Bank Mandiri Catat Volume Transaksi Agen Laku Pandai Sebesar Rp16 Triliun

Selasa, 11 Februari 2020 - 01:32 WIB
Bank Mandiri Catat Volume Transaksi Agen Laku Pandai Sebesar Rp16 Triliun
Bank Mandiri Catat Volume Transaksi Agen Laku Pandai Sebesar Rp16 Triliun
A A A
JAKARTA - Bank Mandiri mencatat memiliki sekitar 33.500 agen Laku Pandai Mandiri dengan volume transaksi mencapai 13 juta transaksi senilai Rp16 triliun. Untuk memperluas Agen Laku Pandai, Bank Mandiri bekerjasama dengan Bukalapak.

Kerjasama ini akan memberdayakan lebih dari 1,5 juta Warung Mitra Bukalapak untuk menjadi Agen Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) dan juga dapat mengimplementasikan transaksi pembayaran dengan metode QRIS (Quick Response Indonesian Standard).

Hal ini akan menjadikan Bank Mandiri sebagai bank dengan jaringan ‘ATM’ terbesar, sekaligus penyedia QRIS terbanyak di Indonesia.

Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri, Donsuwan Simatupang, mengatakan sinergi ini sangat strategis karena tidak hanya bisa memperluas keagenan Laku Pandai Bank Mandiri, tapi juga memberikan nilai tambah yang strategis kepada mitra Bukalapak dari sisi pelayanan kepada pelanggan maupun potensi penambahan jumlah pelanggan.

"Namun tentu saja kami akan melakukan proses penyaringan secara internal terhadap mitra yang direkomendasikan," kata Donsuwan di Jakarta, Senin (10/2/2020).

Dia melanjutkan di sisi lain, dengan menjadi Agen Laku Pandai Mandiri, mitra Bukalapak juga akan dapat melakukan beberapa transaksi perbankan dasar seperti setor tunai, tarik tunai serta transfer ke Bank Mandiri dan bank lain.

"Ini memberikan nilai tambah yang semakin besar bagi mitra Bukalapak," sambungnya.

Senada dengan yang disampaikan pihak Bank Mandiri, CEO Bukalapak, Rachmat Kaimuddin, menyambut antusias kerjasama ini.

"Implementasi Laku Pandai yang dapat dimanfaatkan oleh Mitra Bukalapak kami namakan dengan Fitur Kirim Uang, yang memungkinkan pemilik warung mitra membantu masyarakat sekitar mengirim uang dengan aman, mudah dan nyaman".

Rachmat menambahkan, dengan lebih dari 1,5 juta warung Mitra Bukalapak yang hadir di 189 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia, Bukalapak merasa bangga dapat berperan dalam memperluas inklusi keuangan nasional. Salah satu objektif yang menjadi fokus dalam kerjasama ini adalah bagaimana warung tradisional dapat menjadi agen perubahan yang membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitarnya karena selama ini, warung mendominasi 65-70% transaksi ritel Indonesia.

"Kerjasama ini patut diperhitungkan sebagai sebuah kemajuan yang mengantarkan Bank Mandiri, Bukalapak, sekaligus warung Mitra, untuk bersama naik kelas dan memberdayakan masyarakat Indonesia," ujar Rachmat.

Sementara itu, QRIS juga dihadirkan tidak hanya sebagai alternatif metode pembayaran, QRIS juga akan memudahkan mitra Bukalapak yang menjadi Agen Laku Pandai karena transaksi pembayaran akan langsung masuk ke rekening milik Mitra Bukalapak. Hal tersebut ditujukan untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi kebutuhan mitra dalam hal setor tunai di ATM atau cabang.

Sehingga, menurut Hery Gunardi, seiring dengan arahan Bank Indonesia yang mewajibkan seluruh transaksi QR distandarisasi sesuai QRIS, mitra Bukalapak akan dapat menerima transaksi dari berbagai penyedia layanan keuangan digital. Dengan demikian, merchant cukup memiliki satu QRIS untuk seluruh pembayaran.

"Ini menjadi bukti dukungan kami kepada Gerakan Nasional Non Tunai Indonesia yang diusung Bank Indonesia, untuk menumbuhkan kesadaran sekaligus meningkatkan penggunaan non tunai di kalangan masyarakat dan pelaku bisnis," katanya.

Sedangkan, beberapa kelebihan transaksi non tunai ini diantaranya adalah transaksi lebih aman karena tidak rawan pencurian, transaksi dapat dilacak dan tidak dapat digunakan sembarang orang, transaksi lebih bersih karena tidak melibatkan benda fisik, serta dapat mengurangi peredaran uang palsu.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5575 seconds (0.1#10.140)