Arus Keluar Modal Asing Membuat Rupiah Jatuh 41 Poin
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia menyatakan akibat wabah virus corona membuat aliran modal asing keluar dari Indonesia. Nilainya pun tidak tanggung-tanggung, hingga Rp11 triliun selama sepekan. Ini berdampak terhadap laju nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD).
Akibat arus keluar dana asing, rupiah di indeks Bloomberg pada Jumat (7/2/2020), jatuh 41 poin atau 0,30% ke level Rp13.675 per USD. Hari ini, rupiah diperdagangkan di Rp13.620-Rp13.676 per USD.
Padahal sesi pembukaan, rupiah langsung tancap gas melanjutkan penguatan 15 poin atau 0,11% menjadi Rp13.620 per USD, dibandingkan penutupan Kamis di Rp13.634 per USD.
Rupiah dan sejumlah mata uang Asia lainnya rontok terhadap dolar AS pada Jumat ini. Won Korea Selatan jatuh 0,55%, baht Thailand melemah 0,43%, ringgit Malaysia turun 0,41%, yuan China rugi 0,40%, dolar Singapura dan rupee India masing-masing jatuh 0,35%, dan peso Filipina tergelincir 0,05%.
Selain dari faktor domestik arus modal asing keluar, pelemahan rupiah juga karena faktor eksternal. Yaitu data ekonomi AS yang optimis mengenai laporan tenaga kerja. Selain itu, meningkatnya epidemi virus corona membuat investor enggan mengambil aset berisiko.
Data CNBC menyebutkan jumlah korban kematian akibat virus pada Jumat pagi sudah mencapai 636 orang, dengan 31.161 orang terinfeksi.
Data ekonomi AS tentang tenaga kerja yang optimis dan wabah virus corona di China telah menjadi faktor kekuatan dolar AS hari ini. Indeks USD terhadap enam mata uang utama berada di 98,472, naik dari level 97,600 pada sesi sebelumnya.
Akibat arus keluar dana asing, rupiah di indeks Bloomberg pada Jumat (7/2/2020), jatuh 41 poin atau 0,30% ke level Rp13.675 per USD. Hari ini, rupiah diperdagangkan di Rp13.620-Rp13.676 per USD.
Padahal sesi pembukaan, rupiah langsung tancap gas melanjutkan penguatan 15 poin atau 0,11% menjadi Rp13.620 per USD, dibandingkan penutupan Kamis di Rp13.634 per USD.
Rupiah dan sejumlah mata uang Asia lainnya rontok terhadap dolar AS pada Jumat ini. Won Korea Selatan jatuh 0,55%, baht Thailand melemah 0,43%, ringgit Malaysia turun 0,41%, yuan China rugi 0,40%, dolar Singapura dan rupee India masing-masing jatuh 0,35%, dan peso Filipina tergelincir 0,05%.
Selain dari faktor domestik arus modal asing keluar, pelemahan rupiah juga karena faktor eksternal. Yaitu data ekonomi AS yang optimis mengenai laporan tenaga kerja. Selain itu, meningkatnya epidemi virus corona membuat investor enggan mengambil aset berisiko.
Data CNBC menyebutkan jumlah korban kematian akibat virus pada Jumat pagi sudah mencapai 636 orang, dengan 31.161 orang terinfeksi.
Data ekonomi AS tentang tenaga kerja yang optimis dan wabah virus corona di China telah menjadi faktor kekuatan dolar AS hari ini. Indeks USD terhadap enam mata uang utama berada di 98,472, naik dari level 97,600 pada sesi sebelumnya.
(ven)