Perumahan wartawan terkendala kepemilikan tanah
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Perumahan Rakyat, Djan Faridz mengakui lokasi perumahan yang disediakan untuk wartawan terlalu jauh. Pihaknya telah berupaya merealisasikan pembangunan dengan Perumnas.
"Kita mencoba menjodohkan antara wartawan dengan Perumnas. Tenyata lokasinya kejauhan. Wartawannya kabur semua," ujar Djan dalam paparannya di Kantor Kemenpera, Jakarta, Jumat (4/1/2013).
Menurut Djan, kondisi tersebut terjadi karena permasalahan kepemilikan tanah. Lahan yang dimiliki Perumnas untuk pembangunan hanya tersedia di kawasan Parung Panjang, Bogor. Bukan di kawasan Depok seperti rencana awal.
"Perumnas bilang kami punya lahannya di Parung Panjang. Wartawan bilang terlalu jauh, kalau bisa di dekat-dekat Depok. Karena awalnya memang di dekat-dekat sana. Tapi, ternyata berubah semua," jelas Djan.
Sebelumnya, proyek perumahan untuk wartawan yang digarap Perumnas terancam batal dilaksanakan. Direktur Utama Perumnas, Himawan Arief Sugito mengatakan, minimnya minat wartawan menjadi penyebab masalah tersebut.
Karena itu, Perumnas berencana mengalihkan sasaran perumahan kepada karyawan BUMN dan instansi-instansi pemerintahan. "Wartawan-wartawan kok minatnya kurang. Katanya dulu yang daftar 2.000," ucap Himawan.
"Kita mencoba menjodohkan antara wartawan dengan Perumnas. Tenyata lokasinya kejauhan. Wartawannya kabur semua," ujar Djan dalam paparannya di Kantor Kemenpera, Jakarta, Jumat (4/1/2013).
Menurut Djan, kondisi tersebut terjadi karena permasalahan kepemilikan tanah. Lahan yang dimiliki Perumnas untuk pembangunan hanya tersedia di kawasan Parung Panjang, Bogor. Bukan di kawasan Depok seperti rencana awal.
"Perumnas bilang kami punya lahannya di Parung Panjang. Wartawan bilang terlalu jauh, kalau bisa di dekat-dekat Depok. Karena awalnya memang di dekat-dekat sana. Tapi, ternyata berubah semua," jelas Djan.
Sebelumnya, proyek perumahan untuk wartawan yang digarap Perumnas terancam batal dilaksanakan. Direktur Utama Perumnas, Himawan Arief Sugito mengatakan, minimnya minat wartawan menjadi penyebab masalah tersebut.
Karena itu, Perumnas berencana mengalihkan sasaran perumahan kepada karyawan BUMN dan instansi-instansi pemerintahan. "Wartawan-wartawan kok minatnya kurang. Katanya dulu yang daftar 2.000," ucap Himawan.
(dmd)