Cegah Kerugian Akibat Banjir, Zona Khusus IKM Akan Dibangun
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang akan menetapkan zona khusus bagi industri kecil dan menengah (IKM) untuk mencegah para pelaku usaha kecil dari kerugian besar akibat banjir. Menurutnya, pembangunan kawasan industri telah memperhitungkan pedoman dan standar teknis terkait untuk mengantisipasi berbagai peristiwa, termasuk banjir sejak awal pembangunannya.
Dengan demikian terang dia, kawasan industri yang ada akan tetap beroperasi sebagaimana mestinya. “Zona-zona industri biasanya dibangun jauh dari aspek-aspek bencana alam, misalnya banjir dan gempa," ujar Agus Gumiwang di Jakarta, Senin (13/1/2020).
Lebih lanjut terang dia, pihaknya juga telah membuat kebijakan untuk membantu IKM yang alat dan mesinnya terkena dampak banjir, dengan diganti 100%. "Seperti di Jakarta Barat dan Tangerang sudah diterapkan, dan telah diberikan langsung secara simbolis terkait mesinnya yang rusak yang terdampak banjir,” jelasnya.
Agus menambahkan, Kemenperin akan terus melakukan pendataan terkait IKM yang menjadi korban banjir, melalui dinas perindustrian setempat. Agus pun meminta kepada para pelaku industri untuk bisa terus membuka pintu bantuan bagi masyarakat yang terdampak bencana.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Kemenperin Achmad Sigit Dwiwahjono menyampaikan, bantuan yang diberikan tersebut disalurkan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak, Banten. “Adapun bantuan yang diberikan berupa sarden, biskuit, mie instan, air mineral, kopi, beras, alas kaki, pembersih lantai dan sebagainya,” sebutnya.
Sigit berharap bantuan tersebut dapat meringankan beban para korban serta bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari. Kemenperin juga tengah menunggu laporan dari pelaku industri maupun kawasan industri terkait dampak yang terjadi akibat banjir yang melanda Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). "Kita sedang memprediksi, dampak yang ditimbulkan akibat banjir di Jabodetabek tidak bersifat nasional, sehingga aktivitas manufaktur masih akan berjalan dengan baik," paparnya.
Dengan demikian terang dia, kawasan industri yang ada akan tetap beroperasi sebagaimana mestinya. “Zona-zona industri biasanya dibangun jauh dari aspek-aspek bencana alam, misalnya banjir dan gempa," ujar Agus Gumiwang di Jakarta, Senin (13/1/2020).
Lebih lanjut terang dia, pihaknya juga telah membuat kebijakan untuk membantu IKM yang alat dan mesinnya terkena dampak banjir, dengan diganti 100%. "Seperti di Jakarta Barat dan Tangerang sudah diterapkan, dan telah diberikan langsung secara simbolis terkait mesinnya yang rusak yang terdampak banjir,” jelasnya.
Agus menambahkan, Kemenperin akan terus melakukan pendataan terkait IKM yang menjadi korban banjir, melalui dinas perindustrian setempat. Agus pun meminta kepada para pelaku industri untuk bisa terus membuka pintu bantuan bagi masyarakat yang terdampak bencana.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Kemenperin Achmad Sigit Dwiwahjono menyampaikan, bantuan yang diberikan tersebut disalurkan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak, Banten. “Adapun bantuan yang diberikan berupa sarden, biskuit, mie instan, air mineral, kopi, beras, alas kaki, pembersih lantai dan sebagainya,” sebutnya.
Sigit berharap bantuan tersebut dapat meringankan beban para korban serta bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari. Kemenperin juga tengah menunggu laporan dari pelaku industri maupun kawasan industri terkait dampak yang terjadi akibat banjir yang melanda Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). "Kita sedang memprediksi, dampak yang ditimbulkan akibat banjir di Jabodetabek tidak bersifat nasional, sehingga aktivitas manufaktur masih akan berjalan dengan baik," paparnya.
(akr)