Kaos unik berkarakter Minang diserbu pembeli
Senin, 20 Agustus 2012 - 10:00 WIB
Kaos unik berkarakter Minang diserbu pembeli
A
A
A
Sindonews.com - Sebuah outlet baju kaos, di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, diserbu pembeli. Menjelang lebaran, pengunjung toko yang menjual baju kaos berkarakter minang ini, meningkat tiga kali lipat dari hari biasa.
Selain harganya yang terjangkau, kaos unik ini laris karena karakter, dan tulisan yang tercetak sangat kreatif, terkesan lucu, dengan tulisan berbahasa keseharian, bahasa Minang.
Outlet baju kaos, 'Sarang Kapuyuak', atau yang berarti 'Sarang Kecoa' ini terletak di Jalan Jendral Sudirman, Simpang Kangkuang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Desain kaos yang unik, membuat toko ini selalu ramai dikunjungi pembeli.
Menurut pemilik toko, Adel, menjelang lebaran, penjualan produk Kapuyuak meningkat hingga tiga kali lipat. “Sejak minggu lalu penjualan sudah mulai meningkat,” ungkap Adel saat berbincang dengan Sindonews, kemarin.
Kapuyuak clothing, termasuk factory outlet yang inovatif dan kreatif. Pesan-pesan yang tertulis sengaja bertema kedaerahan Minang Kabau, agar pemakai bangga dengan daerah dan bahasa Minang,.
Bahasa kesehariannya, contohnya, kalimat 'Damn! Randang sabana lamak' ini berarti, ‘ohh.. Rendang betul-betul enak’. Dan kata 'Bagak', dalam bahasa Minang berarti ‘Jagoan’.
Bahasa minang juga diterapkan pada ukurannya. Jika kaos biasanya menggunakan ukuran, S-M-L-XL dan XXL, pada kaos Kapuyuak ditulis K-Ketek untuk ukuran small, M-Manangah, G-Gadang, dan G-B-K-Gadang bakalabiahan untuk ukuran X-X-L.
Menurut salah seorang pembeli, dengan memakai kaos produk Kapuyuak, pemakainya juga turut mempromosikan bahasa dan kebudayaan daerah Minang. “Unik, tampil beda, kita ingin bahasa Minang ini dikenal di luar daerah, bukan oleh orang Minang saja,” pungkasnya.
Selain kualitas dan disainnya yang berbeda dari yang lain, kaos ini juga laris karena harganya yang terjangkau. Satu helai kaos lengan pendek dibandrol Rp80 ribu, dan lengan panjang Rp90 ribu .
Penggemar dan pelanggan kaos ini mengaku akan bangga dan tampil beda, dengan memakai kaos Kapuyuak saat hari Lebaran nanti.
Pelanggan-pelanggan yang sebagian besar berusia remaja ini, tampak dengan bangga memakai kaos berbahasa Minang ketika berada di luar negeri.
Selain harganya yang terjangkau, kaos unik ini laris karena karakter, dan tulisan yang tercetak sangat kreatif, terkesan lucu, dengan tulisan berbahasa keseharian, bahasa Minang.
Outlet baju kaos, 'Sarang Kapuyuak', atau yang berarti 'Sarang Kecoa' ini terletak di Jalan Jendral Sudirman, Simpang Kangkuang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Desain kaos yang unik, membuat toko ini selalu ramai dikunjungi pembeli.
Menurut pemilik toko, Adel, menjelang lebaran, penjualan produk Kapuyuak meningkat hingga tiga kali lipat. “Sejak minggu lalu penjualan sudah mulai meningkat,” ungkap Adel saat berbincang dengan Sindonews, kemarin.
Kapuyuak clothing, termasuk factory outlet yang inovatif dan kreatif. Pesan-pesan yang tertulis sengaja bertema kedaerahan Minang Kabau, agar pemakai bangga dengan daerah dan bahasa Minang,.
Bahasa kesehariannya, contohnya, kalimat 'Damn! Randang sabana lamak' ini berarti, ‘ohh.. Rendang betul-betul enak’. Dan kata 'Bagak', dalam bahasa Minang berarti ‘Jagoan’.
Bahasa minang juga diterapkan pada ukurannya. Jika kaos biasanya menggunakan ukuran, S-M-L-XL dan XXL, pada kaos Kapuyuak ditulis K-Ketek untuk ukuran small, M-Manangah, G-Gadang, dan G-B-K-Gadang bakalabiahan untuk ukuran X-X-L.
Menurut salah seorang pembeli, dengan memakai kaos produk Kapuyuak, pemakainya juga turut mempromosikan bahasa dan kebudayaan daerah Minang. “Unik, tampil beda, kita ingin bahasa Minang ini dikenal di luar daerah, bukan oleh orang Minang saja,” pungkasnya.
Selain kualitas dan disainnya yang berbeda dari yang lain, kaos ini juga laris karena harganya yang terjangkau. Satu helai kaos lengan pendek dibandrol Rp80 ribu, dan lengan panjang Rp90 ribu .
Penggemar dan pelanggan kaos ini mengaku akan bangga dan tampil beda, dengan memakai kaos Kapuyuak saat hari Lebaran nanti.
Pelanggan-pelanggan yang sebagian besar berusia remaja ini, tampak dengan bangga memakai kaos berbahasa Minang ketika berada di luar negeri.
(gpr)
