Bukan Akibat Banjir, Ini Penyebab Kurs Rupiah Melemah

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada awal perdagangan, Jumat (3/1/2019) dibuka loyo untuk meneruskan tren negatif sejak penutupan awal perdagangan 2020 kemarin. Penyusutan mata uang Garuda ini diterangkan oleh Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra bukan terdampak bencana banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya.
(Baca Juga: Banjir Jabodetabek Ikut "Menghanyutkan" IHSG
Sebagai informasi, menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah pagi ini dibuka sedikit lebih rendah menjadi Rp13.899/USD. Level tersebut memperlihatkan rupiah meneruskan tren kejatuhan usai kemarin di posisi Rp13.895/USD.

Data Yahoo Finance juga menunjukkan kemerosotan dimana rupiah pada sesi pagi perdagangan bertengger di level Rp13.912 per USD dengan pergerakan harian Rp13.875 sampai dengan Rp14.002/USD. Peringkat tersebut menjadi sinyal memburuknya rupiah dibandingkan sebelumnya Rp13.888/USD.

Berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas menunjukkan rupiah pada sesi perdagangan pagi ikut ambruk pada level Rp13.917 per USD. Terpuruk, rupiah terlihat tenggelam bila melihat sesi perdagangan sebelumnya Rp13.889/USD.