Truk dan Bus Listrik Masuk Indonesia, Kemenperin Dorong Industri Baterai
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyambut baik masuknya truk dan bus listrik di Indonesia. Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang mengatakan, kehadiran truk dan bus listrik menjadi pendorong agar pemerintah dan industri segera menyiapkan infrastruktur penyedia komponen kendaraan listrik.
"Saya kira itu hal yang positif, ini menjadi pekerjaan kita untuk bangun infrastruktur, industri automotif yang berbasis listrik, sesuai target," ujar Agus di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (6/3/2020).
Dia melanjutkan, salah satu sektor yang saat ini terus digenjot adalah penyediaan baterai khusus mobil listrik. Sebab, selama ini hal tersebut menjadi suatu kekhawatiran besar bagi penerapan kendaraan listrik.
"Masih banyak hal-hal, khususnya di hulu, baterainya tentu. Itu pegang sekitar 60% dari komponen electric vehicle tersebut. Jadi kita harus fokus untuk selesaikan baterai," jelasnya.
Sebagai informasi, Kemenperin terus mendukung penguatan daya saing industri automotif di dalam negeri melalui pendalaman struktur manufakturnya. Langkah strategis yang dijalankan, antara lain mendorong peningkatan investasi untuk menumbuhkan industri komponen kendaraan.
Adapun, laju industri automotif di Tanah Air masih bisa diakselerasi pada tahun ini, meskipun di tengah kondisi tekanan ekonomi global hingga dampak wabah virus corona. Kemenperin memasang target pertumbuhan industri automotif bisa menyentuh 6% pada tahun 2020.
"Saya kira itu hal yang positif, ini menjadi pekerjaan kita untuk bangun infrastruktur, industri automotif yang berbasis listrik, sesuai target," ujar Agus di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (6/3/2020).
Dia melanjutkan, salah satu sektor yang saat ini terus digenjot adalah penyediaan baterai khusus mobil listrik. Sebab, selama ini hal tersebut menjadi suatu kekhawatiran besar bagi penerapan kendaraan listrik.
"Masih banyak hal-hal, khususnya di hulu, baterainya tentu. Itu pegang sekitar 60% dari komponen electric vehicle tersebut. Jadi kita harus fokus untuk selesaikan baterai," jelasnya.
Sebagai informasi, Kemenperin terus mendukung penguatan daya saing industri automotif di dalam negeri melalui pendalaman struktur manufakturnya. Langkah strategis yang dijalankan, antara lain mendorong peningkatan investasi untuk menumbuhkan industri komponen kendaraan.
Adapun, laju industri automotif di Tanah Air masih bisa diakselerasi pada tahun ini, meskipun di tengah kondisi tekanan ekonomi global hingga dampak wabah virus corona. Kemenperin memasang target pertumbuhan industri automotif bisa menyentuh 6% pada tahun 2020.
(fjo)