Layanan Pesan Antar Makanan Jadi Solusi di Tengah Social Distancing
A
A
A
JAKARTA - Penggunaan layanan pesan antar makanan dinilai sebagai solusi tepat di tengah adanya pembatasan interaksi sosial akibat wabah Corona Virus Disease (Covid-19). Apalagi layanan pesan antar makanan seperti Gofood telah memiliki standar hiegenitas produknya, sehingga keluarga dan juga pekerja yang kini banyak menerapkan social distancing atau work from home (WFH), tetap dapat menikmati asupan makanan yang baik.
Peneliti Mikrobiologi Institut Teknologi Sumatera (Itera), Muhammad Asril menilai layanan pesan antar makanan seperti Gofood bisa sangat membantu social distancing, yaitu mengurangi kontak langsung dengan banyak orang untuk mencegah penyebaran virus Corona.
"Kita tahu jika makan di restoran atau tempat makan memiliki tingkat penyebaran lebih tinggi (pertukaran droplet) daripada makan di rumah. Apalagi makannya sambil ngobrol," ujar Asril saat dihubungi di Bandar Lampung.
Salah satu upaya pencegahan penularan Covid-19, yaitu dengan cuci tangan atau menjaga jarak, dan pengecakan suhu tubuh. Menurut Asril, konsep ini juga dapat diterapkan pada layanan pesan antar makanan.
Ia menambahkan hingga saat ini belum ada penelitian yang menunjukkan Covid-19 bisa ditularkan melalui makanan. Covid-19 merupakan virus yang menyerang sistem pernapasan, penularannya melalui droplet (cairan) yang dikeluarkan oleh penderita dan ditularkan melalui mata, hidung dan mulut.
"Yang paling mendasar, driver jasa pesan antar harus memastikan dirinya dalam keadaan sehat (suhu tubuh jangan diatas 37,3 derajat celcius). Walaupun beberapa kasus tidak menunjukkan gejala panas atau demam, tapi ini yang paling utama untuk dijaga," ujar Dosen Biologi tersebut.
Ia berpesan, penyedia makanan lebih baik menyediakan makanan yang dimasak atau dipanaskan saat ada pemesanan saja. Sebab, secara struktur, virusnya akan mati pada panas tinggi atau dengan bahan kimia (desinfektan).
"Mungkin alternatif yang paling sederhana jika ingin memesan makanan adalah makanan yang baru dimasak ketika makanan dipesan," tutup Asril.
Sebelumnya, layanan GoFood dari ekosistem super app Gojek turut mendukung himbauan pemerintah bagi masyarakat untuk beraktivitas #dirumahaja dan menerapkan konsep pembatasan sosial (social distancing) melalui peluncuran inovasi opsi pengantaran makanan tanpa kontak fisik secara langsung (contactless delivery).
GoFood juga menyediakan Kartu Penanda Suhu Tubuh yang berisi informasi mengenai suhu tubuh dari pihak yang menangani makanan yang dipesan, yaitu karyawan mitra merchant yang memasak, karyawan yang menyiapkan makanan, serta mitra driver yang mengantar makanan. Tujuannya adalah untuk memastikan keamanan dan menjaga agar makanan tetap higienis hingga di tangan pelanggan.
Di kesempatan berbeda, Pakar Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) Prof. Hasbullah Thabrany menilai sejalan dengan kampanye social distancing, peranan jasa antaran baik orang, barang, maupun makanan seperti Go Food dan Gojek, memainkan peran vital.
Bahkan dia mendorong peran lebih besar lagi dari jasa antaran orang, barang, dan makanan seperti Go Food dan Gojek, dalam rangka memuluskan kampanye social distancing, yang salah satunya diwujudkan dengan melakukan kerja dari rumah(work from home/WFH).
"Mereka bisa melengkapi diri dengan sering cuci tangan dengan sabun ataupun handsanitizer, serta menerapkan prosedur distansi sosial, jaga jarak dengan pemesan maupun mitra lainnya," katanya.
