Revitalisasi tambak udang, pemerintah diminta tidak diskriminatif

Senin, 13 Februari 2012 - 10:39 WIB
Revitalisasi tambak udang, pemerintah diminta tidak diskriminatif
Revitalisasi tambak udang, pemerintah diminta tidak diskriminatif
A A A
Sindonews.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) diminta tidak diskriminatif dalam merevitalisasi tambak udang di Indonesia tahun ini. Sebab, program yang dilakukan KKP tersebut lebih banyak dilakukan di tambak-tambak udang yang berada di Pulau Jawa.

”Padahal tambak udang di pantai utara Jawa (pantura) itu statusnya idle alias tidak produktif,” kata Sekretaris Asosiasi Pengusaha Tambak Sulsel Andi Thamsil di Makassar, kemarin.

Karena itu, dirinya mendesak KKP agar melakukan hal yang sama di tambak-tambak udang yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan(Sulsel). “Kami sangat berharap hal yang sama juga dilakukan di Sulsel agar petambak di daerah ini lebih bergairah,” katanya.

Thamsil menjelaskan, luas tambak di Sulsel saat ini mencapai 100 ribu hektare (ha). Namun hanya sekitar 30 persen saja yang bisa berproduksi. “Sisanya terbengkalai karena keterbatasan modal usaha,” ucapnya.

Ironisnya, kata dia, dari jumlah 30 persen tersebut hanya sekitar lima persen saja yang masuk kategori tambak intensif. “Sisanya adalah tambak tradisional yang produksinya minim,” paparnya.

Menurut dia, target produksi udang Sulsel hingga 2013 nanti sebanyak 32 ribu ton. Diperkirakan, target tersebut sulit tercapai jika tidak ada bantuan dari pemerintah daerah maupun Pemerintah Pusat. “Seharusnya ini menjadi perhatian pemerintah. Apalagi, mulai tahun ini pemerintah akan mendorong industri pengolahan udang nasional,” kata dia.

Dia mengatakan, kondisi tersebut tentu saja membutuhkan banyak bahan baku. “Kalau bahan baku minim, pasti didatangkan dari luar,” ujarnya. Thamsil menjelaskan, ekspor udang Sulsel turun drastis. Pada 2010 lalu, volume ekspor udang mencapai 17 ribu ton.

“Tapi tahun 2011 lalu, jumlahnya turun menjadi 14 ribu ton,” jelasnya. Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulsel, Ahmad Habib menjelaskan, secara umum ekspor perikanan Sulsel meningkat. “Perikanan meliputi, ikan, udang dan kepiting segar,” paparnya.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7227 seconds (0.1#10.140)