Menangkap Peluang dari Rumah Lelang

Rabu, 01 April 2020 - 11:02 WIB
Menangkap Peluang dari Rumah Lelang
Menangkap Peluang dari Rumah Lelang
A A A
JAKARTA - Harga yang ditawarkan dari rumah lelang biasanya lebih murah dari harga pasar. Ini yang akan menjadi peluang Anda mendapatkan rumah bagus dan murah.

Namun, orang sering kali segan untuk membeli rumah lelang. Sebagian orang melihat rumah lelang sebagai rumah bermasalah sehingga mereka berpikir dua kali untuk membelinya.

Hal ini juga ditegaskan pengamat properti, Aleviery Akbar. Menurutnya, rumah lelang pada dasarnya adalah rumah hasil sitaan bank, akibat pemilik pertama yang tidak sanggup membayar tunggakan cicilan.

“Rumah lelang sebenarnya masih bisa menjadi pilihan. Kelengkapan legalitas juga tidak perlu diragukan lagi karena pihak bank tentu memiliki dokumen legalitas rumah yang lengkap. Begitu pun dengan kondisi fisiknya,” tutur pria yang akrab disapa Akbar.

Walaupun memiliki legalitas sah, masih banyak orang beranggapan bahwa rumah lelang ini tidak sah secara hukum. Satu contoh, pemilik rumah sebelumnya masih merasa sah dalam memiliki rumah tersebut. Selain itu, ketika seorang pembeli tidak sanggup membayar sisa KPR yang membebani, rumah tersebut manjadi milik bank tempat KPR diambil.

“Biasanya sebelum memasuki proses pelelangan, pihak bank sudah memberi peringatan kepada penghuni rumah. Jika dalam waktu yang ditentukan tidak mampu bayar, maka bank akan melelang rumah tersebut,” jelasnya.

Akbar menambahkan, hal ini juga tercantum di salah satu pasal akta jual-beli yang ditanda -tangani pembeli sewaktu membeli rumah.

Nah yang jelas, daya tarik dari rumah lelang adalah harganya yang relatif murah. Penentuan harga lelang itu sendiri didasarkan pada perhitungan lembaga penilai properti (appraisal) tentang harga jual rumah lelang tersebut.

Lembaga inilah yang akan menilai besaran harga jual rumah yang dilihat dari kondisi bangunan dan lain-lainnya. “Harga yang dipatok akan lebih murah 25% dari harga rumah saat ini. Tapi, tidak semua dapat dipastikan karena bisa jadi lebih atau kurang dari 25%,” kata Akbar.

Kondisi bangunan yang sudah tidak terawat maupun yang terawat adalah rujukan perbedaan asumsi penilaian harga tersebut. Untuk kasus ini, sejumlah pihak bank ada yang menawarkan renovasi sebelum menempati rumah.

“Harga renovasi biasanya sudah dimasukkan dalam pembayaran uang muka. Mengenai kelengkapan sertifikat rumah, pihak bank pastinya sudah melakukan pengecekan secara detail,” ungkap Akbar.

Beberapa investor banyak membeli rumah lelang dengan harga miring yang nantinya bisa dijual kembali dengan harga tinggi. Hal inipun dilakukan oleh principal LJ Hooker, Rita Megawati. Diamengatakan, rumah bekas hasil lelang memang dibanderol dengan harga miring. Kalau beruntung, Anda bisa mendapatkannya tanpa ada pesaing.

“Saya pernah membeli rumah seharga Rp40 juta. Setelah direnovasi, harganya bisa mencapa Rp130 juta. Selain itu, saya pernah membeli rumah lelang seharga Rp700 juta, kemudian saya bisa menjualnya kembali dengan harga Rp1,3 miliar,” jelas Rita.

Menurutnya, rumah lelang yang bisa dijual dengan harga tinggi berpengaruh juga pada lokasi rumah, fasilitas umum, dan fasilitas sosial yang menunjangnya. “Kalau letaknya di kawasan Jakarta Pusat dan Selatan, tentu harga lelangnya bisa mencapai Rp700 hingga Rp900 jutaan. Tapi kalau dipinggir Jakarta, masih ada rumah lelang dengan harga Rp50 jutaan,” tambahnya.

Rita menambahkan, membangun rumah dari nol jauh lebih mahal dan banyak proses perizinannya yang lumayan panjang. Kalau rumah bekas, izinnya tentunya sudah ada. Return on investment (Rol) jauh lebih cepat dibandingkan harus membangun dari nol. Pasalnya, harga rumah lelang jauh lebih kompetitif dibanding rumah baru.

“Margin keuntungannya juga bisa mencapai 20%. Ini pun bukan setahun, tapi hanya tiga bulan,” jelasnya.

Meski demikian, Rita menyarankan agar tetap melakukan survei ke lapangan terlebih dahulu untuk melihat kondisi rumah lelang yang akan dibeli.

“Kita harus jeli dalam membeli rumah lelang. Beberapa hal penting yang harus diperhatikan adalah dengan memastikan rumah tersebut berada di lokasi yang strategis, lingkungan yang sudah hidup, akses transportasi bagus, serta perkiraan biaya renovasi yang dibutuhkan,” ungkapnya. (Aprilia S Andyna)
(ysw)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3533 seconds (0.1#10.140)