Tunaiku Ukir Senyum Lebih dari 100.000 UMKM
A
A
A
JAKARTA - Setelah sukses IPO di bulan Januari lalu, Amar Bank melalui Tunaiku kembali menunjukkan komitmen untuk mewujudkan inklusi keuangan melalui pendanaan kredit mikro untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Tunaiku yang terus mendorong pinjaman produktif selama lima tahun kini telah menyalurkan pendanaan modal usaha kepada lebih dari 100.000 UMKM.
Kepala Kredit Retail Tunaiku Abraham Lumban Batu mengungkapkan, selain komitmen mewujudkan inklusi keuangan melalui pendanaan kredit mikro, visi yang Tunaiku usung adalah teknologi harus memberikan dampak positif dalam meningkatkan taraf hidup seseorang.
"Oleh karenanya, Tunaiku memberikan kemudahan akses pinjaman modal usaha dalam perannya mendorong pertumbuhan UMKM utamanya usaha mikro untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kami bersyukur sekaligus bangga, hingga saat ini manfaat dari Tunaiku telah dirasakan oleh lebih dari 100.000 UMKM utamanya pengusaha mikro," tutur Abraham dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (12/3/2020).
Dukungan Amar Bank terhadap pertumbuhan usaha UMKM sejalan dengan fokus pembangunan pemerintah Indonesia. Dari data Kementerian Koperasi dan UMKM per 2018, sebanyak 98,7% usaha di Indonesia merupakan UMKM dan sektor ini menyumbang Rp8.400 triliun atau setara dengan 60% dari total PDB Indonesia.
Atas angka tersebut, UMKM dinilai mampu menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. Sulitnya akses pinjaman untuk modal usaha dan bunga yang tinggi merupakan tantangan terbesar yang sering dihadapi oleh pengusaha mikro karena sebagian besar dari mereka tidak memiliki agunan.
Untuk menjawab tantangan dan kesulitan yang dialami oleh pelaku UMKM dalam mengembangkan usahanya, Tunaiku hadir melalui layanan kredit tanpa agunan dengan proses yang cepat dan periode angsuran yang relatif lama sampai 20 bulan, sehingga pembayaran setiap bulannya tergolong ringan untuk perputaran arus kas pengusaha mikro.
Salah seorang pengusaha warung pempek, Yulaika berbagi pengalamannya bersama Tunaiku. Bertempat tinggal di sebuah rumah petak bersama suami dan dua anak perempuannya di kawasan Depok, di sebuah kawasan padat penduduk dengan akses jalan yang cukup sempit. Yulaika memiliki usaha pempek yang dimulai sejak 4 tahun lalu.
Di 2017, Yulaika mengenal Tunaiku dan sudah 3 kali mendapatkan pendanaan dari Tunaiku untuk modal usahanya dengan total 25 juta rupiah. "Awalnya, saya membutuhkan tambahan modal usaha karena saat itu, kondisi keuangan dan keuntungan dari usaha mengalami penurunan. Padahal, usaha dan uangnya harus terus diputar untuk mencukupi kehidupan sehari-hari, sekolah anak saya dan untuk usaha," terangnya.
Ia mengaku, mengenal Tunaiku dari hasil pencarian melalui Google Play Store. Hingga akhirnya memilih Tunaiku karena pinjamannya bisa diangsur hingga 20 bulan serta jumlah pinjamannya juga besar hingga 20 juta.
Pada pinjaman ketiga, Yulaika mengikuti program Top Up dari Tunaiku. Program Top Up merupakan penambahan jumlah pinjaman dan jangka waktu pinjaman. Top Up dapat dilakukan setelah pembayaran ke-8 dari total waktu angsuran apabila mengambil periode pinjaman lebih dari 8 bulan.
"Sebenarnya saya pernah mencoba pengajuan ke tempat lain, tetapi tidak diteruskan prosesnya karena pemberitahuan persetujuan di Tunaku lebih cepat. Dengan proses yang cepat, saya merasa sangat terbantu. Saya rasa Tunaiku sangat membantu saya apalagi dengan proses yang tidak ribet dan tanpa agunan. Untuk perhitungan bunga, saya merasa di tempat lain bunganya lebih besar dibanding Tunaiku," kenangnya.
Saat ini, warung pempek Yulaika pindah ke tempat yang lebih strategis yakni di depan apotik yang menghadap langsung ke jalan raya yang banyak dilalui orang. Biasanya Yulaika mulai berjualan pukul 16.00 hingga 00.00 WIB.
