Pengajuan Kredit Mikro Tidak Perlu Lagi Mendatangi Kantor Bank BRI
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menerapkan digitalisasi kredit mikro dengan melakukan migrasi proses kredit mikro dari proses input manual menjadi full digital melalui BRISPOT. Proses migrasi ini telah terealisasi 100% pada tahun 2019.
"Dampaknya, masyarakat yang ingin mengajukan pinjaman mikro di BRI kini tidak perlu mendatangi kantor bank," kata Direktur Utama Bank BRI Sunarso di Jakarta, Kamis (27/2/2020).
Lebih lanjut terang dia, tenaga pemasar BRI atau Mantri BRI akan mendatangi nasabah yang membutuhkan pinjaman mikro berbekal smartphone yang sudah terinstal aplikasi BRISPOT. Sunarso mengungkapkan, langkah digitalisasi proses kredit mikro ini sesuai dengan semangat go smaller (segmen lebih kecil), go shorter (jangka waktu lebih pendek).
Go faster (proses lebih cepat) dalam melakukan penetrasi pasar yang lebih luas, dan go cheaper (murah) dalam memberikan layanan keuangan kepada masyarakat dengan cost yang lebih murah. BRISPOT merupakan aplikasi khusus para tenaga pemasar mikro BRI atau Mantri BRI untuk memproses pinjaman mikro. "Aplikasi ini berguna untuk menyederhanakan, mengotomasi dan mendigitalisasi proses pengajuan hingga pencairan pinjaman di BRI," ungkapnya.
Penyederhanaan proses yang dilakukan melalui BRISPOT di antaranya tidak perlu melakukan input di komputer/laptop, namun cukup melalui smartphone sehingga lebih fleksibel dan mempersingkat waktu. Melalui aplikasi ini, sambung dia, tenaga pemasar BRI cukup melengkapi input field data yang jauh lebih ringkas dan seragam dibandingkan sebelumnya sehingga data yang dimasukkan Mantri BRI mempunyai field data yang sama.
Sementara untuk otomasi, BRISPOT mampu memotong waktu prakarsa pinjaman sampai dengan pencairan secara signifikan namun tetap mengutamakan prinsip kehati-hatian. Dari sisi digitalisasi, BRISPOT mampu mengubah proses bisnis dari semula paper based menjadi paperless sehingga lebih cepat dan efisien.
Lebih lanjut Sunarso menjelaskan, bahwa BRISPOT bisa memproses kredit dengan lebih cepat namun tetap mengutamakan prinsip kehati-hatian. BRISPOT dilengkapi dengan geotagging di google maps dan input dokumentasi foto untuk mengkroscek rumah/domisili milik nasabah, lokasi usaha nasabah, dan agunan-agunan kredit nasabah. Hingga akhir 2019, BRISPOT telah dipakai untuk memproses pinjaman mikro sebanyak 12,1 juta debitur dengan plafond pinjaman mencapai Rp 383 triliun.
"Dampaknya, masyarakat yang ingin mengajukan pinjaman mikro di BRI kini tidak perlu mendatangi kantor bank," kata Direktur Utama Bank BRI Sunarso di Jakarta, Kamis (27/2/2020).
Lebih lanjut terang dia, tenaga pemasar BRI atau Mantri BRI akan mendatangi nasabah yang membutuhkan pinjaman mikro berbekal smartphone yang sudah terinstal aplikasi BRISPOT. Sunarso mengungkapkan, langkah digitalisasi proses kredit mikro ini sesuai dengan semangat go smaller (segmen lebih kecil), go shorter (jangka waktu lebih pendek).
Go faster (proses lebih cepat) dalam melakukan penetrasi pasar yang lebih luas, dan go cheaper (murah) dalam memberikan layanan keuangan kepada masyarakat dengan cost yang lebih murah. BRISPOT merupakan aplikasi khusus para tenaga pemasar mikro BRI atau Mantri BRI untuk memproses pinjaman mikro. "Aplikasi ini berguna untuk menyederhanakan, mengotomasi dan mendigitalisasi proses pengajuan hingga pencairan pinjaman di BRI," ungkapnya.
Penyederhanaan proses yang dilakukan melalui BRISPOT di antaranya tidak perlu melakukan input di komputer/laptop, namun cukup melalui smartphone sehingga lebih fleksibel dan mempersingkat waktu. Melalui aplikasi ini, sambung dia, tenaga pemasar BRI cukup melengkapi input field data yang jauh lebih ringkas dan seragam dibandingkan sebelumnya sehingga data yang dimasukkan Mantri BRI mempunyai field data yang sama.
Sementara untuk otomasi, BRISPOT mampu memotong waktu prakarsa pinjaman sampai dengan pencairan secara signifikan namun tetap mengutamakan prinsip kehati-hatian. Dari sisi digitalisasi, BRISPOT mampu mengubah proses bisnis dari semula paper based menjadi paperless sehingga lebih cepat dan efisien.
Lebih lanjut Sunarso menjelaskan, bahwa BRISPOT bisa memproses kredit dengan lebih cepat namun tetap mengutamakan prinsip kehati-hatian. BRISPOT dilengkapi dengan geotagging di google maps dan input dokumentasi foto untuk mengkroscek rumah/domisili milik nasabah, lokasi usaha nasabah, dan agunan-agunan kredit nasabah. Hingga akhir 2019, BRISPOT telah dipakai untuk memproses pinjaman mikro sebanyak 12,1 juta debitur dengan plafond pinjaman mencapai Rp 383 triliun.
(akr)