Komitmen Allianz Menjadi Payung Besar Melindungi Masa Depan

Kamis, 30 November 2023 - 19:05 WIB
loading...
Komitmen Allianz Menjadi...
Suasana di pendaftaran pasien RS Siloam Kebun Jeruk, Jakarta Barat, kemarin. Para stakeholder asuransi terus mengedukasi masyarakat pentingnya memiliki jaminan asuransi. Foto/Anton Chrisbiyanto
A A A
JAKARTA - Biaya kesehatan di Asia diperkirakan terus meningkat. Menurut survei Mercer Marsh Benefits (MMB) Health Trend 2023, biaya kesehatan di Indonesia meningkat sebesar 13,6% setelah pandemi Covid-19. Indonesia memiliki nilai kenaikan lebih tinggi dibanding Asia yang hanya 11%.

Kenaikan biaya kesehatan disebabkan oleh kenaikan harga barang medis dan inflasi umum. Kenaikan biaya kesehatan tidak terhindarkan, bahkan biaya medis selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Salah satu cara menghadapi kenaikan biaya kesehatan dengan memiliki asuransi kesehatan. Asuransi dapat membantu menutup biaya kesehatan yang tinggi. Tak hanya itu, manfaat lainnya dengan terlindungi asuransi, seseorang mendapat jaminan mendapatkan perawatan terbaik sehingga tidak perlu panik akan memengaruhi kondisi keuangan keluarga.



Manfaat itulah yang dirasakan Ika Cahyani , karyawan yang bekerja di perusahaan bidang industri kreatif di Buncit Business Center, Jakarta Selatan. Dia tak menyangka sedang mengidap penyakit serius yang sangat berbahaya, yang bisa mengancam nyawanya. Seperti biasanya, sepulang kerja, dia menghabiskan waktu untuk bersantai bersama suami dan mertuanya di Kompleks Taman Meruya Ilir, Meruya Utara, Jakarta Barat.

Ditemani keripik kentang dan teh hangat, perbincangan pun menjadi penuh warna. Namun, suasana berubah menjelang tengah malam. “Saya mulai merasakan sesak di dada kiri dan tembus ke punggung,” ujarnya saat ditemui di RS Siloam Kebun Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (30/11/2023). Ika pun mulai resah, karena apa yang dirasakannya adalah hal yang tak biasa. “Tak ada riwayat penyakit jantung di keluarga saya,” ungkapnya.

Keringat dingin mulai meleleh dan membasahi sekujur tubuh Ika. Suaminya, Ludi Idwan mulai panik. Tak mau mengambil risiko, Ludi langsung menyalakan mobilnya untuk membawa Ika ke Rumah Sakit Siloam Kebun Jeruk yang tak jauh dari rumahnya. “Tiba di rumah sakit oleh dokter jaga diduga karena asam lambung, tapi diminta menginap untuk observasi,” kisahnya.

Keesokan harinya, Ika ditangani dokter spesialis jantung, dr. Friens August Sinaga, SpJP. Serangkaian observasi medis dilakukan, mulai pemeriksaan irama jantung hingga CT Scan untuk melihat kondisi jantungnya. “Dari CT Scan Cardiac diketahui ada saluran yang kena penyempitan 90%. Kemudian diputuskan untuk dipasang satu ring. Karena kondisi naik turun disebabkan faktor tertentu, saya dirawat selama dua pekan,” kenang ibu dari Aliandra itu.

Dia pun merasa bersyukur bisa selamat dari penyakit yang mematikan itu. Andai saja terlambat, mungkin lain cerita. “Saya juga bersyukur perusahaan asuransi membantu seluruh proses administrasi dari masuk hingga keluar rumah sakit. Tak ada prosedur berbelit, semua serba lancar,” katanya.

Biaya yang harus dikeluarkan untuk perawatannya itu mencapai Rp150 juta. “Tapi saya tidak mengeluarkan uang sepeser pun karena seluruh biaya ditanggung asuransi Allianz Life Indonesia. Termasuk untuk rawat jalan dan pemulihan juga di cover oleh Allianz,” ungkapnya. Ika pun mengaku beruntung memiliki jaminan kesehatan dari Allianz, selain jaminan kesehatan nasional. “Dengan asuransi swasta, saya tak perlu antre atau minta surat rujukan dulu. Jika harus minta surat rujukan dulu, tentu penanganan akan terlambat,” katanya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2214 seconds (0.1#10.140)