Sumbang Sepertiga Populasi, Urgensi Milenial Melek Keuangan

Jum'at, 31 Januari 2020 - 16:25 WIB
Sumbang Sepertiga Populasi,...
Sumbang Sepertiga Populasi, Urgensi Milenial Melek Keuangan
A A A
JAKARTA - Populasi milenial di Indonesia yang mencapai sepertiga atau 34% dari total populasi akan menjadi kekuatan bagi perekonomian, sehingga urgensi agar generasi zaman now ini melek sektor keuangan. Tahun ini Indonesia mulai menghadapi fase bonus demografi, dimana generasi milenial atau mereka yang berusia 21 hingga 36 tahun akan mendominasi.

Hampir semua pelaku industri, termasuk di sektor keuangan, berlomba-lomba menggarap potensi yang menggiurkan dari generasi milenial. Berbagai pendekatan dan strategi bisnis diimplementasikan agar tetap relevan dengan milenial yang memiliki karakter unik, tumbuh bersama teknologi, dan beraktivitas secara serba digital.

Bagi industri fintech, generasi milenial pun menyumbang persentase basis konsumen yang besar. Di sisi lain, seringkali generasi milenial dianggap tidak memiliki strategi investasi dan pengelolaan keuangan yang baik.

General Manager Kredivo Lily Suriani mengatakan, sebagai salah satu pelaku industri digital lending, Kredivo melihat potensi dan dampak yang luar biasa jika milenial yang dikenal melek digital juga mampu menjadi generasi melek keuangan.

“Salah satu faktor pendukung untuk menjadikan sebuah negara sehat secara ekonomi adalah masyarakatnya yang harus sehat secara finansial. Sehingga, kami melihat urgensi untuk membantu milenial agar mampu menerapkan sistem keuangan yang sehat. Dimana pada akhirnya dapat memberikan kontribusi yang signifikan tidak hanya bagi individu milenial tersebut, namun juga secara perlahan dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi negara yang berkualitas," kata Lily di Jakarta, Jumat (31/1/2020).

Apalagi mengingat jumlah milenial yang mendominasi populasi di Indonesia, dengan kelas menengah urban sebagai salah satu pemegang estafet bonus demografi Indonesia 2020-2030. Dia menyebutkan, ada dampak signifikan yang ditimbulkan ketika milenial yang berjumlah sepertiga dari total penduduk Indonesia ini melek keuangan di antaranya pertama terjadinya pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan, kedua peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).

"Jika milenial Indonesia menjadi generasi melek keuangan, kekuatan ini juga dapat berimplikasi pada peningkatan kompetensi sumber daya manusia di Indonesia," ungkap dia.

Ketiga, Pengentasan Kemiskinan Negara. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa di era globalisasi ini, baik peningkatan literasi keuangan, kesadaran menabung, dan akses terhadap jasa keuangan formal sangatlah diperlukan agar dapat memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan dan kondisi ekonomi, terutama bagi generasi milenial yang menjadi penggerak ekonomi bangsa.

"Melihat besarnya potensi dampak strategis dari terciptanya milenial yang melek keuangan, inovasi-inovasi di bidang keuangan yang dapat mendorong edukasi maupun perluasan akses terhadap produk dan layanan keuangan perlu digalakkan, terutama melalui adopsi teknologi yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan milenial masa kini," pungkasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1770 seconds (0.1#10.140)