PTP Multipurpose Panjang Optimalkan Ekspor Perdana Olahan Kayu Asal Lampung
A
A
A
LAMPUNG - PT. Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) cabang panjang, Bandar Lampung tengah mengoptimalkan pengoperasian terminal. Beragam pelayanan yang mendukung kegiatan, seperti Stevedoring, Cargodoring, Storage (Yard & Warehouse) Services, Receiving/Delivery, Layanan Alat Bongkar Muat juga terus diupayakan untuk memberikan service excellent bagi para pelanggan.
Mengawali tahun 2020, PTP cabang panjang sebagai operator terminal multipurpose terus mengoptimalkan penanganan kegiatan ekspor perdana olahan kayu MDF milik PT. Mukti Panel Industri selaku produsen produk olahan kayu MDF. Dengan tujuan ekspor, Mesir lewat kapal MV GEM Star yang sandar di Dermaga D Pelabuhan Panjang beberapa waktu lalu.
Optimalisasi penanganan ini dilakukan oleh anak perusahaan PT. Pelindo II (Persero) atau IPC itu dengan menggunakan alat bongkar muat, berupa 2 unit Gantry Jib Crane sekaligus. Hal ini dilakukan agar lebih efektif dan efisien serta tepat waktu. Tercatat sebanyak 18.530 MT MDF telah diekspor ke Mesir dalam kurun waktu 2 tahun sejak ekspor perdananya.
MDF (Medium Density Fibreboard) sendiri merupakan papan material yang tersusun dari kombinasi serat kayu dan serbuk kayu yang dipadatkan dalam tekanan dan temperatur suhu yang tinggi dengan bantuan resin dalam prosesnya yang berfungsi sebagai bahan furniture (meja, kursi, lemari, dipan tempat tidur) dengan keunggulan bahan yang mudah didapat dan dibentuk sesuai keinginan.
General Manager PTP Multipurpose Cabang Panjang, Ruly Arief Dwiyana mengatakan, bahwa ini merupakan ekspor olahan kayu pertama di tahun 2020 melalui Pelabuhan Panjang dan menjadi entry gate untuk menjangkau pasar ke depannya. Untuk itu proses bongkar muat MDF ini terang dia, dikerjakan secara optimal agar proses bongkar muat berjalan dengan baik.
"Kami juga menggunakan 2 unit Gantry Jib Crane sekaligus dengan kapasitas masing-masing alat sebesar 35 ton supaya efisien dan efektif, tidak makan waktu. Jadi barang bisa diterima tepat waktu. Dalam penanganan, kami juga lakukan dengan hati-hati, karena beberapa hari ini, Lampung hujan terus sehingga bisa berpengaruh pada proses bongkar muat," ujar Ruly.
Saat sela-sela aktivitasnya mengawasi jalannya bongkar muat di Lapangan Dermaga D PTP Multipurpose, Ia berharap frekuensi dan kuantitas kegiatan ekspor melalui Pelabuhan Panjang akan terus meningkat dan berkelanjutan. Melalui fasilitas 3 dermaga di Terminal Multipurpose, yakni Dermaga A sepanjang 170 m dengan kedalaman -7,7 sampai dengan -8,10 mLWS dan dilengkapi dengan Lapangan Penumpukan A seluas 3.286 m2 dan Gudang 001 seluas 3.600 m3.
Dermaga B sepanjang 212 m dengan kedalaman -7,30 sampai dengan -8,00 mLWS dan dilengkapi dengan Lapangan Penumpukan seluas 2.462 m2. Dermaga C sepanjang 138 m dengan kedalaman -6,0 sampai dengan - 7,50 mLWS, dan 1 Dermaga di Terminal Curah Kering, yakni Dermaga D sepanjang 486 m dengan kedalaman -11 sampai dengan 12,4 Mlws yang dilengkapi dengan lapangan penumpukan seluas 5.787 m2 serta alat bongkar muat yang sangat memadai.
"Kami terus berupaya untuk terus berinovasi meningkatkan pelayanan kami, sehingga kami dapat mendukung peningkatan perekonomian di Provinsi Lampung,” tutur Ruly Arief.
Mengawali tahun 2020, PTP cabang panjang sebagai operator terminal multipurpose terus mengoptimalkan penanganan kegiatan ekspor perdana olahan kayu MDF milik PT. Mukti Panel Industri selaku produsen produk olahan kayu MDF. Dengan tujuan ekspor, Mesir lewat kapal MV GEM Star yang sandar di Dermaga D Pelabuhan Panjang beberapa waktu lalu.
Optimalisasi penanganan ini dilakukan oleh anak perusahaan PT. Pelindo II (Persero) atau IPC itu dengan menggunakan alat bongkar muat, berupa 2 unit Gantry Jib Crane sekaligus. Hal ini dilakukan agar lebih efektif dan efisien serta tepat waktu. Tercatat sebanyak 18.530 MT MDF telah diekspor ke Mesir dalam kurun waktu 2 tahun sejak ekspor perdananya.
MDF (Medium Density Fibreboard) sendiri merupakan papan material yang tersusun dari kombinasi serat kayu dan serbuk kayu yang dipadatkan dalam tekanan dan temperatur suhu yang tinggi dengan bantuan resin dalam prosesnya yang berfungsi sebagai bahan furniture (meja, kursi, lemari, dipan tempat tidur) dengan keunggulan bahan yang mudah didapat dan dibentuk sesuai keinginan.
General Manager PTP Multipurpose Cabang Panjang, Ruly Arief Dwiyana mengatakan, bahwa ini merupakan ekspor olahan kayu pertama di tahun 2020 melalui Pelabuhan Panjang dan menjadi entry gate untuk menjangkau pasar ke depannya. Untuk itu proses bongkar muat MDF ini terang dia, dikerjakan secara optimal agar proses bongkar muat berjalan dengan baik.
"Kami juga menggunakan 2 unit Gantry Jib Crane sekaligus dengan kapasitas masing-masing alat sebesar 35 ton supaya efisien dan efektif, tidak makan waktu. Jadi barang bisa diterima tepat waktu. Dalam penanganan, kami juga lakukan dengan hati-hati, karena beberapa hari ini, Lampung hujan terus sehingga bisa berpengaruh pada proses bongkar muat," ujar Ruly.
Saat sela-sela aktivitasnya mengawasi jalannya bongkar muat di Lapangan Dermaga D PTP Multipurpose, Ia berharap frekuensi dan kuantitas kegiatan ekspor melalui Pelabuhan Panjang akan terus meningkat dan berkelanjutan. Melalui fasilitas 3 dermaga di Terminal Multipurpose, yakni Dermaga A sepanjang 170 m dengan kedalaman -7,7 sampai dengan -8,10 mLWS dan dilengkapi dengan Lapangan Penumpukan A seluas 3.286 m2 dan Gudang 001 seluas 3.600 m3.
Dermaga B sepanjang 212 m dengan kedalaman -7,30 sampai dengan -8,00 mLWS dan dilengkapi dengan Lapangan Penumpukan seluas 2.462 m2. Dermaga C sepanjang 138 m dengan kedalaman -6,0 sampai dengan - 7,50 mLWS, dan 1 Dermaga di Terminal Curah Kering, yakni Dermaga D sepanjang 486 m dengan kedalaman -11 sampai dengan 12,4 Mlws yang dilengkapi dengan lapangan penumpukan seluas 5.787 m2 serta alat bongkar muat yang sangat memadai.
"Kami terus berupaya untuk terus berinovasi meningkatkan pelayanan kami, sehingga kami dapat mendukung peningkatan perekonomian di Provinsi Lampung,” tutur Ruly Arief.
(akr)