Menyiasati Pencahayaan Hemat Energi Lewat Ventilasi Kamar Mandi

Rabu, 08 April 2020 - 11:45 WIB
Menyiasati Pencahayaan...
Menyiasati Pencahayaan Hemat Energi Lewat Ventilasi Kamar Mandi
A A A
JAKARTA - Kamar mandi seharusnya memiliki pencahayaan dan sistem pengudaraan yang baik agar senantiasa bersih dan sehat. Hal ini penting guna menjaga keseimbangan suhu dan cahaya di kamar mandi.

Karena itu, Anda perlu membuat perencanaan sistem pengudaraan agar udara senantiasa bersirkulasi dengan sempurna sehingga kamar mandi terhindar dari lembap dan sumpek.

Sirkulasi udara kamar mandi yang lembap akan memudahkan jamur maupun lumut menempel di setiap sudut. Karena itu, penting untuk menjaga kamar mandi agar tetap kering. Caranya dengan menciptakan sirkulasi udara yang baik.

Terdapat dua sistem pengudaraan di kamar mandi, yaitu cara alami dan mekanik. Cara alami adalah dengan menggunakan unsur natural, berupa membuat banyak bukaan atau jendela. Adapun cara mekanik dengan cara menggunakan bantuan exhaust fan yang akan menyerap udara lembap.

Arsitek dari Vaastu Arsitektur Studio, Nurrizka, menyarankan, kamar mandi sebaiknya diletakkan bersebelahan dengan ruang terbuka. Artinya, kamar mandi harus terletak di tempat yang dapat langsung menuju sirkulasi udara.

"Posisinya di pinggir dan diberi ventilasi sehingga udara dapat leluasa masuk dan bersirkulasi dengan baik," ungkap perempuan yang akrab disapa Rizka.

Namun, tidak perlu khawatir jika ternyata kamar mandi yang Anda miliki terletak di tengah ruang. Anda dapat mengaplikasikan exhaust fan sebagai alternatif pengganti ventilasi.

Jika luas kamar mandi tersebut kecil atau sekitar 2 m x 2 m, cukup menggunakan 1 buah exhaust fan. Untuk di kamar mandi besar dapat dipasang dua buah exhaust fan, masing-masing di area kering dan basah.

Desain pencahayaan di kamar mandi harus memadai untuk serangkaian aktivitas seperti mandi, mencukur, atau membersihkan wajah. "Yang disebut dengan pencahayaan yang baik adalah pencahayaan yang hemat energi dan meningkatkan penampilan positif. Selain itu, pencahayaan tidak tampak kusam, gelap, penuh dengan bayangan, dan kotor," kata Rizka.

Posisi lampu sendiri dapat diletakkan di tengah pada masing-masing zona. Hal ini berguna agar tidak terganggu oleh bayangan.

"Disarankan agar cahaya lampu diletakkan di tengah. Ibarat ketika berada dalam jam 12 siang, maka akan sedikit bayangan yang ditimbulkan sehingga tidak terlalu mengganggu," lanjut Rizka.

Untuk kamar mandi dengan ukuran besar, maka perlu mengaplikasikan beberapa lampu. Misalnya diberikan per area atau diletakkan di tengah pada masing-masing zona, seperti bathtub, shower, dan kloset.

Adapun di area wastafel bisa ditaruh di atas atau di kiri dan kanan cermin yang berfungsi untuk menambah pencahayaan ketika cermin hendak digunakan. Jika ruangannya kecil, cukup mengaplikasikan dua lampu, yaitu pada area basah dan area kering.

Sebaiknya cahaya alami dibawa masuk ke dalam ruang dengan menghadirkan bukaan. Akan tetapi jika kamar mandi berada di tengah area rumah sehingga tidak mendapat cahaya dari luar, maka disarankan menggunakan glass block. Kotak kaca yang dipasang di dinding ini dapat menyerap cahaya dari ruang sempit untuk dipancarkan ke area kamar mandi.

"Atau dapat juga dipasang di atap jika di atas kamar mandi itu dan langsung area terbuka. Efeknya akan terang sehingga kesannya matahari turun," tambah Rizka. (Aprilia S Andyna)
(ysw)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0753 seconds (0.1#10.140)