Kucuran Investasi 3 Bulan Pertama 2021 Mengguyur Indonesia Rp219,7 Triliun, Naik 4,3%
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, pertumbuhan investasi di Indonesia pada Januari hingga Maret 2021 atau triwulan pertama 2021. Pertumbuhannya naik 4,3% dibandingkan triwulan yang sama 2020.
Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia menjelaskan, investasi pada triwulan pertama 2021 sebesar Rp 219,7 triliun. Sedangkan triwulan pertama 2020 adalah Rp210,7 triliun.
"Realisasi investasi triwulan I 2021, Rp219,7 triliun atau tumbuh secara year on year 4,3 persen dengan penyerapan tenaga kerja 311.793 orang," kata Bahlil dalam paparan realisasi investasi triwulan pertama 2020 secara virtual, Senin (26/4/2021).
Sedangkan secara kuartalan, investasi di triwulan pertama 2021 tumbuh 3,2% dibandingkan triwulan keempat 2020 yang realisasinya Rp 214,7 triliun. Bahlil menjelaskan, sekalipun di era pandemi covid-19 realisasi untuk foreign direct investment (FDI) sudah mulai stabil. Hal itu terlihat dari besarnya Penanaman Modal Asing (PMA) dibandingkan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
"Kenapa stabil, pada kuartal IV FDI kita kalah dengan PMA, sekarang sudah mulai melebihi PMDN. Sekarang PMA kita sudah 50,8, sementara PMDN 49,2 persen. Beda tipis lah," terangnya.
Sambung dia menambahkan, PMA triwulan I mencapai Rp 111, 7 triliun atau naik 0,6% secara kuartalan. Sementara PMDN mencapai Rp108,0 atau naik 4,2% secara kuartalan. "Naiknya PMA menunjukan kepercayaan dunia kepada kita. PMA sudah bisa beradaptasi dengan covid-19 yang terjadi di dunia dan Indonesia," tandasnya.
Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia menjelaskan, investasi pada triwulan pertama 2021 sebesar Rp 219,7 triliun. Sedangkan triwulan pertama 2020 adalah Rp210,7 triliun.
"Realisasi investasi triwulan I 2021, Rp219,7 triliun atau tumbuh secara year on year 4,3 persen dengan penyerapan tenaga kerja 311.793 orang," kata Bahlil dalam paparan realisasi investasi triwulan pertama 2020 secara virtual, Senin (26/4/2021).
Sedangkan secara kuartalan, investasi di triwulan pertama 2021 tumbuh 3,2% dibandingkan triwulan keempat 2020 yang realisasinya Rp 214,7 triliun. Bahlil menjelaskan, sekalipun di era pandemi covid-19 realisasi untuk foreign direct investment (FDI) sudah mulai stabil. Hal itu terlihat dari besarnya Penanaman Modal Asing (PMA) dibandingkan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
"Kenapa stabil, pada kuartal IV FDI kita kalah dengan PMA, sekarang sudah mulai melebihi PMDN. Sekarang PMA kita sudah 50,8, sementara PMDN 49,2 persen. Beda tipis lah," terangnya.
Sambung dia menambahkan, PMA triwulan I mencapai Rp 111, 7 triliun atau naik 0,6% secara kuartalan. Sementara PMDN mencapai Rp108,0 atau naik 4,2% secara kuartalan. "Naiknya PMA menunjukan kepercayaan dunia kepada kita. PMA sudah bisa beradaptasi dengan covid-19 yang terjadi di dunia dan Indonesia," tandasnya.
(akr)