Kemenperin Targetkan 2.000 Pelaku Industri Kreatif Tumbuh Tahun Ini

Kamis, 02 Januari 2020 - 17:25 WIB
Kemenperin Targetkan...
Kemenperin Targetkan 2.000 Pelaku Industri Kreatif Tumbuh Tahun Ini
A A A
JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan sebanyak 2.000 pelaku industri kreatif bisa tumbuh melalui Diklat 3in1 (pelatihan, sertifikasi dan penempatan kerja) di Balai Diklat Industri (BDI), Denpasar. Mereka antara lain merupakan hasil lulusan pelatihan di bidang animasi, programming, desain grafis, game dan kerajinan.

"Sasaran itu kami wujudkan secara konkret melalui peran BDI di Denpasar, Bali, yang fokus mengembangkan sumber daya manusia (SDM) industri kreatif dengan spesialisasi animasi, kerajinan dan barang seni," ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (2/1/2020).

Agus melanjutkan, pihaknya optimistis mampu menelurkan perusahaan rintisan (start-up) berbagai sektor melalui BDI Denpasar. Ini karena BDI Denpasar sudah terbangun ekosistem inovasi.

"Jadi, ada terobosan ide yang luar biasa, seperti terciptanya jenis aplikasi yang membantu pelayanan kesehatan dengan mendatangkan dokter ke rumah untuk memeriksa pasien. Selain itu ada yang mendukung sektor pariwisata," tuturnya.

Agus menilai sektor industri kreatif mampu memberikan kontribusi yang signfikan terhadap perekonomian nasional. Apalagi pemerintah saat ini sedang memprioritaskan program peningkatan kualitas SDM, termasuk di sektor industri. Ini menjadi potensi untuk mewujudkan visi Indonesia Maju.

"Jadi, kami terus menciptakan SDM industri yang terampil dan kreatif. Misalnya, kami bantu dengan kegiatan pelatihan desain dan penggunaan teknologi modern sehingga mereka lebih produktif dan inovatif," paparnya.

Sepanjang tahun 2018, industri kreatif mampu berkontribusi cukup signfikan terhadap PDB nasional, yang diproyeksi menembus Rp1.000 triliun. Adapun tiga subsektor yang memberikan sumbangsih besar terhadap ekonomi kreatif tersebut, yakni industri kuliner sebesar 41,69%, disusul industri fashion (18,15%), dan industri kriya (15,70%).
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1042 seconds (0.1#10.140)