Dia mencontohkan agar mitra jasa antaran, harus siap melayani dan juga mengedukasi para pelanggan agar terbiasa menjaga jarak kontak, hingga 1-2 meter."Para pelanggan juga harus memahami dalam menerima pesanan, ditambah ketika membuka bungkusan pesanan, harus mencuci tangan pula. Cuci tangan itu penting!" tegas Hasbullah.
Peneliti Mikrobiologi Institut Teknologi Sumatera (Itera), Muhammad Asril menilai layanan pesan antar makanan seperti Gofood bisa sangat membantu social distancing, yaitu mengurangi kontak langsung dengan banyak orang untuk mencegah penyebaran virus Corona.
"Kita tahu jika makan di restoran atau tempat makan memiliki tingkat penyebaran lebih tinggi (pertukaran droplet) daripada makan di rumah. Apalagi makannya sambil ngobrol," ujar Asril saat dihubungi di Bandar Lampung.
Salah satu upaya pencegahan penularan Covid-19, yaitu dengan cuci tangan atau menjaga jarak, dan pengecakan suhu tubuh. Menurut Asril, konsep ini juga dapat diterapkan pada layanan pesan antar makanan.
Ia menambahkan hingga saat ini belum ada penelitian yang menunjukkan Covid-19 bisa ditularkan melalui makanan. Covid-19 merupakan virus yang menyerang sistem pernapasan, penularannya melalui droplet (cairan) yang dikeluarkan oleh penderita dan ditularkan melalui mata, hidung dan mulut.
"Yang paling mendasar, driver jasa pesan antar harus memastikan dirinya dalam keadaan sehat (suhu tubuh jangan diatas 37,3 derajat celcius). Walaupun beberapa kasus tidak menunjukkan gejala panas atau demam, tapi ini yang paling utama untuk dijaga," ujar Dosen Biologi tersebut.
Ia berpesan, penyedia makanan lebih baik menyediakan makanan yang dimasak atau dipanaskan saat ada pemesanan saja. Sebab, secara struktur, virusnya akan mati pada panas tinggi atau dengan bahan kimia (desinfektan).
"Mungkin alternatif yang paling sederhana jika ingin memesan makanan adalah makanan yang baru dimasak ketika makanan dipesan," tutup Asril.
Sebelumnya, layanan GoFood dari ekosistem super app Gojek turut mendukung himbauan pemerintah bagi masyarakat untuk beraktivitas #dirumahaja dan menerapkan konsep pembatasan sosial (social distancing) melalui peluncuran inovasi opsi pengantaran makanan tanpa kontak fisik secara langsung (contactless delivery).
GoFood juga menyediakan Kartu Penanda Suhu Tubuh yang berisi informasi mengenai suhu tubuh dari pihak yang menangani makanan yang dipesan, yaitu karyawan mitra merchant yang memasak, karyawan yang menyiapkan makanan, serta mitra driver yang mengantar makanan. Tujuannya adalah untuk memastikan keamanan dan menjaga agar makanan tetap higienis hingga di tangan pelanggan.
Di kesempatan berbeda, Pakar Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) Prof. Hasbullah Thabrany menilai sejalan dengan kampanye social distancing, peranan jasa antaran baik orang, barang, maupun makanan seperti Go Food dan Gojek, memainkan peran vital.
Bahkan dia mendorong peran lebih besar lagi dari jasa antaran orang, barang, dan makanan seperti Go Food dan Gojek, dalam rangka memuluskan kampanye social distancing, yang salah satunya diwujudkan dengan melakukan kerja dari rumah(work from home/WFH).
"Mereka bisa melengkapi diri dengan sering cuci tangan dengan sabun ataupun handsanitizer, serta menerapkan prosedur distansi sosial, jaga jarak dengan pemesan maupun mitra lainnya," katanya.
Dia mencontohkan agar mitra jasa antaran, harus siap melayani dan juga mengedukasi para pelanggan agar terbiasa menjaga jarak kontak, hingga 1-2 meter."Para pelanggan juga harus memahami dalam menerima pesanan, ditambah ketika membuka bungkusan pesanan, harus mencuci tangan pula. Cuci tangan itu penting!" tegas Hasbullah.
(akr)