PLN-BPN Sinergi Amankan 644 Aset Tanah di DKI Jakarta
PLN-BPN Sinergi Amankan 644 Aset Tanah di DKI Jakarta
A
A
A
JAKARTA - PT PLN (Persero) bersinergi dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) sebagai upaya mempercepat infrastruktur kelistrikan baik pembangkitan maupun jaringan transmisi dan distribusi. Kolaborasi tersebut ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara PLN dengan BPN DKI Jakarta di Hotel Milenium, Jakarta, Kamis (12/3/2020).
Pada kesempatan itu, General Manager PLN Unit Induk Jakarta Raya (PLN Disjaya) Ikhsan Asaad mengatakan bahwa sinergi tersebut meliputi pendaftaran aset tanah milik PLN, sekaligus jaminan permasalahan tanah sehingga memiliki kepastian hukum untuk memitigasi risiko bisnis PLN.
“Jadi aset-aset PLN ini harus tercatat dengan baik. Aset-aset PLN harus aman secara fisik misalnya tapak tower, lahan kosong hingga infrastruktur distribusi,” kata dia.
Menurut dia ada 644 aset tanah yang belum terdaftar di BPN. Dari sejumlah aset tersebut, kata dia, nantinya akan di utilisssi untuk mengembangan infrastruktur listrik PLN.
“Apabila semua sudah terdaftar, nanti kemudian didayagunakan untuk mengembangkan infrastruktur. Misalnya saja untuk membangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) untuk mendukung program kendaraan listrik,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi DKI Jakarta, Jaya mengatakan bahwa akan menindaklanjuti ratusan aset tanah milik PLN supaya terdaftar di BPN. Pihaknya menargetkan 644 aset PLN tersebut dapat selesai tahun ini. “Kami menargetkan tahun ini sudah selesai semua,” kata dia.
Pihaknya meminta supaya PLN segera merampungkan data luas dan ukur tanah batas untuk dilaporkan kepada BPN. Setelah data-data itu selesai maka BPN akan memproses supaya segera mendapatkan kepastian hukum dalam upaya mempercepat pembangunan infrastruktur kelistrikan.
“Pada dasarnya ini tidak sulit. Tapi yang penting dari PLN segera memberikan data-data yang diperlukan untuk segera kami proses. Ini komitmen kami mendukung pembangunan infrastruktur kelistrikan,” tandasnya.
Pada kesempatan itu, General Manager PLN Unit Induk Jakarta Raya (PLN Disjaya) Ikhsan Asaad mengatakan bahwa sinergi tersebut meliputi pendaftaran aset tanah milik PLN, sekaligus jaminan permasalahan tanah sehingga memiliki kepastian hukum untuk memitigasi risiko bisnis PLN.
“Jadi aset-aset PLN ini harus tercatat dengan baik. Aset-aset PLN harus aman secara fisik misalnya tapak tower, lahan kosong hingga infrastruktur distribusi,” kata dia.
Menurut dia ada 644 aset tanah yang belum terdaftar di BPN. Dari sejumlah aset tersebut, kata dia, nantinya akan di utilisssi untuk mengembangan infrastruktur listrik PLN.
“Apabila semua sudah terdaftar, nanti kemudian didayagunakan untuk mengembangkan infrastruktur. Misalnya saja untuk membangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) untuk mendukung program kendaraan listrik,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi DKI Jakarta, Jaya mengatakan bahwa akan menindaklanjuti ratusan aset tanah milik PLN supaya terdaftar di BPN. Pihaknya menargetkan 644 aset PLN tersebut dapat selesai tahun ini. “Kami menargetkan tahun ini sudah selesai semua,” kata dia.
Pihaknya meminta supaya PLN segera merampungkan data luas dan ukur tanah batas untuk dilaporkan kepada BPN. Setelah data-data itu selesai maka BPN akan memproses supaya segera mendapatkan kepastian hukum dalam upaya mempercepat pembangunan infrastruktur kelistrikan.
“Pada dasarnya ini tidak sulit. Tapi yang penting dari PLN segera memberikan data-data yang diperlukan untuk segera kami proses. Ini komitmen kami mendukung pembangunan infrastruktur kelistrikan,” tandasnya.
(fjo)
Explore More