Ekonomi RI Hanya Tumbuh 5,02%, Bahlil Lahadalia: Sesuai Ramalan

Rabu, 05 Februari 2020 - 18:34 WIB
Ekonomi RI Hanya Tumbuh 5,02%, Bahlil Lahadalia: Sesuai Ramalan
Ekonomi RI Hanya Tumbuh 5,02%, Bahlil Lahadalia: Sesuai Ramalan
A A A
JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan hasil pertumbuhan ekonomi yang diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) dengan hanya mencapai 5,02% menurutnya sudah sesuai ramalan. Pasalnya terang dia, ekonomi nasional sejauh ini masih hanya mengandalkan sektor konsumsi rumah tangga.

"Oleh BPS sudah kita ramalkan sejak awal dan lebih banyak. Kita masih mengandalkan sektor konsumsi ke depan harapan kita pertumbuhan ekonomi kita 5,3-5,5% dalam APBN," ujar Kepala BKPM Bahlil Lahadalia di Jakarta, Rabu (5/2/2020).

Lebih lanjut terang dia, beberapa hal yang perlu dibenahi adalah meningkatkan investasi agar bisa menggenjot pertumbuhan ekonomi di 2020. "Yang harus dilakukan sekarang adalah tugas kami bagaimana meningkatkan realisasi investasi, saat ini investasi kita Rp809,6 Triliun. Ke depan kita targetnya dikasih Bappenas Rp886 Triliun," jelasnya.

Sambung Bahlil mengungkapkan, langkah komprehensif untuk mencapai itu adalah memperbaiki regulasi mengenai investasi. Ditambah serta memperbaki kebijakan fiskal yang bisa mengurangi realisasi investasi.

"Pertama adalah kita perbaiki regulasi, sentralisasi kemudian fiskal kita masukan semua di BKPM. Lalu kita membuat dengan tugas di lapangan terkait kendala lapangan, saya tadi katakan bahwa kendala lapangan juga salah satu handicap kenapa realisasi Investasi itu lambat," paparnya.

Sebagai informasi, BPS mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2019 sebesar 5,02%. Angka ini meleset dari target pemerintah yang menginginkan pertumbuhan ekonomi meroket 5,20% year on year (yoy).

Angka 5,02% ini hasil akumulasi dari pertumbuhan ekonomi empat kuartal tahun 2019, dengan tren selalu menurun. Pada kuartal I 2019, ekonomi Indonesia tumbuh 5,07%. Kuartal II melemah jadi 5,05%, kuartal III sebesar 5,02%, dan kuartal IV jatuh ke posisi 4,97%.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0725 seconds (0.1#10.140)