OJK Nyatakan Sunarso Lolos Fit and Proper Test Dirut BRI
OJK Nyatakan Sunarso Lolos Fit and Proper Test Dirut BRI
A
A
A
JAKARTA - Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Heru Kristiyana menyatakan proses fit and proper test untuk Sunarso sebagai Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) sudah selesai.
"(Fit and proper test) BRI sudah beres," ujar Heru usai Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2020 di Ritz Carlton Pacific Place Jakarta, Kamis (16/1/2020).
Sunarso, pria kelahiran 7 November 1963, sebelumnya menjabat posisi Wakil Direktur Utama mendampingi Asmawi Syam yang memimpin BRI periode 2015-2017. Dia sebelumnya juga pernah ditunjuk oleh Menteri BUMN Rini Soemarno memimpin PT Pegadaian (Persero) sebagai Direktur Utama.
Sementara itu, terkait proses fit and proper test untuk direksi bank BUMN lainnya seperti Bank Mandiri dan Bank BTN, Heru mengatakan masih menunggu kelengkapan administrasi.
"Coba tanya ke Royke Tumilaar (Direktur Utama Bank Mandiri) apakah berkas data sudah dikirimkan? Proses yang kami lakukan tergantung kecepatan mereka menyediakan kelengkapan data," ujarnya.
Heru menambahkan, pihaknya ingin direksi yang terpilih merupakan sosok yang berintegritas baik. Tata kelola yang baik atau Good Corporate GCG disebutnya harus diawali dari manajemen yang bersih.
"(Fit and proper test) BRI sudah beres," ujar Heru usai Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2020 di Ritz Carlton Pacific Place Jakarta, Kamis (16/1/2020).
Sunarso, pria kelahiran 7 November 1963, sebelumnya menjabat posisi Wakil Direktur Utama mendampingi Asmawi Syam yang memimpin BRI periode 2015-2017. Dia sebelumnya juga pernah ditunjuk oleh Menteri BUMN Rini Soemarno memimpin PT Pegadaian (Persero) sebagai Direktur Utama.
Sementara itu, terkait proses fit and proper test untuk direksi bank BUMN lainnya seperti Bank Mandiri dan Bank BTN, Heru mengatakan masih menunggu kelengkapan administrasi.
"Coba tanya ke Royke Tumilaar (Direktur Utama Bank Mandiri) apakah berkas data sudah dikirimkan? Proses yang kami lakukan tergantung kecepatan mereka menyediakan kelengkapan data," ujarnya.
Heru menambahkan, pihaknya ingin direksi yang terpilih merupakan sosok yang berintegritas baik. Tata kelola yang baik atau Good Corporate GCG disebutnya harus diawali dari manajemen yang bersih.
(ind)
Explore More