BKPM Catat PMA Sulteng Melonjak Masuk Dua Besar Nasional
A
A
A
JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengapresiasi pencapaian Penanaman Modal Asing (PMA) Sulawesi Tengah 2019. Pada 2019, PMA Sulawesi Tengah masuk dua besar nasional setelah sebelumnya bertengger di posisi kelima.
"Kita apresiasi kerja keras Gubernur Sulteng, Kadis DPMPTSP Ibu Sandra Tobondo serta Pemda DPMPTSP kabupaten se-Sulteng," ujar Komite Investasi BKPM Rizal Calvary Marimbo di Jakarta, Selasa (10/3/2020).
Rizal menambahkan, PMA di Provinsi Jawa Barat bisa saja disalip Sulteng ke depan. Sebab itu, tiap-tiap daerah perlu berlomba-lomba memperbaiki pelayanannya.
"Pada 2019 realisasi investasi khususnya untuk PMA terbesar dipegang Jawa Barat dengan nilai investasi sebesar USD1.452,47 juta sebanyak 3.081 proyek. Diurutan kedua Sulawesi Tengah sebesar USD775,06 juta dengan 110 proyek," katanya.
Rizal mengatakan, sebelumnya Sulteng hanya berada di posisi kelima. Namun pada 2019, Sulteng merangsek masuk ke level dua besar untuk daerah dengan
realisasi investasi asing terbesar. "Kalau daerah lain tidak waspada, maka Sulteng akan menjadi primadona nomor satu investasi asing," papar Rizal.
Rizal mengatakan, sejumlah daya saing yang dimiliki Sulteng dan membuat investasi di wilayah ini berkembang pesat. Antara lain, sumber daya alam melimpah utamanya mineral, perkebunan, pariwisata, ketersediaan lahan, ketersediaan energi baru terbarukan, serta pelayanan terpadu satu pintu yang semakin baik.
"Kita apresiasi kerja keras Gubernur Sulteng, Kadis DPMPTSP Ibu Sandra Tobondo serta Pemda DPMPTSP kabupaten se-Sulteng," ujar Komite Investasi BKPM Rizal Calvary Marimbo di Jakarta, Selasa (10/3/2020).
Rizal menambahkan, PMA di Provinsi Jawa Barat bisa saja disalip Sulteng ke depan. Sebab itu, tiap-tiap daerah perlu berlomba-lomba memperbaiki pelayanannya.
"Pada 2019 realisasi investasi khususnya untuk PMA terbesar dipegang Jawa Barat dengan nilai investasi sebesar USD1.452,47 juta sebanyak 3.081 proyek. Diurutan kedua Sulawesi Tengah sebesar USD775,06 juta dengan 110 proyek," katanya.
Rizal mengatakan, sebelumnya Sulteng hanya berada di posisi kelima. Namun pada 2019, Sulteng merangsek masuk ke level dua besar untuk daerah dengan
realisasi investasi asing terbesar. "Kalau daerah lain tidak waspada, maka Sulteng akan menjadi primadona nomor satu investasi asing," papar Rizal.
Rizal mengatakan, sejumlah daya saing yang dimiliki Sulteng dan membuat investasi di wilayah ini berkembang pesat. Antara lain, sumber daya alam melimpah utamanya mineral, perkebunan, pariwisata, ketersediaan lahan, ketersediaan energi baru terbarukan, serta pelayanan terpadu satu pintu yang semakin baik.
(ven)