Sri Mulyani Berharap IMF Bantu Indonesia Tangani Virus Corona
A
A
A
JAKARTA - Pandemi virus corona telah melemahkan perekonomian dunia. Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) telah menyiapkan dana USD1 triliun untuk menangani wabah corona atau Covid-19.
Dana tersebut akan digunakan untuk membantu negara-negara anggota IMF dalam menangani dampak corona agar tidak sampai terjadi krisis ekonomi.
"Saat ini IMF akan menggunakan sumber daya yang dimilikinya yakni USD1 triliun plus tambahan USD500 miliar untuk dijadikan fasilitas swap line kepada seluruh anggota IMF. Ini masih perlu dapat persetujuan dari seluruh shareholder. Dengan tambahan USD500 miliar, diharapkan IMF bisa membantu secara otomatis yang saat ini dihadapi, capital outflow dan situasi likuiditas atau hard currency forex yang sangat ketat," jelas dia di Jakarta, Selasa (24/3/2020).
Fasilitas swap line merupakan salah satu fasilitas yang tersedia di IMF untuk mencegah krisis. Swap line bersifat precautionary line, sehingga dapat diaktivasi atau ditarik sewaktu-waktu saat negara mengalami potensi krisis neraca pembayaran dan/atau potensi krisis likuiditas jangka pendek.
Selain itu, tambah Sri Mulyani, Bank Dunia dan Internatonal Finance Corporation (IFC) menyetujui pendanaan sebesar USD14 miliar untuk menangani virus corona. Begitu pula dengan International Development Association akan menyediakan dana USD6 miliar untuk mendukung sistem kesehatan.
Sebelumnya, G-20 siap membantu negara yang terkena pandemi Covid-19. Salah satunya Indonesia. Hal ini diungkapkan saat pertemuan virtual Gubernur Bank Sentral Group of Twenty (G20), yang secara khusus membahas kondisi perekonomian global dan respon anggota G20 menghadapi pandemi Covid-19.
Anggota G20 saat ini sudah mengeluarkan nilai stimulus yang sangat besar, diantaranya Jerman yang sudah mengeluarkan tambahan pengeluaran USD132 miliar dan menyediakan USD812 miliar sebagai tambahan jaminan.
Perancis mengeluarkan stimulus senilai USD45 miliar dan Amerika Serikat mengeluarkan paket kebijakan lebih dari USD1 triliun. Uni Eropa mengeluarkan stimulus senilai USD100,86 miliar.
Dana tersebut akan digunakan untuk membantu negara-negara anggota IMF dalam menangani dampak corona agar tidak sampai terjadi krisis ekonomi.
"Saat ini IMF akan menggunakan sumber daya yang dimilikinya yakni USD1 triliun plus tambahan USD500 miliar untuk dijadikan fasilitas swap line kepada seluruh anggota IMF. Ini masih perlu dapat persetujuan dari seluruh shareholder. Dengan tambahan USD500 miliar, diharapkan IMF bisa membantu secara otomatis yang saat ini dihadapi, capital outflow dan situasi likuiditas atau hard currency forex yang sangat ketat," jelas dia di Jakarta, Selasa (24/3/2020).
Fasilitas swap line merupakan salah satu fasilitas yang tersedia di IMF untuk mencegah krisis. Swap line bersifat precautionary line, sehingga dapat diaktivasi atau ditarik sewaktu-waktu saat negara mengalami potensi krisis neraca pembayaran dan/atau potensi krisis likuiditas jangka pendek.
Selain itu, tambah Sri Mulyani, Bank Dunia dan Internatonal Finance Corporation (IFC) menyetujui pendanaan sebesar USD14 miliar untuk menangani virus corona. Begitu pula dengan International Development Association akan menyediakan dana USD6 miliar untuk mendukung sistem kesehatan.
Sebelumnya, G-20 siap membantu negara yang terkena pandemi Covid-19. Salah satunya Indonesia. Hal ini diungkapkan saat pertemuan virtual Gubernur Bank Sentral Group of Twenty (G20), yang secara khusus membahas kondisi perekonomian global dan respon anggota G20 menghadapi pandemi Covid-19.
Anggota G20 saat ini sudah mengeluarkan nilai stimulus yang sangat besar, diantaranya Jerman yang sudah mengeluarkan tambahan pengeluaran USD132 miliar dan menyediakan USD812 miliar sebagai tambahan jaminan.
Perancis mengeluarkan stimulus senilai USD45 miliar dan Amerika Serikat mengeluarkan paket kebijakan lebih dari USD1 triliun. Uni Eropa mengeluarkan stimulus senilai USD100,86 miliar.
(ven)