Konsep Rumah Taman yang Ramah Lingkungan

Rabu, 18 Maret 2020 - 10:34 WIB
Konsep Rumah Taman yang...
Konsep Rumah Taman yang Ramah Lingkungan
A A A
JAKARTA - Kepedulian terhadap lingkungan kini menjalar pada awal membangun rumah. Bahkan, hal itu bisa dimulai dari hal terkecil, yakni bahan bangunan yang akan digunakan.

Kini banyak pemilik rumah memilih bahan bangunan yang ramah lingkungan. Dua konsep rumah yang mendukung itu adalah konsep rumah industrial dan rumah taman.

Dalam membuat rumah taman, misalnya, biasanya ide lahir karena lahannya sedikit, tetapi ingin memiliki nuansa asri dengan tanaman. Karena itu, mereka menyiasatinya dengan membuat taman dalam rumah.

Bahan dasar pembuatan taman dalam rumah tentu akan sama dengan konsep rumah lain, tetapi yang lebih dibutuhkan adalah aksesorinya agar terlihat seperti taman. "Penggunaan atap juga bukan atap berbahan panas. Sekarang banyak yang bisa direkomendasikan, yakni multiroof dan atap alderon," ujar Esa, arsitek pemilik Madani Konsultindo.

Kedua jenis atap tersebut dinilai mampu menyerap panas dan bahannya termasuk ramah lingkungan. Untuk taman kecil dalam rumah diperlukan atap setengah terbuka agar sinar matahari dan udara masuk ke rumah. Esa menilai, untuk mendapatkan suasana yang bagus di rumah, sebaiknya tidak lagi menggunakan genting dari keramik atau beton yang tidak ramah lingkungan.

Sementara untuk konsep industrial, terlihat perbedaan pada dinding yang tidak dilakukan finishing menggunakan cat. "Bahan bangunan yang digunakan untuk dinding pada industrial berupa acian dari mortar utama, bisa disebut juga semen instan yang juga ramah lingkungan, tidak seperti cat yang rata-rata berbahan kimia," tuturnya.

Esa menambahkan, kini vendor mortar sudah banyak mengeluarkan warna yang dicocokkan dengan konsep industrial, yakni hitam, abu-abu, dan putih. Semen instan jika diaplikasikan di dinding tidak datar seperti cat, tetapi menimbulkan tekstur unik seperti bercak atau dinding tampak tidak rata.

"Mortar utama dipadukan dengan bata ekspos merah atau cokelat untuk beberapa bagian," ujarnya.

Konsep industrial ini dapat diterapkan untuk rumah minimalis atau maksimalis. Namun, konsep industrial lebih pada rumah dua lantai meskipun tidak begitu luas.

Esa mencontohkan, rumah yang sedang digarap dengan konsep industrial hanya seluas 5 x 5 meter dan ke belakang 10 meter dengan tiga kamar. Termasuk rumah mungil, tetapi konsep industrial sangat cantik terlihat karena dua lantai. Dindingnya secara vertikal nyata terlihat.

Konsep ini juga menonjolkan furnitur atau aksesori berbahan alumunium, besi, dan kaca. Misalnya, pintu geser dari alumunium, dinding juga bisa diganti dengan kaca bening agar sinar matahari bisa masuk.

Membuat dinding seperti semen pada konsep rumah industrial juga dapat menggunakan HPL (high pressure laminating). Bahan dasar kertas ini lebih praktis dan hemat sehingga dipastikan ramah lingkungan karena produk daur ulang.

Salah satu distributor HPL di Indonesia memiliki motif industrial yang sedang menjadi tren untuk rumah maupun kedai kopi dan restoran. HPL Homega dapat menonjolkan aksen semen dengan batu-batu kasar. Penggunaan HPL pada dinding berkonsep seperti itu membuat lebih mudah, tahan lama, dan bersih.

"HPL hanya perlu ditempel dengan lem khusus pada bidang datar sesuai area yang ingin dipasang HPL," ungkap Marketing Manager Homega Indonesia Allen Huang.

Bukan hanya untuk dinding, HPL juga dapat digunakan untuk lapisan luar lemari, meja, pintu, kitchen set, dan furnitur lainnya. Bahkan, furnitur dapat dibuat lebih menarik dengan motif beragam dan menyesuaikan konsep rumah.

HPL Homega dapat dibeli dalam bentuk lembaran berukuran lebar 1,22 meter dan panjang 2,44 meter. Harganya disesuaikan motif mulai Rp100.000 per lembar dengan keunggulan tidak mudah patah dan tahan air. Ditambah, detail yang ada pada motif sangat jelas seperti pada motif kayu yang memiliki lingkaran seperti mata, sama persis seperti lapisan kayu asli. (Ananda Nararya)
(ysw)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0718 seconds (0.1#10.140)