"Sekarang Alhamdulillah pembelinya lebih banyak dan terus berdatangan. Setiap harinya saya bisa membuat 200 hingga 300 pempek. Pempek saya jual mulai dari 3ribu hingga 12ribu dan keuntungan perbulan sekitar 10 juta rupiah. Saya juga menjadi merchant untuk ojek online sehingga pemasukannya lebih besar lagi dan saya juga menerima pesanan jumlah besar untuk acara dan perusahaan. Harapan saya supaya usaha pempek ini bisa membantu perekonomian keluarga saya, dan saya harap Tunaiku bisa terus membantu pedagang kecil seperti saya," tutupnya.
Hal senada juga diungkapkan Sawitri, nasabah Tunaiku yang melakukan pinjaman untuk mengembangkan bisnisnya. Sawitri adalah seorang ibu dari dua orang anak yang bertempat tinggal di daerah Jakarta Barat.
Kegiatan sehari-hari Sawitri adalah ibu rumah tangga dan berjualan peralatan rumah tangga di antaranya baju, sabun cuci laundry, panci, kompor, dan lain-lain. Usaha ini dijalankan Sawitri untuk membantu suaminya mencari tambahan pemasukan dana karena pada saat itu Ia masih menyewa tempat tinggal yang biayanya memang tidaklah murah.
"Awalnya saya mengetahui Tunaiku dari teman saya, yang menceritakan tentang pengalamannya menggunakan Tunaiku. Saya kemudian mencari tahu syarat dan ketentuannya, yang penting buat saya adalah pinjaman yang bisa dicicil dalam jangka waktu lama dan cepat cairnya serta terdaftar di OJK. Saya sudah meminjam di Tunaiku sebanyak lima kali, dengan total sebanyak 67 juta rupiah," ujarnya menceritakan pengalamannya dengan Tunaiku.
"Saya memasarkan barang dagangan saya kepada tetangga sekitar rumah. Semakin lama usaha saya semakin berkembang dan banyak peminatnya. Saat ini keuntungan saya bisa mencapai kurang lebih Rp10 juta/bulannya. Berkat modal dari Tunaiku dan keuntungan penjualan, saya jadi bisa beli motor baru untuk alat transportasi keliling menjual dagangan saya," papar Sawitri.
Abraham menambahkan, UMKM memberikan kontribusi yang cukup besar dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, Amar Bank melalui produknya, Tunaiku akan terus menyempurnakan pelayanannya untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat utamanya dalam menjawab kesulitan-kesulitan finansial sehingga harapannya bersama Tunaiku kehidupan mereka akan jauh lebih baik ke depannya.
"Khusus untuk pelaku UMKM, sejalan dengan BI dan OJK yang terus mendorong pembiayaan UMKM, kami berkomitmen untuk memberikan akses dan kemudahan kepada mereka dan mengukir lebih banyak senyum pelaku UMKM untuk kemajuan perekonomian Indonesia," pungkasnya.
Kepala Kredit Retail Tunaiku Abraham Lumban Batu mengungkapkan, selain komitmen mewujudkan inklusi keuangan melalui pendanaan kredit mikro, visi yang Tunaiku usung adalah teknologi harus memberikan dampak positif dalam meningkatkan taraf hidup seseorang.
"Oleh karenanya, Tunaiku memberikan kemudahan akses pinjaman modal usaha dalam perannya mendorong pertumbuhan UMKM utamanya usaha mikro untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kami bersyukur sekaligus bangga, hingga saat ini manfaat dari Tunaiku telah dirasakan oleh lebih dari 100.000 UMKM utamanya pengusaha mikro," tutur Abraham dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (12/3/2020).
Dukungan Amar Bank terhadap pertumbuhan usaha UMKM sejalan dengan fokus pembangunan pemerintah Indonesia. Dari data Kementerian Koperasi dan UMKM per 2018, sebanyak 98,7% usaha di Indonesia merupakan UMKM dan sektor ini menyumbang Rp8.400 triliun atau setara dengan 60% dari total PDB Indonesia.
Atas angka tersebut, UMKM dinilai mampu menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. Sulitnya akses pinjaman untuk modal usaha dan bunga yang tinggi merupakan tantangan terbesar yang sering dihadapi oleh pengusaha mikro karena sebagian besar dari mereka tidak memiliki agunan.
Untuk menjawab tantangan dan kesulitan yang dialami oleh pelaku UMKM dalam mengembangkan usahanya, Tunaiku hadir melalui layanan kredit tanpa agunan dengan proses yang cepat dan periode angsuran yang relatif lama sampai 20 bulan, sehingga pembayaran setiap bulannya tergolong ringan untuk perputaran arus kas pengusaha mikro.
Salah seorang pengusaha warung pempek, Yulaika berbagi pengalamannya bersama Tunaiku. Bertempat tinggal di sebuah rumah petak bersama suami dan dua anak perempuannya di kawasan Depok, di sebuah kawasan padat penduduk dengan akses jalan yang cukup sempit. Yulaika memiliki usaha pempek yang dimulai sejak 4 tahun lalu.
