KCIC Akui 300 Pekerja Kereta Cepat Asal China Belum Kembali

Jum'at, 21 Februari 2020 - 14:54 WIB
KCIC Akui 300 Pekerja Kereta Cepat Asal China Belum Kembali
KCIC Akui 300 Pekerja Kereta Cepat Asal China Belum Kembali
A A A
JAKARTA - Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Chandra Dwiputra mengakui adanya dampak wabah virus corona terhadap pembangunan kontruksi Kereta Cepat Jakarta-Bandung . Menurut dia, banyak pekerja asal China pada akhirnya tak bisa datang ke Indonesia.

"Ini pengaruh corona banyak tenaga (pekerja dari China) yang pulang. Ternyata levelnya enggak hanya bawah, tapi juga diatasnya, manajemennya. Keputusan kan harus cepat," ujar Chandra di Kantor Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Jumat (21/2/2020).

Dia menyatakan, sekitar 300 pekerja asal China yang terlibat dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung tertahan di negaranya. Semua pekerja itu berada di level manajer hingga konsultan.

Mereka kembali ke negara asalnya untuk memperingati Imlek, hingga akhirnya tak bisa datang ke Indonesia lantaran penerbangan dari dan ke China dilarang oleh pemerintah pada saat ini. Hal ini tak lepas dari upaya untuk menekan penyebaran virus corona yang berasal dari Wuhan, China.

"Kami mesti tunggu keputusan pemerintah, kan penerbangan China juga ditutup. Bagaimana, kami mau datangkan (pekerja asal China) kalau ditutup (penerbangannya)," imbuhnya.

Oleh sebab itu Chandra enggan mengungkapkan target dari penyelesaian kontruksi pada tahun ini. Adapun saat ini progres konstruksi kereta cepat itu sudah mencapai 45%.

Menurut dia, perusahaan akan tetap mendorong kontraktor untuk melakukan pembangunan kontruksi di tengah kondisi saat ini. Pihaknya pun telah meminta kontraktor untuk membuat rancangan yang sesuai terkait kebutuhan pekerja hingga material yang banyak berasal dari China.

"Sudut pandang mereka sebentar lagi selesai. Saya tekankan (ke kontarktor), 'anda jangan pikir seperti itu, kayak SARS itu kan 6 bulan juga baru selesai. Jadi kalau enggak dateng (pekerja asal China), bagaimana caranya (mengatasi). Saya push kontrator bikin plan (perencanaan) sesuai dengan situasi saat ini," jelasnya.
(ind)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7626 seconds (0.1#10.140)