Kondisi Rupiah Siang Ini Kian Mengkhawatirkan, Tembus Rp16.037

Jum'at, 20 Maret 2020 - 12:10 WIB
Kondisi Rupiah Siang...
Kondisi Rupiah Siang Ini Kian Mengkhawatirkan, Tembus Rp16.037
A A A
JAKARTA - Pandemi virus corona membuat investor terus melepas aset berisiko. Revisi pertumbuhan ekonomi dengan batas bawah 4,2% dinilai banyak kalangan sebagai pertanda akan terjadi shock yang besar.

Kondisi nilai tukar rupiah terus menunjukkan gejala mengkhawatirkan terhadap dolar Amerika Serikat (USD). Perdagangan sesi I Jumat (20/3/2020), rupiah di indeks Bloomberg semakin mengkhawatirkan 125 poin atau 0,79% ke level Rp16.037 per USD.

Awal perdagangan, rupiah di pasar spot dibuka sudah melemah 37 poin atau 0,23% ke level Rp15.950 per USD, dibandingkan posisi Kamis lalu di Rp15.912 per USD. Baca Juga: Nyaris Tembus Rp16.000 per USD, BI Siapkan Triple Intervensi

Dan lagi-lagi, rupiah menjadi mata uang paling lemah di Asia pada Jumat siang ini. Kemudian disusul baht Thailand yang tergerus 0,17%. Sementara mata uang Asia lainnya menguat terhadap dolar AS, dengan won Korea Selatan melonjak 2,64%, dolar Taiwan naik 0,38%, dan yuan China bertenaga 0,30%.

Sementara itu, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia mematok kurs tengah rupiah di Rp16.273 per USD, terjun 58 poin atau 3,55% dibandingkan posisi Kamis kemarin di Rp15.715 per USD.

Adapun dolar Amerika Serikat terus meningkat ditengah pandemi virus corona asal China. Selain memberi stimulus besar-besaran dan uang tunai, pemerintah AS dan The Fed kembali melakukan likuiditas ke pasar keuangan, dengan memperpanjang fasilitas pendaanan dolar untuk sembilan bank sentral, sehingga dolar AS dapat terus mengalir ke seluruh dunia.

Likuiditas dolar membuatnya menjadi primadona bagi investor. Melansir dari CNBC, dolar AS telah naik 3,7% terhadap enam mata uang utama dalam seminggu ini, dimana investor lebih memilih dolar daripada saham, obligasi, atau komoditas lainnya.

"Dolar menguat karena saat ini orang-orang hanya ingin uang tunai," kata Stuart Oakley, eksekutif perdagangan di Bank Nomura Singapura.

Dalam perdagangan Jumat ini, indeks USD yang mengukur kinerja greenback terhadap enam mata uang utama berada di level 102,123.
(ven)
Berita Terkait
Pasar Masih Khawatir...
Pasar Masih Khawatir Covid-19, Rupiah Diprediksi Tertahan
Lonjakan Kasus Covid-19...
Lonjakan Kasus Covid-19 Menekan Rupiah ke Rp14.226 per USD
Rupiah Pulang Tidak...
Rupiah Pulang Tidak Berdaya ke Rp14.245 per USD
Dua Sentimen Negatif...
Dua Sentimen Negatif ini Bikin Rupiah Loyo
Gelombang Kedua Covid-19...
Gelombang Kedua Covid-19 Bikin Rupiah Tertekan ke Rp14.206 per USD
Kasus Covid-19 Global...
Kasus Covid-19 Global Nanjak, Rupiah Masih Bisa Perkasa
Berita Terkini
Beri Semangat Para Pejuang...
Beri Semangat Para Pejuang Kanker, MNC Peduli Dukung Fun Run
2 jam yang lalu
Gokil, Harga Emas Diramal...
Gokil, Harga Emas Diramal Tembus Rp2,1 Juta per Gram
3 jam yang lalu
Kena Tarif Baru Trump...
Kena Tarif Baru Trump 32%, Wamen BUMN: Tantangan Revitalisasi Industri
5 jam yang lalu
Rabu Biru Indonesia...
Rabu Biru Indonesia Gandeng Bulog Serap Gabah Petani di Sleman
6 jam yang lalu
Tarif Trump Gerus Kekayaan...
Tarif Trump Gerus Kekayaan 5 Miliarder Mode Teratas, Nomor 1 Rugi Rp547,4 T
7 jam yang lalu
KAI Layani 29,17 Juta...
KAI Layani 29,17 Juta Pelanggan Selama Masa Angkutan Lebaran 2025
7 jam yang lalu
Infografis
Harga Emas Menggila,...
Harga Emas Menggila, Kini Tembus Rp1,9 Juta Per Gram
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved