Industri Properti Yakin Bertumbuh di Tahun 2020
A
A
A
JAKARTA - Pasar properti tahun ini diperkirakan mulai membaik setelah stagnan dalam kurun dua tahun terakhir. Ketua DPD REI DKI Jakarta, Arvin F. Iskandar, mengatakan pada 2020 akan menjadi awal bangkitnya pasar properti.
"Berkembangnya fasilitas KPR dengan suku bunga menurun dan bertambahnya penawaran menarik dari para developer menjadi energi tambahan bagi industri ini dan diprediksi dapat menjadi pilihan baru bagi para target industri dan pengembang," tegasnya di Jakarta, Rabu (5/2/2020).
Bank Indonesia (BI) juga merekam adanya peningkatan penjualan properti residensial pada kuartal III 2019. Peningkatan disebabkan naiknya penjualan pada rumah tipe kecil dan tipe besar. Secara tahunan, kenaikan tersebut dinilai cukup besar dengan pertumbuhan properti residensial sebesar 13,95% secara tahunan (year-on-year/yoy) di kuartal III 2019. Angka tersebut melesat dari kontraksi negatif 15,79% yoy pada kuartal sebelumnya.
"Faktor pendukung lainnya yakni kondisi makro ekonomi yang cukup stabil, kebijakan pemerintah yang semakin positif, hasil pemilu 2019 yang berjalan cukup baik, serta pasar dari kaum milenial yang semakin sadar untuk segera memiliki hunian," imbuh Direktur Realty PT PP Urban Budi Suanda.
Bank BTN yang masih mendominasi pasar KPR dengan pangsa 40,31% dan KPR subsidi dengan pangsa 91,55% per September 2019. Pada gelaran Indonesia Properti Expo pekan depan, BTN membidik potensi transaksi KPR senilai Rp3 triliun.
"Pameran ini merupakan rangkaian acara ulang tahun BTN yang ke-70. Melalui pameran ini, kami berharap masyarakat Indonesia akan kian mudah memperoleh hunian," kata Executive Vice Presiden Non-Subsidize Mortgage & Personal Lending Division (NSLD) Bank BTN Suryanti Agustinar.
"Berkembangnya fasilitas KPR dengan suku bunga menurun dan bertambahnya penawaran menarik dari para developer menjadi energi tambahan bagi industri ini dan diprediksi dapat menjadi pilihan baru bagi para target industri dan pengembang," tegasnya di Jakarta, Rabu (5/2/2020).
Bank Indonesia (BI) juga merekam adanya peningkatan penjualan properti residensial pada kuartal III 2019. Peningkatan disebabkan naiknya penjualan pada rumah tipe kecil dan tipe besar. Secara tahunan, kenaikan tersebut dinilai cukup besar dengan pertumbuhan properti residensial sebesar 13,95% secara tahunan (year-on-year/yoy) di kuartal III 2019. Angka tersebut melesat dari kontraksi negatif 15,79% yoy pada kuartal sebelumnya.
"Faktor pendukung lainnya yakni kondisi makro ekonomi yang cukup stabil, kebijakan pemerintah yang semakin positif, hasil pemilu 2019 yang berjalan cukup baik, serta pasar dari kaum milenial yang semakin sadar untuk segera memiliki hunian," imbuh Direktur Realty PT PP Urban Budi Suanda.
Bank BTN yang masih mendominasi pasar KPR dengan pangsa 40,31% dan KPR subsidi dengan pangsa 91,55% per September 2019. Pada gelaran Indonesia Properti Expo pekan depan, BTN membidik potensi transaksi KPR senilai Rp3 triliun.
"Pameran ini merupakan rangkaian acara ulang tahun BTN yang ke-70. Melalui pameran ini, kami berharap masyarakat Indonesia akan kian mudah memperoleh hunian," kata Executive Vice Presiden Non-Subsidize Mortgage & Personal Lending Division (NSLD) Bank BTN Suryanti Agustinar.
(ven)