Irit Biaya dengan Desain Hemat Energi di Rumah Anda
A
A
A
JAKARTA - Mungkin sebagian dari Anda belum mengetahui bahwa rumah tinggal banyak menggunakan energi dan menjadi penyumbang pemanasan global nomor dua setelah industri. Jadi, tak ada salahnya bila mencoba desain rumah hemat energi yang ramah di kantong.
Rumah hemat energi adalah rumah yang dirancang dengan suatu tujuan. Salah satunya, setiap rancangannya harus bisa beradaptasi dengan lokasi dan kondisi lingkungannya. Dan karena dirancang dengan tujuan tertentu, maka rumah tersebut juga menjadi hemat biaya dalam pembangunan dan pemeliharaannya.
Arsitek Vaastu Studio, Nurrizka, mengatakan, berbicara tentang konsep rumah ramah lingkungan, masyarakat harus mengetahui dahulu penggunaan materialnya dan aspek-aspek yang terkait dengan rumah itu.
"Saat ini hemat energi sekadar teori jika tidak dipraktikkan lewat gaya hidup," ungkapnya.
Mewujudkan bangunan hemat energi, tentu tidak hanya berlaku bagi bangunan rumah. Bangunan gedung komersial pun bisa menerapkan konsep ini. Misalnya, rancangan arsitektur bangunan, metodologi membangun, material bangunan, efisiensi penggunaan air, life cycle ecological living, dan penggunaan panel solar sebagai penghematan listrik.
Langkah pertama yang bisa Anda lakukan untuk menciptakan hemat energi dan ramah lingkungan adalah dengan efisiensi pencahayaan, efisiensi ruang, merencanakan bahan untuk bangunan dan penempatan ventilasi, serta merancang atap yang tepat agar memberikan kesan dingin dan gaya hidup yang hemat.
"Rumah yang hemat energi selalu memanfaatkan pencahayaan alami dari sinar matahari, dan juga kehidupan sehari-hari. Pencahayaan alami bisa didapat dengan membuat jendela besar atau bisa juga menggunakan pencahayaan atap yang dibuat dengan menggunakan material kaca," kata Nurrizka.
Adapun untuk desain rumah dapat dibuat lebih terbuka, mengurangi penggunaan sekat, dan menggabungkan fungsi ruang. Kondisi itu akan membuat nyaman dan memaksimalkan aktivitas keluarga Anda.
”Bangunan yang memfokuskan untuk menghemat penggunaan energi selalu dirancang dengan massa ruang, keterbukaan ruang, dan hubungan ruang bagian dalam maupun luar. Pada bagian teras bisa dibuat lebih lebar. Kita juga bisa menggunakan model ventilasi bersilang dan void yang berimbang," jelasnya.
Langkah selanjutnya, pemilihan material atap yang tepat dapat meredam panas di dalam rumah dan meminimalkan penggunaan pendingin ruangan. "Pilih material atap yang memiliki penghantar panas yang kuat dan bisa memantulkan panas dengan baik," ungkap Nurrizka.
Ada baiknya Anda menggunakan penutup atap yang terbuat dari bahan tanah atau keramik. Jangan lupa untuk menambahkan lembaran alumunium foil yang dipasang di bawah penutup atap.
"Bahan material ini akan memberikan rasa nyaman dan menjadikan hawa di dalam rumah semakin sejuk," jelasnya.
Penggunaan solar panel juga bisa menjadi salah satu alternatif hunian hemat energi. Terbukti dengan adanya solar panel, konsumsi listrik bisa berkurang hingga 3,5 kWh per hari atau setara dengan Rp 5.000. Jika tarif listrik dari PLN Rp1.400/kWh, berarti dalam sebulan tagihan listrik berkurang Rp150.000.
"Konsep pengembangan panel surya itu tidak terlepas dari potensi energi matahari yang cukup besar di Indonesia, dan ini juga sangat pas diterapkan pada hunian ramah lingkungan," kata Nurrizka. (Aprilia S Andyna)
Tips Mendesain Hunian Hemat Energi:
1. Tinggikan Plafon
Buat jarak antara lantai dan plafon yang ideal, yaitu 2,7 sampai 3,5 meter. Semakin tinggi plafon, maka rumah akan semakin baik dihuni sebab hawa panas yang bersumber dari atap akan dihalau dengan jarak plafon yang tinggi. Namun, kebanyakan pengembang sekarang membangun rumah dengan plafon berjarak 2 sampai 2,6 m dari lantai.
2. Tambah Ventilasi
Banyaknya bukaan atau jendela pada rumah berguna agar angin dapat berembus tanpa halangan ke dalam rumah. Hal ini tentu dapat meminimalkan penggunaan pendingin ruangan, terutama pada siang hari. Cara yang bisa dilakukan lewat memodifikasi jendela dengan menambah ventilasi berupa kisi-kisi yang bisa memperlancar sirkulasi udara.
3. Tambahkan kisi-kisi di sebelah Barat
Jika rumah yang sudah terlanjur menghadap ke arah barat, buat secondary skin di sisi barat. Secondary skin dapat dibuat dengan cara membuat kisi-kisi di depan dinding atau melapisi dinding dengan tanaman.
4 Gunakan Perangkat Elektronik Hemat Energi
Jika Anda ingin menggunakan perangkat elektronik televisi LED jauh lebih hemat listrik daripada televisi tabung. Hindari penggunaan lampu CFL (Compact Fluorescent Light). Sebaiknya menggunakan lampu LED berkualitas tinggi berdaya 60 watt yang dapat bertahan 22 bulan.
