Pemkot Yoyakarta akan gelar OP daging sapi
Rabu, 21 November 2012 - 18:26 WIB

Pemkot Yoyakarta akan gelar OP daging sapi
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah kota (Pemkot) Yogyakarta akan melakukan operasi pasar (OP) terhadap keberadaan daging sapi. Selain untuk menyikapi melambungnya harga daging sapi, tindakan ini juga sebagai bentuk pengawasan dan antisipasi masuknya daging sapi oplosan.
Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan dengan melambungnya harga daging sapi ini, memang perlu adanya pencermatan, terutama terhadap supply and demand (pasukan dan permintaan), masalah kualitas barang juga perlu diperhatikan. Sebab biasanya ada yang memanfaatkan situasi seperti ini, untuk mencari keuntungan.
“Jadi OP ini nantinya selain untuk memantau keberadaan daging sapi, juga kualitasnya,” ungkap Haryadi, Rabu (21/11/2012).
Soal mekanisme OP, Haryadi tidak menjelaskan secara rinci, ia hanya menyatakan akan melakukannya sebagaimana OP-OP yang telah dilakukan sebelumnya. baik di pasar tradisional maupun pasar modern dan yang terbukti melakukan pelanggaran akan ditindak sesuai dengan ketentuan yang ada.
“Saya juga mengharapkan masyarakat cerdas dalam menyikapi melambungnya harga daging sapi ini,” harapnya.
Pemkot sendiri terus akan melakukan pencermatan, terutama dampak yang ditimbulkan dari kenaikan daging sapi ini, baik bagi pedagang maupun pelaku usaha dan masyarakat pada umumnya. Termasuk akan mencari altenatif sebagai solusi untuk mengatasi masalah ini.
“Dengan tindakan ini, selain kualitas daging tetap dapat terjaga, juga diharapkan dapat meminimalisir adanya oknum yang menjual daging sapi yang tidak benar, yaitu dengan mengoplos daging sapi dengan daging lainnya,” tandasnya.
Untuk itu, masyarakat harus tetap waspada dan hati-hati saat membeli daging sapi, dan jika menemukan hal-hal yang mencurigakan diharapkan segera melaporkan kepada instansi yang berwenang atau ke pemkot langsung.
Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan dengan melambungnya harga daging sapi ini, memang perlu adanya pencermatan, terutama terhadap supply and demand (pasukan dan permintaan), masalah kualitas barang juga perlu diperhatikan. Sebab biasanya ada yang memanfaatkan situasi seperti ini, untuk mencari keuntungan.
“Jadi OP ini nantinya selain untuk memantau keberadaan daging sapi, juga kualitasnya,” ungkap Haryadi, Rabu (21/11/2012).
Soal mekanisme OP, Haryadi tidak menjelaskan secara rinci, ia hanya menyatakan akan melakukannya sebagaimana OP-OP yang telah dilakukan sebelumnya. baik di pasar tradisional maupun pasar modern dan yang terbukti melakukan pelanggaran akan ditindak sesuai dengan ketentuan yang ada.
“Saya juga mengharapkan masyarakat cerdas dalam menyikapi melambungnya harga daging sapi ini,” harapnya.
Pemkot sendiri terus akan melakukan pencermatan, terutama dampak yang ditimbulkan dari kenaikan daging sapi ini, baik bagi pedagang maupun pelaku usaha dan masyarakat pada umumnya. Termasuk akan mencari altenatif sebagai solusi untuk mengatasi masalah ini.
“Dengan tindakan ini, selain kualitas daging tetap dapat terjaga, juga diharapkan dapat meminimalisir adanya oknum yang menjual daging sapi yang tidak benar, yaitu dengan mengoplos daging sapi dengan daging lainnya,” tandasnya.
Untuk itu, masyarakat harus tetap waspada dan hati-hati saat membeli daging sapi, dan jika menemukan hal-hal yang mencurigakan diharapkan segera melaporkan kepada instansi yang berwenang atau ke pemkot langsung.
(gpr)