CORE: Penurunan Suku Bunga Kredit Akan Dorong Ekonomi

JAKARTA - Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah menilai penurunan suku bunga kredit yang bakal dilakukan perbankan akan meningkatkan investasi di Indonesia.

"Turunnnya suku bunga kredit akan membuka peluang meningkatnya penyaluran kredit bank, baik untuk konsumsi modal kerja maupun investasi," ujar Piter Abdullah saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Kamis (5/3/2020).

Menurutnya, penurunan bunga kredit ini akan mendorong konsumsi dan produksi. Di sisi lain, daya beli yang membaik akan mendorong meningkatnya permintaan kredit. Jadi, tegas dia, secara konsep penurunan suku bunga bank memang akan efektif membantu menjaga perekonomian dari perlambatan akibat dampak penyebaran virus corona.

Namun, sambung dia, penurunan suku bunga kredit baru akan benar-benar efektif apabila nilainya cukup signifikan. Hal ini senada dengan harapan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto yang berharap perbankan bisa memangkas bunga kreditnya menjadi single digit.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) Royke Tumilaar mengatakan siap menurunkan suku bunga kredit banknya. Hal ini, kata dia, untuk mendukung kebijakan moneter tersebut serta menopang kualitas kredit dan likuiditas perbankan.

Dia juga optimistis industri perbankan akan tetap tumbuh di tengah perlambatan ekonomi global. Hal ini sejalan dengan catatan OJK yang menyebutkan bahwa kredit perbankan sepanjang Januari 2020 naik 6,10% dibandingkan tahun lalu (year on year/yoy).