Gandeng Agen Milenial, Allianz Target Raih Premi Rp1,7 Triliun

Minggu, 01 Maret 2020 - 09:09 WIB
Gandeng Agen Milenial,...
Gandeng Agen Milenial, Allianz Target Raih Premi Rp1,7 Triliun
A A A
JAKARTA - Sejak program “Life Changer” diluncurkan pada 2018 lalu, tenaga pemasar (agen) Allianz Life Indonesia dari segmen milenial kini mencapai 16.000 orang atau 54% dari total jumlah tenaga pemasar.

Country Manager dan Direktur Utama Allianz Life Indonesia, Joos Louwerier, mengatakan, hampir separuh dari total pencapaian premi Allianz Life Indonesia dari kanal distribusi keagenan juga merupakan kontribusi agen milenial.

Prestasi ini, kata dia, membuktikan bahwa bisnis asuransi dapat menjadi bidang yang menjanjikan kesuksesan bagi milenial yang ingin menjadi pengusaha.

"Allianz sepenuhnya mendukung aspirasi anak muda Indonesia yang ingin mengembangkan kemampuan kewirausahaan, terutama dalam bidang asuransi,” ujarnya di sela-sela acara peresmian kantor pusat PT BUSS, salah satu mitra bisnis dari Allianz Star Network (ASN), yang berlokasi di Neo Soho Capital, Jakarta, Sabtu (29/2/2020).

Joos mengatakan, pihaknya konsisten berinovasi untuk meningkatkan kualitas agen milenial dan memberikan pengalaman terbaik bagi nasabah milenial. Allianz berkomitmen untuk selalu mendukung kesuksesan seluruh mitra bisnisnya.

“Mereka menginginkan fleksibilitas dan kecepatan dalam pelayanan. Oleh karena itu, kami memberikan 2/3 dukungan melalui ekosistem digital. Hal ini dapat mempermudah mereka dalam melakukan bisnis, mulai dari proses pengajuan asuransi, sampai dengan pengajuan klaim,” jelas Joos.

Sejalan dengan pesatnya pertumbuhan teknologi, mitra bisnis dan nasabah pun kian menunjukkan minatnya untuk mengakses berbagai informasi secara elektronik. Hal tersebut dapat dilihat dari tren positif dari mitra bisnis dan nasabah yang menggunakan layanan digital Allianz.

Hingga akhir 2019, sebanyak 46% pemegang polis baru lebih memilih e-policy daripada polis cetak. Dari sisi mitra bisnis, 92% dari seluruh aplikasi asuransi yang diajukan oleh tenaga pemasar dari kanal distribusi keagenan diproses melalui Allianz Discover. Dengan aplikasi digital (digital sales tool) ini, calon nasabah bisa memilih perlindungan jiwa dan kesehatan yang dibutuhkan dalam waktu kurang dari 5 menit.

Selain itu, kata Joos, Allianz juga menyediakan fasilitas eAZy Claim untuk mempermudah dan mempercepat proses klaim asuransi kesehatan, dimana nasabah hanya perlu mengunggah kelengkapan dokumen pendukung klaim melalui aplikasi untuk kemudian klaimnya akan dibayarkan oleh Allianz dalam waktu kurang dari 48 jam.

Sementara itu, salah satu agen Allianz, Liem Lie Sia, menceritakan pengalamannya membangun kerajaan bisnis asuransinya, hingga berhasil memperoleh penghasilan Rp2 miliar setiap bulannya.

Sebelumnya, dia pernah beberapa kali bergabung dengan sejumlah perusahaan asuransi ternama lainnya di Indonesia, hingga berlabuh di PT Allianz pada tahun 2005 Lie Sia bergabung dengan PT. Asuransi Allianz Life Indonesia hingga sekarang.

Sepanjang kiprahnya di industri asuransi, dia telah mendapatkan beberapa penghargaan bergengsi di bidang asuransi di antaranya MDRT, COT, Top Agent, Top Leader, Agency of the year dan juga penghargaan dalam segi penghasilan yaitu MDiT.

Pada 2005, dia dengan beberapa mitra bisnisnya sepakat untuk membentuk wadah para pebisnis asuransi yang diberi nama Bangun Usaha Sukses Sejahtera (BUSS).

Dari semula hanya dimotori oleh dua orang, kemudian bertambah menjadi 11 orang dan kini jumlahnya berkembang hingga 13.000 orang. Di mana 50% dari jumlah itu adalah kalangan milenial.

“Saat mulai membangun BUSS, pendapatan saya baru mencapai Rp30 juta per bulan. Kini penghasilan saya sekitar Rp2 miliar per bulan. Resep sukses berbisnis asuransi, bukan hanya percaya (believe) tapi juga harus benar-benar percaya (trust) terhadap bisnis yang dijalani,” kata wanita yang dulu bercita-cita menjadi guru ini.

Bersama BUSS yang merupakan bagian dari Allianz Star Network, Lie Sia ingin mengikuti perkembangan zaman dengan membangun sebuah kantor dengan konsep open working space. Dia melihat bahwa milenial merupakan salah satu potensi pasar yang besar untuk industri asuransi.

“Hal inilah yang membuat kami untuk berpikir out of the box dengan membangun kantor berkonsep seperti ini. Ini merupakan salah satu bukti keseriusan kami untuk menggarap pasar milenial dan ingin mematahkan stigma bahwa asuransi hanya bisnis untuk orang yang sudah berumur saja,” kata pehobi traveling ini.

Desain kantor BUSS Agency di Soho Capital yang dibangun Lie Sia ini memang kental nuansa kekinian, tanpa sekat-sekat ruang kerja yang menunjukkan strata seperti kantor pada umumnya.

Menurut Lie, omzet bisnis BUSS pada tahun 2019 tercatat sebesar Rp1,05 triliun. Sedangkan target tahun 2020, diharapkan BUSS mampu meraih omzet Rp1,7 triliun.
(ind)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1856 seconds (0.1#10.140)