komitmen Perseroan pada transformasi digital khususnya dalam usaha meningkatkan layanan dan produk pembiayaan online kepada nasabah. Dengan aplikasi ini dapat mengakomodir kebutuhan mereka dalam mengakses produk pinjaman yang terintegrasi
Dengan layanan mobile banking. Diharapkan dengan hadirnya produk dan layanan digital Banking ini dapat menjadi salah satu amunisi Perseroan untuk menjangkau masyarakat umum.
Berdasarkan laporan keuangan triwulan periode September 2019 PT Bank Yudha Bhakti Tbk (Perseroan) memperoleh laba bersih sebesar Rp12,69 miliar. Pada periode yang Sama Perseroan mencatat pertumbuhan dari segi asset sebesar Rp5,2 triliun dari Rp4,8 triliun pada periode September2018 (yoy). Serta Peningkatan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga periode yang sama sebesar Rp4,1 triliun dari Rp3,9 triliun periode September 2018.
Kinerja kredit perseroan pada September 2019 terjadi penurunan Diposisi Rp3,8 triliun dibanding pada periode September 2018 sebesar Rp4 triliun, akibat dari lebih selektifnya perseroan dalam penyaluran dana pembiayaan sebagai salah satu langkah kehati–hatian dan mitigasi risiko kredit.
Perseroan juga telah melakukan kolaborasi produk dengan Akulaku dalam produk pendanaan dan pembiayaan. Hingga September 2019 produk pendanaan kolaborasi ini telah menempatkan dana sebesar Rp126 miliar.
Sementara pada produk pembiayaan, Perseroan berkolaborasi dalam kredit chanelling yang telah menyalurkan dana sebesar Rp220 miliar. Kolaborasi ini pun memberi pengaruh positif pada peningkatan nasabah Perseroan yaitu sekitar 300 ribu akun/nasabah pada segmen ritel yang tidak menutup kemungkinan ke depannya akan terus bertambah.
Terkait kinerja ratio keuangan Perseroan khususnya NPLGross yang mengalami penurunan dari 5,39 persen pada periode September 2018 dan pada periode September 2019, menjadi 4,72 persen. Pada periode yang sama rasio RIM/LFR Perseroan berada diposisi 93,07 persen yang mengalami perbaikan disbanding periode tahun sebelumnya (yoy) diangka 101,91 persen.
Disisi permodalan Perseroan (KPMM) mengalami pertumbuhan sebesar 46,18 persen atau sebesar Rp937 M dari Rp641 M pada periode September 2018 (YoY). Adapun terkait dengan rencana penambahan modal untuk dapat naik kelas menjadi Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) II, Perseroan berencana akan melaksanakan Penawaran Umum Terbatas III (PUT III) kepada pemegang saham Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), dengan jumlah saham yang ditawarkan sebanyak-banyaknya 3 Miliar lembar saham. Diharapkan aksi korporasi tersebut dapat terlaksana pada tahun 2020.
Dengan bersinerginya Perseroan dengan Akulaku sebagai investor baru dengan latar belakang bisnis fintech, diharapkan dapat menciptakan kolaborasi antara perbankan dan fintech yang penuh terobosan dan tentunya inovatif dalam digitalisasi perbankan. Sinergi tersebut diharapkan dapat mempermudah nasabah untuk mengakses produk dan layanan Perseroan sehingga dapat meningkatkan kepuasan nasabah.
(alf)