Kemendag Dorong Peningkatan Perdagangan dengan India
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto terus berupaya meningkatkan ekspor Indonesia ke pasar global. Setelah kunjungan kerja sebelumnya ke Australia dan Amerika Serikat, Mendag Agus merencanakan kunjungan kerja ke India pada 19-21 Februari 2020 untuk meningkatkan kerja sama perdagangan dan menguatkan ekspor Indonesia ke India.
"Kunjungan kerja ke India kali ini akan membahas beberapa isu terkait peningkatan kerja sama kedua negara, antara lain peluang kerja sama dalam sektor konstruksi dan konektivitas, kerja sama di sektor rumah sakit dan farmasi, serta implementasi peraturan ekspor dan impor kedua negara," kata Mendag Agus di Jakarta, Selasa (18/2/2020).
Dalam agenda kunjungan kerjanya, Mendag Agus dijadwalkan bertemu dengan para pelaku bisnis India yang tergabung dalam Konfederasi Industri India (Confederation of Indian Industry/CII) dan Federasi Kamar Dagang dan Industri India (FICCI) pada 20 Februari 2020 di New Delhi, India.
Selain itu, hal yang paling penting adalah direncanakannya pertemuan dengan Menteri Kereta Api, Perdagangan, dan Industri India HE Tuan Piyush Goyal di waktu dan tempat yang sama di India.
Pada pertemuan dengan CII, Mendag Agus akan membahas beberapa topik utama peningkatan target nilai perdagangan kedua negara sebesar USD50 miliar pada 2025, peluang kerja sama sektor konstruksi dan konektivitas, serta kolaborasi industri dengan mendorong peluang konversi batu bara menjadi gas.
Sedangkan, pada pertemuan bilateral dengan Menteri Kereta Api, Perdagangan dan Industri India HE Tuan Piyush Goyal, topik yang akan dibahas yaitu isu peraturan impor terbaru di Indonesia untuk gula mentah; peningkatan akses pasar produk Indonesia ke India; serta peraturan impor terbaru India untuk minyak kelapa sawit; beberapa hambatan perdagangan atas ekspor Indonesia.
"Fokus lain yang juga diangkat adalah rencana penyelenggaraan forum Menteri Perdagangan Dua Tahunan (BTMF) ke 3 di Indonesia; serta finalisasi ToR Working Group Trade and Investment(WGTI) dan Working Group Trade Facilitation and Resolution (WGTFR)," paparnya.
Pada pertemuan dengan FICCI, Mendag Agus akan membahas peluang kerja sama di sektor rumah sakit dan farmasi dan membahas kembali kolaborasi industri dengan mendorong peluang konversi batu bara menjadi gas.
"Kami akan mengajak para anggota CII dan FICCI untuk dapat melihat secara langsung produk-produk ekspor unggulan Indonesia dan menjajaki peluang bisnis pada TEI 2020 yang akan diselenggarakan Oktober mendatang di Jakarta," jelas Mendag.
Total nilai perdagangan Indonesia-India pada 2019 tercatat sebesar USD16 miliar. Ekspor Indonesia ke India periode yang sama tercatat sebesar USD11,78 miliar dan impor Indonesia dari India tercatat sebesar USD4,29 miliar. Sementara, surplus untuk Indonesia tercatat sebesar USD7,48 miliar.
"Kunjungan kerja ke India kali ini akan membahas beberapa isu terkait peningkatan kerja sama kedua negara, antara lain peluang kerja sama dalam sektor konstruksi dan konektivitas, kerja sama di sektor rumah sakit dan farmasi, serta implementasi peraturan ekspor dan impor kedua negara," kata Mendag Agus di Jakarta, Selasa (18/2/2020).
Dalam agenda kunjungan kerjanya, Mendag Agus dijadwalkan bertemu dengan para pelaku bisnis India yang tergabung dalam Konfederasi Industri India (Confederation of Indian Industry/CII) dan Federasi Kamar Dagang dan Industri India (FICCI) pada 20 Februari 2020 di New Delhi, India.
Selain itu, hal yang paling penting adalah direncanakannya pertemuan dengan Menteri Kereta Api, Perdagangan, dan Industri India HE Tuan Piyush Goyal di waktu dan tempat yang sama di India.
Pada pertemuan dengan CII, Mendag Agus akan membahas beberapa topik utama peningkatan target nilai perdagangan kedua negara sebesar USD50 miliar pada 2025, peluang kerja sama sektor konstruksi dan konektivitas, serta kolaborasi industri dengan mendorong peluang konversi batu bara menjadi gas.
Sedangkan, pada pertemuan bilateral dengan Menteri Kereta Api, Perdagangan dan Industri India HE Tuan Piyush Goyal, topik yang akan dibahas yaitu isu peraturan impor terbaru di Indonesia untuk gula mentah; peningkatan akses pasar produk Indonesia ke India; serta peraturan impor terbaru India untuk minyak kelapa sawit; beberapa hambatan perdagangan atas ekspor Indonesia.
"Fokus lain yang juga diangkat adalah rencana penyelenggaraan forum Menteri Perdagangan Dua Tahunan (BTMF) ke 3 di Indonesia; serta finalisasi ToR Working Group Trade and Investment(WGTI) dan Working Group Trade Facilitation and Resolution (WGTFR)," paparnya.
Pada pertemuan dengan FICCI, Mendag Agus akan membahas peluang kerja sama di sektor rumah sakit dan farmasi dan membahas kembali kolaborasi industri dengan mendorong peluang konversi batu bara menjadi gas.
"Kami akan mengajak para anggota CII dan FICCI untuk dapat melihat secara langsung produk-produk ekspor unggulan Indonesia dan menjajaki peluang bisnis pada TEI 2020 yang akan diselenggarakan Oktober mendatang di Jakarta," jelas Mendag.
Total nilai perdagangan Indonesia-India pada 2019 tercatat sebesar USD16 miliar. Ekspor Indonesia ke India periode yang sama tercatat sebesar USD11,78 miliar dan impor Indonesia dari India tercatat sebesar USD4,29 miliar. Sementara, surplus untuk Indonesia tercatat sebesar USD7,48 miliar.
(fjo)