Sri Mulyani Tunjuk Mirza Adityaswara Sebagai Tenaga Ahli Menkeu
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengangkat dua Tenaga Ahli di Kementerian Keuangan yang akan membantunya dalam lima tahun ke depan.
Mereka adalah Mirza Adityaswara sebagai Tenaga Ahli Menteri Keuangan Bidang Jasa Keuangan, dan Kiki Verico sebagai Tenaga Ahli Menteri Keuangan Bidang Industri dan Perdagangan Internasional.
Sri Mulyani menjelaskan penunjukan Mirza merupakan keputusan yang sudah tepat. Sebab tugas Kementerian Keuangan di dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) sangat penting.
Diharapkan dengan hadirnya Mirza bakal menjadi jembatan yang makin baik untuk bisa meningkatkan kapasitas di lingkungan Kementerian Keuangan.
Pengangkatan Kiki Verico, kata Sri Mulyani, merupakan hal tepat. Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini memandang Kiki berpengalaman di bidang perdagangan internasional, dan dapat melakukan transformasi ekonomi.
"Jadi tugas beratnya bagaimana kebijakan fiskal bisa mendorong dan terus meningkatkan industrialisasi. Tentu kita juga harus melihat seluruh tools, insentif, dukungan tapi juga harus mereview mana yang efektif supaya kita memiliki konten yang semakin baik, dan desain kebijakan yang semakin baik," jelas Sri Mulyani di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Jumat (31/1/2020).
Sri Mulyani menerangkan pengangkatan kedua orang ini bukan karena memang namanya sudah populer di publik. Sehingga memanfaatkan kepopulerannya. Dia bilang, soal nama populer hanya kebetulan saja, terpenting bagaimana mereka bisa sama-sama membantu dalam menjalankan tugas.
"Nama populer kebetulan saja, nama populer artinya, saya beruntung mereka mau membantu," kata dia.
Mirza Adityaswara sebelumnya merupakan mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia. Mirza mengisi jabatan yang dulunya pernah ditempati Darmin Nasution pada 2009, yang ditinggalkannya karena diangkat sebagai Gubernur Bank Indonesia pada saat itu.
Kiki Verico sendiri sebelumnya mengemban tugas sebagai Wakil Kepala Bidang Penelitian di LPEM FEB UI pada awal Januari 2016. Kiki ditunjuk sebagai Kepala Kajian Ekonomi Makro dan Perdagangan Internasional LPEM FEB UI dari pertengahan tahun 2014 hingga akhir 2015.
Mereka adalah Mirza Adityaswara sebagai Tenaga Ahli Menteri Keuangan Bidang Jasa Keuangan, dan Kiki Verico sebagai Tenaga Ahli Menteri Keuangan Bidang Industri dan Perdagangan Internasional.
Sri Mulyani menjelaskan penunjukan Mirza merupakan keputusan yang sudah tepat. Sebab tugas Kementerian Keuangan di dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) sangat penting.
Diharapkan dengan hadirnya Mirza bakal menjadi jembatan yang makin baik untuk bisa meningkatkan kapasitas di lingkungan Kementerian Keuangan.
Pengangkatan Kiki Verico, kata Sri Mulyani, merupakan hal tepat. Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini memandang Kiki berpengalaman di bidang perdagangan internasional, dan dapat melakukan transformasi ekonomi.
"Jadi tugas beratnya bagaimana kebijakan fiskal bisa mendorong dan terus meningkatkan industrialisasi. Tentu kita juga harus melihat seluruh tools, insentif, dukungan tapi juga harus mereview mana yang efektif supaya kita memiliki konten yang semakin baik, dan desain kebijakan yang semakin baik," jelas Sri Mulyani di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Jumat (31/1/2020).
Sri Mulyani menerangkan pengangkatan kedua orang ini bukan karena memang namanya sudah populer di publik. Sehingga memanfaatkan kepopulerannya. Dia bilang, soal nama populer hanya kebetulan saja, terpenting bagaimana mereka bisa sama-sama membantu dalam menjalankan tugas.
"Nama populer kebetulan saja, nama populer artinya, saya beruntung mereka mau membantu," kata dia.
Mirza Adityaswara sebelumnya merupakan mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia. Mirza mengisi jabatan yang dulunya pernah ditempati Darmin Nasution pada 2009, yang ditinggalkannya karena diangkat sebagai Gubernur Bank Indonesia pada saat itu.
Kiki Verico sendiri sebelumnya mengemban tugas sebagai Wakil Kepala Bidang Penelitian di LPEM FEB UI pada awal Januari 2016. Kiki ditunjuk sebagai Kepala Kajian Ekonomi Makro dan Perdagangan Internasional LPEM FEB UI dari pertengahan tahun 2014 hingga akhir 2015.
(ven)