Di 2017, Yulaika mengenal Tunaiku dan sudah 3 kali mendapatkan pendanaan dari Tunaiku untuk modal usahanya dengan total 25 juta rupiah. "Awalnya, saya membutuhkan tambahan modal usaha karena saat itu, kondisi keuangan dan keuntungan dari usaha mengalami penurunan. Padahal, usaha dan uangnya harus terus diputar untuk mencukupi kehidupan sehari-hari, sekolah anak saya dan untuk usaha," terangnya.
Ia mengaku, mengenal Tunaiku dari hasil pencarian melalui Google Play Store. Hingga akhirnya memilih Tunaiku karena pinjamannya bisa diangsur hingga 20 bulan serta jumlah pinjamannya juga besar hingga 20 juta.
Pada pinjaman ketiga, Yulaika mengikuti program Top Up dari Tunaiku. Program Top Up merupakan penambahan jumlah pinjaman dan jangka waktu pinjaman. Top Up dapat dilakukan setelah pembayaran ke-8 dari total waktu angsuran apabila mengambil periode pinjaman lebih dari 8 bulan.
"Sebenarnya saya pernah mencoba pengajuan ke tempat lain, tetapi tidak diteruskan prosesnya karena pemberitahuan persetujuan di Tunaku lebih cepat. Dengan proses yang cepat, saya merasa sangat terbantu. Saya rasa Tunaiku sangat membantu saya apalagi dengan proses yang tidak ribet dan tanpa agunan. Untuk perhitungan bunga, saya merasa di tempat lain bunganya lebih besar dibanding Tunaiku," kenangnya.
Saat ini, warung pempek Yulaika pindah ke tempat yang lebih strategis yakni di depan apotik yang menghadap langsung ke jalan raya yang banyak dilalui orang. Biasanya Yulaika mulai berjualan pukul 16.00 hingga 00.00 WIB.
"Sekarang Alhamdulillah pembelinya lebih banyak dan terus berdatangan. Setiap harinya saya bisa membuat 200 hingga 300 pempek. Pempek saya jual mulai dari 3ribu hingga 12ribu dan keuntungan perbulan sekitar 10 juta rupiah. Saya juga menjadi merchant untuk ojek online sehingga pemasukannya lebih besar lagi dan saya juga menerima pesanan jumlah besar untuk acara dan perusahaan. Harapan saya supaya usaha pempek ini bisa membantu perekonomian keluarga saya, dan saya harap Tunaiku bisa terus membantu pedagang kecil seperti saya," tutupnya.
Hal senada juga diungkapkan Sawitri, nasabah Tunaiku yang melakukan pinjaman untuk mengembangkan bisnisnya. Sawitri adalah seorang ibu dari dua orang anak yang bertempat tinggal di daerah Jakarta Barat.
Kegiatan sehari-hari Sawitri adalah ibu rumah tangga dan berjualan peralatan rumah tangga di antaranya baju, sabun cuci laundry, panci, kompor, dan lain-lain. Usaha ini dijalankan Sawitri untuk membantu suaminya mencari tambahan pemasukan dana karena pada saat itu Ia masih menyewa tempat tinggal yang biayanya memang tidaklah murah.
"Awalnya saya mengetahui Tunaiku dari teman saya, yang menceritakan tentang pengalamannya menggunakan Tunaiku. Saya kemudian mencari tahu syarat dan ketentuannya, yang penting buat saya adalah pinjaman yang bisa dicicil dalam jangka waktu lama dan cepat cairnya serta terdaftar di OJK. Saya sudah meminjam di Tunaiku sebanyak lima kali, dengan total sebanyak 67 juta rupiah," ujarnya menceritakan pengalamannya dengan Tunaiku.
"Saya memasarkan barang dagangan saya kepada tetangga sekitar rumah. Semakin lama usaha saya semakin berkembang dan banyak peminatnya. Saat ini keuntungan saya bisa mencapai kurang lebih Rp10 juta/bulannya. Berkat modal dari Tunaiku dan keuntungan penjualan, saya jadi bisa beli motor baru untuk alat transportasi keliling menjual dagangan saya," papar Sawitri.
Abraham menambahkan, UMKM memberikan kontribusi yang cukup besar dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, Amar Bank melalui produknya, Tunaiku akan terus menyempurnakan pelayanannya untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat utamanya dalam menjawab kesulitan-kesulitan finansial sehingga harapannya bersama Tunaiku kehidupan mereka akan jauh lebih baik ke depannya.
"Khusus untuk pelaku UMKM, sejalan dengan BI dan OJK yang terus mendorong pembiayaan UMKM, kami berkomitmen untuk memberikan akses dan kemudahan kepada mereka dan mengukir lebih banyak senyum pelaku UMKM untuk kemajuan perekonomian Indonesia," pungkasnya.
(akr)