Amankan krisis utang, Jepang beli obligasi Eropa
A
A
A
Sindonews.com - Kementerian Keuangan Jepang mengemukakan, Tokyo akan membeli obligasi yang diterbitkan dana bailout permanen Eropa untuk membantu mengamankan krisis utang dan menstabilkan yen.
Menteri Keuangan Jepang, Taro Aso mengatakan, pemerintah baru akan memanfaatkan cadangan devisa untuk membeli obligasi tersebut. Namun, pihaknya tidak bersedia menyebutkan berapa besar obligasi yang akan dibeli.
Jepang sangat berkepentingan dengan Eropa karena 'Benua Biru' adalah pasar utama ekspor mereka. Sebelumnya, Jepang juga pernah membeli miliaran dolar obligasi yang diterbitkan European Stability Mechanism (ESM).
"Stabilisasi krisis keuangan Eropa pada akhirnya akan memberikan kontribusi terhadap stabilitas mata uang (harga), termasuk yen. Jadi kami berencana membeli kembali obligasi ESM menggunakan cadangan devisa," kata Aso seperti dilansir Reuters, Selasa (8/1/2013).
Sejumlah media di Jepang melaporkan pemerintah saat ini sedang mempertimbangkan menambah anggaran sebesar USD150 miliar untuk peningkatan perekonomian.
Diketahui, dana bailout permanen Eropa seharusnya berjalan pada Juli 2012, tetapi mulai dibuka pada Oktober lalu, setelah tertunda akibat mendapat tantangan dari Mahkamah Konstitusi Jerman.
Menteri Keuangan Jepang, Taro Aso mengatakan, pemerintah baru akan memanfaatkan cadangan devisa untuk membeli obligasi tersebut. Namun, pihaknya tidak bersedia menyebutkan berapa besar obligasi yang akan dibeli.
Jepang sangat berkepentingan dengan Eropa karena 'Benua Biru' adalah pasar utama ekspor mereka. Sebelumnya, Jepang juga pernah membeli miliaran dolar obligasi yang diterbitkan European Stability Mechanism (ESM).
"Stabilisasi krisis keuangan Eropa pada akhirnya akan memberikan kontribusi terhadap stabilitas mata uang (harga), termasuk yen. Jadi kami berencana membeli kembali obligasi ESM menggunakan cadangan devisa," kata Aso seperti dilansir Reuters, Selasa (8/1/2013).
Sejumlah media di Jepang melaporkan pemerintah saat ini sedang mempertimbangkan menambah anggaran sebesar USD150 miliar untuk peningkatan perekonomian.
Diketahui, dana bailout permanen Eropa seharusnya berjalan pada Juli 2012, tetapi mulai dibuka pada Oktober lalu, setelah tertunda akibat mendapat tantangan dari Mahkamah Konstitusi Jerman.
(dmd)