Rupiah Melemah, Sri Mulyani: Semua Mata Uang Terpuruk
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengingatkan, pelemahan mata uang tidak hanya terjadi pada rupiah. Mata uang negara yang dianggap aset aman seperti yen Jepang pun bahkan turun tajam.
"Ini karena memang persoalannya pada psikologis keamanan. Ada aspek kesehatan yang dianggap masih mengancam," kata Sri Mulyani di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (13/3/2020).
Sri Mulyani pun menegaskan, pemerintah akan terus memperhatikan secara detail perkembangan virus corona. "Kita melihat situasi seperti ini, fleksibilitas kebijakan akan menjadi faktor sangat penting untuk menjaga perekonomian dalam negeri. Pemerintah sebelumnya telah mengumumkan sejumlah stimulus yang diharapkan menggairahkan sektor usaha dan mendorong daya beli masyarakat," jelasnya.
Nilai tukar rupiah mengalami demam tinggi terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan Jumat hari ini. Rupiah di pasar spot Bloomberg, jatuh 298 poin atau 2,05% ke level Rp14.820 per USD pada pukul 09.41 WIB.
Awal perdagangan, rupiah dibuka melanjutkan pelemahan 73 poin ke level Rp14.595 per USD, dibanding penutupan perdagangan Kamis (12/3) di Rp14.522 per USD.
Rupiah pun menjadi yang terlemah di Asia. Sejumlah mata uang Asia lainnya terkulai tidak berdaya akibat penyebaran global virus corona. Won Korea Selatan jatuh 1,43%, baht Thailand hancur 0,95%, rupee India lebam 0,78%, ringgit Malaysia limbung 0,63%, yen Jepang kalah 0,54%, dolar Taiwan tidak berdaya 0,45%, dan dolar Singapura melemah 0,11%.
"Ini karena memang persoalannya pada psikologis keamanan. Ada aspek kesehatan yang dianggap masih mengancam," kata Sri Mulyani di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (13/3/2020).
Sri Mulyani pun menegaskan, pemerintah akan terus memperhatikan secara detail perkembangan virus corona. "Kita melihat situasi seperti ini, fleksibilitas kebijakan akan menjadi faktor sangat penting untuk menjaga perekonomian dalam negeri. Pemerintah sebelumnya telah mengumumkan sejumlah stimulus yang diharapkan menggairahkan sektor usaha dan mendorong daya beli masyarakat," jelasnya.
Nilai tukar rupiah mengalami demam tinggi terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan Jumat hari ini. Rupiah di pasar spot Bloomberg, jatuh 298 poin atau 2,05% ke level Rp14.820 per USD pada pukul 09.41 WIB.
Awal perdagangan, rupiah dibuka melanjutkan pelemahan 73 poin ke level Rp14.595 per USD, dibanding penutupan perdagangan Kamis (12/3) di Rp14.522 per USD.
Rupiah pun menjadi yang terlemah di Asia. Sejumlah mata uang Asia lainnya terkulai tidak berdaya akibat penyebaran global virus corona. Won Korea Selatan jatuh 1,43%, baht Thailand hancur 0,95%, rupee India lebam 0,78%, ringgit Malaysia limbung 0,63%, yen Jepang kalah 0,54%, dolar Taiwan tidak berdaya 0,45%, dan dolar Singapura melemah 0,11%.
(fjo)