Lahan pipa minyak Blok Cepu, boleh digarap warga
Sabtu, 08 September 2012 - 16:43 WIB

Lahan pipa minyak Blok Cepu, boleh digarap warga
A
A
A
Sindonews.com - Warga Bojonegoro dan Tuban akan diperbolehkan menggarap lahan yang dipakai menanam pipa penyaluran minyak mentah Blok Cepu. Warga boleh menanam padi atau palawija di atas lahan itu.
“Warga nanti boleh menggarap lahan yang di bawahnya ada sambungan pipa minyak itu,” ujar Deputy Development Manager PT Mobil Cepu Limited, Elviera Putri, Sabtu (8/9/2012).
Pipa minyak mentah itu akan dipasang di bawah tanah dengan kedalaman 1,5 meter. Pipa itu tersambung dari lapangan Banyu Urip di Bojonegoro hingga ke pantai di Tuban. Pipa itu akan melalui 20 desa di Bojonegoro dan 52 desa di Tuban.
Saat ini, kata Elviera, penanaman dan penyambungan pipa darat dan bawah laut itu sedang dikerjakan. Pipa itu akan digunakan untuk menyalurkan minyak mentah saat puncak produksi di Blok Cepu yang diperkirakan mencapai 165 ribu barel per hari pada 2014 nanti.
Menurut Elviera, lahan yang dipakai untuk penanaman pipa itu telah dibeli. Meski begitu, kata dia, nantinya warga tetap boleh menanam padi, palawija, dan tanaman hortikultura di atas lahan tersebut. “Lahan yang dipakai penanaman pipa itu aman, kecuali kalau ada yang melubangi,” ujarnya.
Saat ini di lapangan Banyu Urip di Desa Mojodelik, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro terdapat 49 sumur. Tetapi, sumur yang produksi sebanyak 36. Sedangkan, sumur lainnya merupakan sumur injeksi. Produksi minyak di lapangan Banyu Urip saat ini rata-rata sekitar 20 ribu barel per hari.
Sementara itu, pengamat perminyakan UPN Veteran Yogyakarta Wibowo menuturkan, sejak 2005 cadangan minyak mentah di Indonesia semakin berkurang sementara kebutuhannya semakin meningkat.
Menurutnya, cadangan minyak dan gas bumi yang semakin berkurang itu perlu menjadi perhatian pemerintah. Sudah saatnya, kata dia, pemerintah mulai mengembangkan energi alternatif untuk menggantikan energi fosil. (mai)
“Warga nanti boleh menggarap lahan yang di bawahnya ada sambungan pipa minyak itu,” ujar Deputy Development Manager PT Mobil Cepu Limited, Elviera Putri, Sabtu (8/9/2012).
Pipa minyak mentah itu akan dipasang di bawah tanah dengan kedalaman 1,5 meter. Pipa itu tersambung dari lapangan Banyu Urip di Bojonegoro hingga ke pantai di Tuban. Pipa itu akan melalui 20 desa di Bojonegoro dan 52 desa di Tuban.
Saat ini, kata Elviera, penanaman dan penyambungan pipa darat dan bawah laut itu sedang dikerjakan. Pipa itu akan digunakan untuk menyalurkan minyak mentah saat puncak produksi di Blok Cepu yang diperkirakan mencapai 165 ribu barel per hari pada 2014 nanti.
Menurut Elviera, lahan yang dipakai untuk penanaman pipa itu telah dibeli. Meski begitu, kata dia, nantinya warga tetap boleh menanam padi, palawija, dan tanaman hortikultura di atas lahan tersebut. “Lahan yang dipakai penanaman pipa itu aman, kecuali kalau ada yang melubangi,” ujarnya.
Saat ini di lapangan Banyu Urip di Desa Mojodelik, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro terdapat 49 sumur. Tetapi, sumur yang produksi sebanyak 36. Sedangkan, sumur lainnya merupakan sumur injeksi. Produksi minyak di lapangan Banyu Urip saat ini rata-rata sekitar 20 ribu barel per hari.
Sementara itu, pengamat perminyakan UPN Veteran Yogyakarta Wibowo menuturkan, sejak 2005 cadangan minyak mentah di Indonesia semakin berkurang sementara kebutuhannya semakin meningkat.
Menurutnya, cadangan minyak dan gas bumi yang semakin berkurang itu perlu menjadi perhatian pemerintah. Sudah saatnya, kata dia, pemerintah mulai mengembangkan energi alternatif untuk menggantikan energi fosil. (mai)
(gpr)