Mulai Tahun Depan, Bulog Hentikan Penjualan Beras Medium
A
A
A
BANDUNG - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) menyatakan mulai tahun depan hanya akan menjual beras kualitas premium. Rencana tersebut diharapkan meningkatkan kualitas konsumsi beras masyarakat.
Direktur Utama Bulog, Budi Waseso, mengatakan rencana Bulog hanya menjual beras premium masuk dalam program kerja di bawah kepemimpinannya. Untuk merealisasikan program itu, Bulog menunggu habisnya beras medium yang saat ini dimiliki.
"Bulog nanti tak ada lagi beras medium. Setelah sisa (beras medium) ini habis, beras kita premium semua. Tetapi harganya seperti medium," katanya saat meninjau Gudang Bulog Gedebage, Kota Bandung, Selasa (3/3/2020).
Buwas--panggilan akrabnya--memastikan pihaknya akan menyalurkan beras yang usianya bukan hasil penyimpanan di gudang. Menurut dia, semua hasil ini seiring dengan dilakukannya berbagai pembaharuan di BUMN pangan tersebut.
Menurut dia, selama ini pihaknya membeli beras medium dari pihak ketiga. Nantinya, gabah yang diserap Bulog dari petani akan diolah sendiri oleh Bulog. "Tidak lagi pihak ketiga. Pembeliannya (gabah) bisa lewat pihak ketiga. Tapi begitu kita gunakan, berasnya disetel dengan kualitas premium," katanya.
Meski hanya akan menjual beras premium, menurutnya masyarakat tak perlu khawatir karena harga yang diterapkan akan sama. "Beras premium, tapi harga medium. Ini baru namanya Bulog berpihak ke rakyat. Kalau sekarang beras medium, kasihan rakyat dikasih beras yang jelek-jelek. Tahun 2020 ini mulai kita berubah," ujar Buwas.
Lebih lanjut dia katakan, pihaknya pun akan meningkatkan keberpihakan kepada petani melalui pembelian dengan harga yang layak. Nantinya, bila harga tinggi, pihaknya akan melepas beras ke umum dengan harga yang sesuai. "Begitu anjlok, ambil oleh Bulog dengan harga standar. Kita harus tahu, kasihan petani," katanya.
Direktur Utama Bulog, Budi Waseso, mengatakan rencana Bulog hanya menjual beras premium masuk dalam program kerja di bawah kepemimpinannya. Untuk merealisasikan program itu, Bulog menunggu habisnya beras medium yang saat ini dimiliki.
"Bulog nanti tak ada lagi beras medium. Setelah sisa (beras medium) ini habis, beras kita premium semua. Tetapi harganya seperti medium," katanya saat meninjau Gudang Bulog Gedebage, Kota Bandung, Selasa (3/3/2020).
Buwas--panggilan akrabnya--memastikan pihaknya akan menyalurkan beras yang usianya bukan hasil penyimpanan di gudang. Menurut dia, semua hasil ini seiring dengan dilakukannya berbagai pembaharuan di BUMN pangan tersebut.
Menurut dia, selama ini pihaknya membeli beras medium dari pihak ketiga. Nantinya, gabah yang diserap Bulog dari petani akan diolah sendiri oleh Bulog. "Tidak lagi pihak ketiga. Pembeliannya (gabah) bisa lewat pihak ketiga. Tapi begitu kita gunakan, berasnya disetel dengan kualitas premium," katanya.
Meski hanya akan menjual beras premium, menurutnya masyarakat tak perlu khawatir karena harga yang diterapkan akan sama. "Beras premium, tapi harga medium. Ini baru namanya Bulog berpihak ke rakyat. Kalau sekarang beras medium, kasihan rakyat dikasih beras yang jelek-jelek. Tahun 2020 ini mulai kita berubah," ujar Buwas.
Lebih lanjut dia katakan, pihaknya pun akan meningkatkan keberpihakan kepada petani melalui pembelian dengan harga yang layak. Nantinya, bila harga tinggi, pihaknya akan melepas beras ke umum dengan harga yang sesuai. "Begitu anjlok, ambil oleh Bulog dengan harga standar. Kita harus tahu, kasihan petani," katanya.
(ven)