BRIsyariah Menjadi Lender Investree, Siap Salurkan Rp50 Miliar
A
A
A
JAKARTA - BRIsyariah menandatangani perjanjian kerja sama dengan Investree, Jumat (7/2/2020). Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Bisnis Ritel BRIsyariah Fidri Arnaldy dan CEO Investree Adrian Gunadi.
Untuk tahap awal BRIsyariah akan menyalurkan kredit Rp50 miliar untuk Investree. Tujuan kerjasama ini adalah bentuk dukungan BRIsyariah kepada pengembangan bisnis usaha mikro, kecil, dan menengah.
“Kami sepakat dengan Investree karena Investree memiliki peminjam UMKM dengan tingkat risiko yang terukur. Tujuan kerjasama ini adalah memberikan kecepatan, kemudahan dan kenyamanan bagi pelaku UKM untuk mengakses pembiayaan. Di samping itu, dengan kerjasama ini BRIsyariah akan memperkuat ekosistem ekonomi halal menuju digital,” ujar Fidri Arnaldy, Direktur Bisnis Ritel BRIsyariah.
Fidri mengatakan, adanya fintech tidak untuk dijadikan pesaing bank. Fintech ada untuk melengkapi fungsi perbankan melayani masyarakat. BRIsyariah ingin membantu pelaku UKM atau badan usaha lainnnya untuk mendapatkan fasilitas pembiayaan. “Jika BRIsyariah bekerja sama dengan Investree kami optimistis dapat menjangkau UKM yang selama ini belum terakses oleh kami.”
Sementara itu, Co-Founder & CEO Investree, Adrian Gunadi, menambahkan, “Kami menyambut kerja sama ini dengan antusiasme tinggi. Selain dapat menjadi mitra BRIsyariah dalam menyalurkan pembiayaan kepada UKM-UKM yang sedang berkembang di seluruh Indonesia, semangat yang Investree dan BRIsyariah usung juga sama yaitu menguatkan ekosistem digital dan perekonomian umat. Kami yakin dengan berjalannya kerja sama ini, ekonomi syariah di Tanah Air dapat lebih maju.”
Digitalisasi proses pencairan pembiayaan menjadi salah satu strategi BRIsyariah untuk memperkuat bisnisnya. Selain rencana kerjasama dengan Investree, BRIsyariah telah meluncurkan i-Kurma (Kemaslahatan Untuk Rakyat Madani). i-Kurma, yang merupakan aplikasi digital untuk memproses pembiayaan mikro akan mempercepat proses pencairan pembiayaan mikro.
Selama ini proses bisnis pembiayaan mikro membutuhkan waktu kurang lebih selama 9 hari. Aplikasi i-Kurma mengubahnya selesai dalam 1 hari ketika dokumen yang diperlukan sudah lengkap.
BRIsyariah mencatatkan pertumbuhan pembiayaan signifikan di tahun 2019. Jumlah pembiayaan BRIsyariah meningkat menjadi Rp27,38 triliun, atau tumbuh 25,29% dibanding tahun 2018 yang sebesar Rp21,86 triliun. Pertumbuhan pembiayaan ini tercatat di atas rata-rata pertumbuhan pembiayaan perbankan nasional maupun perbankan syariah.
Pertumbuhan tertinggi pembiayaan di tahun 2019 terdapat di segmen ritel (SME, konsumer, dan mikro) sebagai kunci pertumbuhan pembiayaan BRIsyariah ke depan yang juga telah menghasilkan komposisi portofolio pembiayaan yang berfokus pada core business perseroan. Ketiganya tumbuh masing-masing sebesar 37,47%, 28,7% dan 26,09%.
Untuk tahap awal BRIsyariah akan menyalurkan kredit Rp50 miliar untuk Investree. Tujuan kerjasama ini adalah bentuk dukungan BRIsyariah kepada pengembangan bisnis usaha mikro, kecil, dan menengah.
“Kami sepakat dengan Investree karena Investree memiliki peminjam UMKM dengan tingkat risiko yang terukur. Tujuan kerjasama ini adalah memberikan kecepatan, kemudahan dan kenyamanan bagi pelaku UKM untuk mengakses pembiayaan. Di samping itu, dengan kerjasama ini BRIsyariah akan memperkuat ekosistem ekonomi halal menuju digital,” ujar Fidri Arnaldy, Direktur Bisnis Ritel BRIsyariah.
Fidri mengatakan, adanya fintech tidak untuk dijadikan pesaing bank. Fintech ada untuk melengkapi fungsi perbankan melayani masyarakat. BRIsyariah ingin membantu pelaku UKM atau badan usaha lainnnya untuk mendapatkan fasilitas pembiayaan. “Jika BRIsyariah bekerja sama dengan Investree kami optimistis dapat menjangkau UKM yang selama ini belum terakses oleh kami.”
Sementara itu, Co-Founder & CEO Investree, Adrian Gunadi, menambahkan, “Kami menyambut kerja sama ini dengan antusiasme tinggi. Selain dapat menjadi mitra BRIsyariah dalam menyalurkan pembiayaan kepada UKM-UKM yang sedang berkembang di seluruh Indonesia, semangat yang Investree dan BRIsyariah usung juga sama yaitu menguatkan ekosistem digital dan perekonomian umat. Kami yakin dengan berjalannya kerja sama ini, ekonomi syariah di Tanah Air dapat lebih maju.”
Digitalisasi proses pencairan pembiayaan menjadi salah satu strategi BRIsyariah untuk memperkuat bisnisnya. Selain rencana kerjasama dengan Investree, BRIsyariah telah meluncurkan i-Kurma (Kemaslahatan Untuk Rakyat Madani). i-Kurma, yang merupakan aplikasi digital untuk memproses pembiayaan mikro akan mempercepat proses pencairan pembiayaan mikro.
Selama ini proses bisnis pembiayaan mikro membutuhkan waktu kurang lebih selama 9 hari. Aplikasi i-Kurma mengubahnya selesai dalam 1 hari ketika dokumen yang diperlukan sudah lengkap.
BRIsyariah mencatatkan pertumbuhan pembiayaan signifikan di tahun 2019. Jumlah pembiayaan BRIsyariah meningkat menjadi Rp27,38 triliun, atau tumbuh 25,29% dibanding tahun 2018 yang sebesar Rp21,86 triliun. Pertumbuhan pembiayaan ini tercatat di atas rata-rata pertumbuhan pembiayaan perbankan nasional maupun perbankan syariah.
Pertumbuhan tertinggi pembiayaan di tahun 2019 terdapat di segmen ritel (SME, konsumer, dan mikro) sebagai kunci pertumbuhan pembiayaan BRIsyariah ke depan yang juga telah menghasilkan komposisi portofolio pembiayaan yang berfokus pada core business perseroan. Ketiganya tumbuh masing-masing sebesar 37,47%, 28,7% dan 26,09%.
(akn)