5. Gunakan Kaca Film Solar Control
Meski harganya sedikit mahal, kaca film ini dapat membantu mengurangi intensitas dan suhu panas matahari yang masuk ke ruangan. Dengan begitu, ruangan akan terasa lebih sejuk.
Rumah hemat energi adalah rumah yang dirancang dengan suatu tujuan. Salah satunya, setiap rancangannya harus bisa beradaptasi dengan lokasi dan kondisi lingkungannya. Dan karena dirancang dengan tujuan tertentu, maka rumah tersebut juga menjadi hemat biaya dalam pembangunan dan pemeliharaannya.
Arsitek Vaastu Studio, Nurrizka, mengatakan, berbicara tentang konsep rumah ramah lingkungan, masyarakat harus mengetahui dahulu penggunaan materialnya dan aspek-aspek yang terkait dengan rumah itu.
"Saat ini hemat energi sekadar teori jika tidak dipraktikkan lewat gaya hidup," ungkapnya.
Mewujudkan bangunan hemat energi, tentu tidak hanya berlaku bagi bangunan rumah. Bangunan gedung komersial pun bisa menerapkan konsep ini. Misalnya, rancangan arsitektur bangunan, metodologi membangun, material bangunan, efisiensi penggunaan air, life cycle ecological living, dan penggunaan panel solar sebagai penghematan listrik.
Langkah pertama yang bisa Anda lakukan untuk menciptakan hemat energi dan ramah lingkungan adalah dengan efisiensi pencahayaan, efisiensi ruang, merencanakan bahan untuk bangunan dan penempatan ventilasi, serta merancang atap yang tepat agar memberikan kesan dingin dan gaya hidup yang hemat.
"Rumah yang hemat energi selalu memanfaatkan pencahayaan alami dari sinar matahari, dan juga kehidupan sehari-hari. Pencahayaan alami bisa didapat dengan membuat jendela besar atau bisa juga menggunakan pencahayaan atap yang dibuat dengan menggunakan material kaca," kata Nurrizka.
Adapun untuk desain rumah dapat dibuat lebih terbuka, mengurangi penggunaan sekat, dan menggabungkan fungsi ruang. Kondisi itu akan membuat nyaman dan memaksimalkan aktivitas keluarga Anda.
”Bangunan yang memfokuskan untuk menghemat penggunaan energi selalu dirancang dengan massa ruang, keterbukaan ruang, dan hubungan ruang bagian dalam maupun luar. Pada bagian teras bisa dibuat lebih lebar. Kita juga bisa menggunakan model ventilasi bersilang dan void yang berimbang," jelasnya.
Langkah selanjutnya, pemilihan material atap yang tepat dapat meredam panas di dalam rumah dan meminimalkan penggunaan pendingin ruangan. "Pilih material atap yang memiliki penghantar panas yang kuat dan bisa memantulkan panas dengan baik," ungkap Nurrizka.
Ada baiknya Anda menggunakan penutup atap yang terbuat dari bahan tanah atau keramik. Jangan lupa untuk menambahkan lembaran alumunium foil yang dipasang di bawah penutup atap.
"Bahan material ini akan memberikan rasa nyaman dan menjadikan hawa di dalam rumah semakin sejuk," jelasnya.
Penggunaan solar panel juga bisa menjadi salah satu alternatif hunian hemat energi. Terbukti dengan adanya solar panel, konsumsi listrik bisa berkurang hingga 3,5 kWh per hari atau setara dengan Rp 5.000. Jika tarif listrik dari PLN Rp1.400/kWh, berarti dalam sebulan tagihan listrik berkurang Rp150.000.
"Konsep pengembangan panel surya itu tidak terlepas dari potensi energi matahari yang cukup besar di Indonesia, dan ini juga sangat pas diterapkan pada hunian ramah lingkungan," kata Nurrizka. (Aprilia S Andyna)
Tips Mendesain Hunian Hemat Energi:
1. Tinggikan Plafon
Buat jarak antara lantai dan plafon yang ideal, yaitu 2,7 sampai 3,5 meter. Semakin tinggi plafon, maka rumah akan semakin baik dihuni sebab hawa panas yang bersumber dari atap akan dihalau dengan jarak plafon yang tinggi. Namun, kebanyakan pengembang sekarang membangun rumah dengan plafon berjarak 2 sampai 2,6 m dari lantai.
2. Tambah Ventilasi
Banyaknya bukaan atau jendela pada rumah berguna agar angin dapat berembus tanpa halangan ke dalam rumah. Hal ini tentu dapat meminimalkan penggunaan pendingin ruangan, terutama pada siang hari. Cara yang bisa dilakukan lewat memodifikasi jendela dengan menambah ventilasi berupa kisi-kisi yang bisa memperlancar sirkulasi udara.
3. Tambahkan kisi-kisi di sebelah Barat
Jika rumah yang sudah terlanjur menghadap ke arah barat, buat secondary skin di sisi barat. Secondary skin dapat dibuat dengan cara membuat kisi-kisi di depan dinding atau melapisi dinding dengan tanaman.
4 Gunakan Perangkat Elektronik Hemat Energi
Jika Anda ingin menggunakan perangkat elektronik televisi LED jauh lebih hemat listrik daripada televisi tabung. Hindari penggunaan lampu CFL (Compact Fluorescent Light). Sebaiknya menggunakan lampu LED berkualitas tinggi berdaya 60 watt yang dapat bertahan 22 bulan.
5. Gunakan Kaca Film Solar Control
Meski harganya sedikit mahal, kaca film ini dapat membantu mengurangi intensitas dan suhu panas matahari yang masuk ke ruangan. Dengan begitu, ruangan akan terasa lebih sejuk.
(ysw)