Harga Bawang Putih Naik, Impor dari China Dinilai Perlu Pertimbangan
A
A
A
JAKARTA - Rencana Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk membuka kran impor bawang putih dari China mendapatkan dukungan dari Fraksi Partai Golkar DPR RI. Meski begitu, Anggota Komisi VI dari Fraksi Golkar DPR RI, Idris Laena tetap mengingatkan hal itu butuh pertimbangan secara mendalam.
Sambung dia menerangkan, fraksinya tidak mempersoalkan impor bawang putih dari China selama itu digunakan untuk memenuhi pasokan bawang putih di tengah tingginya harga bawang putih dalam negeri yang mencapai kisaran Rp70.000 per kilogram (kg).
Idris Laena mengatakan, Kemendag telah meyakinkan bahwa bawang putih dipastikan tidak berdampak Virus Corona yang saat ini sedang merebak di sejumlah negara, khususnya China. "Namun demikian, jika impor itu berupa kebutuhan pangan hidup, tentu perlu dipertimbangkan secara mendalam,” kata Ketua Fraksi Golkar MPR RI.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag), Agus Suparmanto, mengatakan bawang putih dari China terbebas dari virus Corona. ”Pemerintah mempertimbangkan membuka keran impor bawang putih. Dan bawang putih dari China tidak membawa virus corona. Berkaitan dengan impor dari China, saat ini masih berjalan seperti biasa. Untuk handphone, bawang putih dan buah-buahan, ini tidak dilarang," kata Agus Suparmanto di Jakarta, Jumat (7/2).
Dia menerangkan wacana membuka impor bawang putih demi menekan tingginya harga. Pasalnya, pasokan bawang putih di dalam negeri kian menepis. Ini yang membuat harga bawang putih melonjak. Di Jakarta, harganya bahkan bisa menembus Rp70.000 per kg.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan siap memasok bawang putih guna stabilisasi di tengah laporan harga komoditas tersebut yang merangkak naik. Pasokan itu bakal berasal dari potensi produksi dalam negeri dan juga impor. Pasalnya, rekomendasi impor produk hortikultura (RIPH) untuk bawang putih belum diterbitkan Kementerian Pertanian selama sebulan terakhir.
Sambung dia menerangkan, fraksinya tidak mempersoalkan impor bawang putih dari China selama itu digunakan untuk memenuhi pasokan bawang putih di tengah tingginya harga bawang putih dalam negeri yang mencapai kisaran Rp70.000 per kilogram (kg).
Idris Laena mengatakan, Kemendag telah meyakinkan bahwa bawang putih dipastikan tidak berdampak Virus Corona yang saat ini sedang merebak di sejumlah negara, khususnya China. "Namun demikian, jika impor itu berupa kebutuhan pangan hidup, tentu perlu dipertimbangkan secara mendalam,” kata Ketua Fraksi Golkar MPR RI.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag), Agus Suparmanto, mengatakan bawang putih dari China terbebas dari virus Corona. ”Pemerintah mempertimbangkan membuka keran impor bawang putih. Dan bawang putih dari China tidak membawa virus corona. Berkaitan dengan impor dari China, saat ini masih berjalan seperti biasa. Untuk handphone, bawang putih dan buah-buahan, ini tidak dilarang," kata Agus Suparmanto di Jakarta, Jumat (7/2).
Dia menerangkan wacana membuka impor bawang putih demi menekan tingginya harga. Pasalnya, pasokan bawang putih di dalam negeri kian menepis. Ini yang membuat harga bawang putih melonjak. Di Jakarta, harganya bahkan bisa menembus Rp70.000 per kg.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan siap memasok bawang putih guna stabilisasi di tengah laporan harga komoditas tersebut yang merangkak naik. Pasokan itu bakal berasal dari potensi produksi dalam negeri dan juga impor. Pasalnya, rekomendasi impor produk hortikultura (RIPH) untuk bawang putih belum diterbitkan Kementerian Pertanian selama sebulan terakhir.
(akr)