Gara-gara Panic Buying, Belanja Harian Naik hingga 15 Persen

Selasa, 03 Maret 2020 - 16:58 WIB
Gara-gara Panic Buying, Belanja Harian Naik hingga 15 Persen
Gara-gara Panic Buying, Belanja Harian Naik hingga 15 Persen
A A A
JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Peritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey mengatakan, aksi panic buying masyarakat selepas pengumuman pemerintah mengenai kasus positif corona di Indonesia kemarin menyebabkan kenaikan jumlah belanja harian mencapai 10% hingga 15% dibanding hari biasanya.

Sebagian masyarakat kemarin langsung menyerbu pusat perbelanjaan dan melakukan pembelian bahan pokok, masker, tissu, hand sanitizer secara berlebihan didorong kepanikan (panic buying).

"Tapi kenaikannya hanya bersifat sementara dan naiknya juga tidak terlalu signifikan, sekitar 10-15%," kata Roy di Jakarta, Selasa (3/3/2020).

Roy mengaku pengusaha ritel cukup terkejut dengan fenomena panic buying ini. Sebab, setidaknya peristiwa ini juga terjadi di enam kota besar di Indonesia, yang awalnya bermula dari Jakarta.

"Fenomena ini terjadi sangat cepat,. Kemarin laporan dari teman-teman di daerah, ada sekitar enam kota, seperti Jakarta, Bandung, hingga Surabaya," kata Roy.

Karenanya, Roy pun meminta kepada masyarakat agar tidak panik dengan situasi saat ini. Menurutnya, ketersediaan bahan pokok dan kebutuhan sehari-hari masih aman dan tersedia. "Pasokan sangat aman, para peritel memastikan stok aman dan tidak ada kelangkaan barang," tandasnya.

Dia memastikan, anggota Aprindo juga selalu siap untuk hadir memenuhi kebutuhan pangan maupun non-pangan, bagi masyarakat di seluruh Indonesia. "Saya meminta agar peritel anggota Aprindo terus dan tetap melayani kebutuhan masyarakat, serta mengambil tindakan atau kebijakan yang dianggap perlu untuk memastikan bahwa kebutuhan masyarakat dapat terlayani dengan baik," tegasnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4964 seconds (0.1#10.140)